Edukasi dan Promosi Kesehatan Fatty Liver
Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien fatty liver atau perlemakan hati perlu disesuaikan dengan tipenya, yaitu alcoholic liver disease atau nonalcoholic fatty liver disease. Pasien alcoholic liver disease harus diedukasi untuk abstinensia alkohol, sedangkan pasien nonalcoholic fatty liver disease harus diedukasi tentang penyakit penyebab dasarnya.[1]
Edukasi Pasien
Edukasi mengenai gaya hidup sehat seperti abstinensia alkohol, konsumsi diet yang seimbang, olahraga teratur, dan pengurangan berat badan pada pasien yang obesitas merupakan beberapa komponen penting yang perlu disampaikan.[1]
Pasien dengan fatty liver disarankan untuk menghentikan atau membatasi konsumsi alkohol. Pembatasan konsumsi alkohol mampu memperbaiki cedera hepar dan turut mencegah progresivitas penyakit.[24,25]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD) sering didiagnosis secara tidak sengaja, misalnya saat pasien menjalani pemeriksaan radiologi atau laboratorium untuk medical check-up. Hingga saat ini, skrining NAFLD masih belum dianjurkan pada populasi umum ataupun populasi diabetes mellitus karena belum ada cukup bukti ilmiah yang mendukung manfaat jangka panjang, efikasi biaya, dan metode skrining terbaik.[20]
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada NAFLD meliputi modifikasi faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan penyakit yang bisa menimbulkan NAFLD, misalnya obesitas, dislipidemia, dan diabetes mellitus tipe 2. Modifikasi faktor risiko dapat dilakukan dengan gaya hidup sehat, termasuk di dalamnya pengendalian berat badan, konsumsi diet yang seimbang, dan aktivitas fisik secara rutin.[20]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur