Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Non-alcoholic Fatty Liver general_alomedika 2025-04-11T13:37:48+07:00 2025-04-11T13:37:48+07:00
Non-alcoholic Fatty Liver
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Non-alcoholic Fatty Liver

Oleh :
dr.Monica
Share To Social Media:

Etiologi non-alcoholic fatty liver (NAFL) atau perlemakan hati non-alkoholik pada dasarnya adalah penumpukan lemak pada hepar yang mengakibatkan lipotoksisitas hepar. Ini dapat didasari oleh ketidakseimbangan asupan dengan penggunaan energi, gangguan metabolisme lipid pada hepar, dan kelainan adiposit. Secara garis besar, etiologi NAFL dapat dibagi menjadi dua, yakni etiologi metabolik dan etiologi lainnya.[3]

Gangguan Metabolik

Sindrom metabolik, termasuk kondisi obesitas dan diabetes mellitus, dapat mendorong terjadinya NAFL.[3]

Obesitas

Kondisi obesitas berhubungan dengan setidaknya 30% kasus NAFL. Selain itu, obesitas juga meningkatkan risiko NAFL hampir 5 kali lipat dan berhubungan dengan penyakit yang lebih parah terutama pada usia lanjut.

Selain IMT, pengukuran lingkar perut juga merupakan indikator obesitas sentral yang perlu diperhatikan. Lingkar perut normal pada laki-laki adalah <90 cm, sedangkan pada perempuan adalah <80 cm. Berbeda dengan penduduk di negara Barat, penduduk di Asia umumnya lebih banyak mengalami obesitas sentral berdasarkan hasil pengukuran lingkar perut, dibandingkan obesitas berdasarkan hasil pengukuran IMT. Obesitas sentral diduga memiliki keterkaitan yang lebih erat dengan terjadinya NAFL.[1,3,10,11]

Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus berhubungan dengan NAFL terlepas dari berapa pun IMT seseorang. Resistensi insulin pada diabetes mellitus mendorong akumulasi lemak lebih lanjut pada sel hepar pada kondisi steatosis, yang dapat meningkatkan risiko perburukan NAFLD, mempercepat progresivitas penyakit menuju NASH, fibrosis, hingga karsinoma hepatoseluler.[1,11]

Sindrom Metabolik

Sindrom metabolik terdiri dari dislipidemia, diabetes melitus, dan obesitas. Kondisi ini mengurangi kadar Leukemia Inhibitory Factor Receptor (LIFR) saat merusak hepar dan meningkatkan Leukemia Inhibitory Factor (LIF) yang bergerak bebas dalam sirkulasi. LIF pada awalnya mengurangi steatosis hepar dan resistensi insulin, namun LIF bersifat karsinogenik.[1-3]

Etiologi Lain

Etiologi lain mencakup penggunaan jangka panjang obat-obatan steatogenik seperti kortikosteroid, asam valproat, tamoxifen, methotrexate, dan amiodarone. Hal lain yang juga berkaitan dengan NAFL adalah infeksi hepatitis C genotipe 3, penyakit Wilson, penyakit Celiac, kelaparan, dan penurunan berat badan dalam jumlah besar secara pembedahan.

NAFL juga dapat disebabkan oleh gangguan metabolisme lipid seperti abetalipoproteinemia, hipobeta lipoproteinemia, defisiensi lysosomal acid lipase, familial combined hyperlipidaemia, lipodystrophy, dan sindrom Mauriac. Selain itu, kondisi ini bisa berkaitan dengan gangguan metabolisme lain seperti sindrom Weber–Christian, glycogen storage disease, dan sindrom Cushing.[3]

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko yang paling sering dikaitkan dengan penyakit NAFL adalah diabetes melitus, hipertrigliseridemia, dan obat-obatan hepatotoksik. NAFL juga bisa berkaitan dengan kelainan metabolisme seperti galaktosemia, glycogen storage diseases, homocystinuria, dan tyrosinemia, serta kelainan pada status gizi seperti malnutrisi, obesitas, nutrisi parenteral total, atau diet kelaparan.[3]

Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama NAFL. Penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan NAFL. Selain itu, resistensi insulin juga menjadi faktor risiko yang penting. Ketidakmampuan tubuh untuk merespons insulin dengan baik dapat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan penumpukan lemak di dalam hati.

Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan tinggi lemak dan kurangnya aktivitas fisik, juga berperan dalam meningkatkan risiko NAFL. Asupan makanan yang kaya lemak jenuh dan makanan cepat saji dapat meningkatkan akumulasi lemak di hati.[1-3]

Tabel 1. Faktor Risiko Non-Alcoholic Fatty Liver

Faktor Risiko Mayor Faktor Risiko Umum dan Jarang
Overweight atau Obesitas Mikrobiota usus
Obesitas sentral Hiperurisemia
Diabetes mellitus tipe 2 Hipotiroidisme
Dislipidemia Sindrom Sleep Apnea
Hipertensi arterial Sindrom polikistik ovarium
Sindrom metabolik Polisitemia
Resistensi insulin Hipopituitarisme
Faktor diet: diet berkalori tinggi kaya lemak jenuh dan kolesterol, minuman bersoda kaya fruktosa, makanan olahan Variasi genetik: PNPLA3, TM6SF2, GCKR, MBOAT7, and HSD17B13
Gaya hidup atau pekerjaan sedenteri, tingkat aktivitas fisik yang rendah Faktor epigenetik: mikroRNA (miRNA), metilasi DNA, modifikasi histone, dan perubahan ubikuitinasi
Sarkopenia Riwayat pribadi atau keluarga terkait diabetes melitus tipe 2, penyakit vaskular prematur, dislipidemia aterogenik, dan tekanan darah tinggi

Sumber: dr. Monica, Alomedika, 2023.[3]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra

Referensi

1. European Association for the Study of the Liver (EASL), European Association for the Study of Diabetes (EASD), European Association for the Study of Obesity (EASO). EASL-EASD-EASO clinical practice guidelines for the management of non-alcoholic fatty liver disease. Journal of Hepatology. 2016:64;1388-42.
2. Basu R, Noureddin M, Clark JM. Nonalcoholic fatty liver disease: review of management for primary care providers. Mayo Clin Proc 2022; 97:1700-16. https://doi.org/10.1016/j.mayocp.2022.04.005.
3. Eslam M, Sarin SK, Wong VWS, Fan JG, Kawaguchi T, Ahn SH, et al. The Asian Pacific Association for the Study of the Liver clinical practice guidelines for the diagnosis and management of metabolic associated fatty liver disease. Hepatol Int 2020; 14:889-919. https://doi.org/10.1007/s12072-020-10094-2.
10. Fracanzani AL, Petta S, Lombardi R, Pisano G, Russello M, Consonni D, Di Marco V, et al. Liver and cardiovascular dam- age in patients with lean nonalcoholic fatty liver disease, and association with visceral obesity. Clin Gastroenterol Hepatol 2017; 15:1604.
11. Rinella ME, Neuschwander-Tetri BA, Siddiqul MS, Abdelmalek MF, Caldwell S, Barb D, et al. AASLD practice guideline on the clinical assessment and management of non-alcoholic fatty liver disease. Hepatology. 2023; 77:1797-1835.

Patofisiologi Non-alcoholic Fatt...
Epidemiologi Non-alcoholic Fatty...

Artikel Terkait

  • Opsi Terapi Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) dan Non-alcoholic Steatohepatitis (NASH)
    Opsi Terapi Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) dan Non-alcoholic Steatohepatitis (NASH)
  • Olahraga Bermanfaat dalam Manajemen Fatty Liver
    Olahraga Bermanfaat dalam Manajemen Fatty Liver
  • Peran Curcumin dalam Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD)
    Peran Curcumin dalam Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD)
  • Perlemakan Hepar Akut Pada Kehamilan
    Perlemakan Hepar Akut Pada Kehamilan
  • Resmetirom: Obat Efektif untuk Terapi Fatty Liver
    Resmetirom: Obat Efektif untuk Terapi Fatty Liver

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Peter Fernando
Dibuat 03 September 2023, 14:28
Mnemonic #31 : Penyebab Fatty Liver (Perlemakan Hati)
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
H - High Fat Diet (Diet Tinggi Lemak) A - Alcohol Consumption (Konsumsi Alkohol) T - Type 2 Diabetes (Diabetes Tipe 2) I - Infeksi Virus (Hepatitis B atau...
dr.Yan Cahyadi anas
Dibalas 13 November 2021, 20:19
Pasien laki laki usia 42 tahun dengan Fatty liver
Oleh: dr.Yan Cahyadi anas
2 Balasan
Alo dokter saya punya pasien laki laki 42 Tahun dengan Fatty liver datang di rawat jalansudah 4 bulan minum obat urdahex dan vitamin e 800.Keluhan saat ini...
dr. Nurul Falah
Dibalas 15 April 2021, 07:21
Peranan puasa bagi pasien dengan fatty liver - Gastroenterologi-Hepatologi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dr. Muhammad Miftahussurur, Sp.PD-KGEH, M.Kes, Ph.D, FINASIM, izin bertanya dokter.Bagaimana peranan puasa pada pasien dengan fatty liver? Asupan nutrisi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.