Edukasi dan Promosi Kesehatan Atresia Ani
Edukasi dan promosi kesehatan pada atresia ani diberikan untuk orang tua pasien mengenai komplikasi jangka panjang yang mungkin terjadi meskipun operasi telah dilakukan, di antaranya konstipasi dan inkontinensia fekal. Selain itu, lakukan edukasi agar orang tua mampu melakukan dilatasi pada anus menggunakan dilator Hegar secara rutin di rumah.[1,2]
Edukasi Pasien
Edukasi atresia ani terutama diberikan pada orang tua pasien mengenai komplikasi jangka panjang, seperti konstipasi dan kontrol defekasi, yang dapat menjadi masalah meskipun pasien telah menjalani operasi.
Konstipasi
Konstipasi perlu dicegah dengan cara memastikan anak mengosongkan rektum setiap hari. Jika terjadi konstipasi, kolon dapat mengalami dilatasi yang akan memperburuk motilitas usus, sehingga konstipasi semakin berat dan dapat mengakibatkan enkopresis. Konstipasi juga dapat mengakibatkan impaksi feses, dan mengakibatkan pasien mengalami inkontinensia, karena feses cair keluar terus-menerus.
Kebanyakan pasien akan membutuhkan laksatif, misalnya senna, atau penggunaan enema untuk mengatasi konstipasinya. Pasien dapat mengonsumsi makanan tinggi serat pangan, misalnya makanan whole grain, sayur, buah-buahan, serta makanan yang bersifat laksatif, seperti makanan pedas. Bila dibutuhkan, dapat diberikan suplemen serat pangan.[5]
Pola Defekasi
Pola defekasi yang baik ditandai dengan pasien melakukan defekasi 1–3 kali/hari, konsistensi feses normal, tidak terjadi defekasi di luar kontrol/soiling, serta pasien tampak mengejan saat berdefekasi. Pola defekasi yang baik mungkin baru dapat dicapai dalam beberapa bulan.
Namun, terkadang pasien tetap mengalami inkontinensia fekal meskipun telah dilakukan operasi. Inkontinensia ditandai dengan defekasi yang tidak disertai dengan mengejan atau tidak disadari pasien. Pada pasien ini, toilet training tidak dapat dilakukan, dan mungkin dibutuhkan bantuan untuk mengosongkan usus dengan enema harian.[2,15]
Dilatasi Anus
Orang tua pasien perlu diajarkan untuk melakukan dilatasi anus, dimulai 2 minggu postoperatif. Dilatasi bertujuan untuk mencegah terjadinya striktur setelah anoplasti. Dilatasi anus dapat dilakukan menggunakan dilator Hegar, dimulai dari ukuran kecil dan ukuran ditingkatkan setiap minggu, hingga mencapai ukuran yang sesuai usia pasien.
Dilatasi dilakukan 2 kali sehari di rumah, kemudian frekuensi akan dikurangi secara bertahap hingga bulan ke-6, di mana dilatasi dilakukan 1 bulan sekali. Pengurangan frekuensi dilatasi dapat dilakukan jika tidak terjadi resistensi, setelah dilator sesuai usia dimasukkan, dalam 3–4 bulan. Dilatasi perlu terus dilakukan hingga ukuran anus normal, kemudian barulah kolostomi dapat ditutup.[1,15]
Follow Up Jangka Panjang
Pasien atresia ani dengan anomali kloaka perlu follow-up sampai usia pubertas, untuk menilai fungsi seksual dan memperbaiki masalah genitourinaria. Beberapa anak perempuan yang menjalani koreksi kloaka kanalisasi tuba falopi tidak komplit, dapat mengalami nyeri saat menarche. Pada kondisi tersebut, tindakan bedah mungkin diperlukan.
Perempuan yang pernah menjalani repair kloaka juga perlu berhati-hati saat melahirkan anak. Operasi sesar merupakan jalan terbaik untuk menghindari rusaknya jaringan.[3,5]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Hingga saat ini belum ditemukan penyebab pasti atresia ani, sehingga kondisi ini tidak dapat dicegah sepenuhnya. Kondisi ini biasa terjadi secara sporadis, meskipun riwayat keluarga dengan kondisi yang sama mungkin dapat meningkatkan risiko. Dokter juga perlu menjelaskan hal ini kepada orang tua pasien, agar orang tua tidak merasa bersalah.
Berdasarkan bukti klinis, beberapa hal diduga berhubungan dengan risiko terjadinya atresia ani, seperti riwayat ayah yang merokok, obesitas atau overweight pada ibu, serta diabetes gestasional dan pregestasional. Oleh sebab itu, ibu hamil sebaiknya menghindari paparan asap rokok, menjaga berat badan ideal, dan memastikan kecukupan nutrisi, seperti mengonsumsi suplemen asam folat, terutama pada awal kehamilan.[1,9,22]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra