Patofisiologi Atresia Ani
Patofisiologi atresia ani melibatkan gangguan proses embriologi dalam kandungan, khususnya karena gangguan perkembangan septum kloaka. Kelainan pada migrasi rektum juga diduga berhubungan dengan terjadi malformasi anus.
Embriogenesis Normal
Rektum dan anus berasal dari bagian dorsal hindgut atau kavum kloaka. Septum urorektal terbentuk dari mesenkim yang bertumbuh dari lateral. Septum tersebut akan memisahkan rektum dan kanal anal dari vesika urinaria dan uretra.
Duktus kloaka merupakan lubang yang menghubungkan traktus gastrointestinal dan traktus urinarius. Pada bagian kauda kloaka, terdapat membran kloaka, yaitu pembatas antara lapisan endoderm dan ektoderm, yang membentuk proctodeum. Septum urorektal membagi kloaka menjadi kavum urogenital ventral dan kanal anorektal dorsal pada usia kehamilan 7–8 minggu.
Pada tahap tersebut, bagian terminal kavum urogenital dan kanal anorektal akan terbuka pada membran kloaka. Pembentukan lubang pada membran kloaka sangat penting, sebab kanal anal akan membentuk endoderm dan ektoderm. Bagian dua per tiga atas dari kanal anal berasal dari hindgut, dan sepertiga inferior berasal dari proktodeum ektodermal. Perbatasan antara kedua epitel ini disebut linea dentata.[5,6]
Malformasi Akibat Gangguan Embriogenesis
Terdapat beberapa teori yang diduga mendasari terjadinya atresia ani. Dalam keadaan normal, akan terjadi pemisahan membran kloaka dan migrasi septum anorektal pada minggu ke-7 kehamilan. Gangguan perkembangan septum anorektal, akan mengakibatkan terjadinya malformasi anorektal, termasuk atresia ani.
Teori lain berdasarkan pada proses migrasi rektum menuju perineum selama proses embriologi. Hal ini merupakan proses abnormal yang mengakibatkan malformasi anorektal.
Gangguan pada pembentukan struktur anal menyebabkan berbagai anomali anatomi, seperti stenosis anal, ruptur inkomplit membran anal, atau agenesis anal. Lubang antara traktus urogenitalis dan rektal pada membran kloaka yang tidak menutup dapat menyebabkan fistula rektouretra atau rektovestibular. Atresia ani biasanya juga terjadi bersama kelainan kongenital lainnya, misalnya spina bifida atau ventricular septal defect.[4,5]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra