Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Spinal Cord Injury general_alomedika 2022-11-02T10:04:29+07:00 2022-11-02T10:04:29+07:00
Spinal Cord Injury
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Spinal Cord Injury

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Spinal cord injury atau cedera saraf spinal merupakan kondisi terganggunya akson dari saraf spinal akibat trauma, penyakit, keganasan, atau proses degeneratif, yang menyebabkan perubahan temporer atau permanen dari fungsi normal saraf spinal seperti motorik, sensorik, atau otonom. Pasien dengan spinal cord injury seringkali mengalami defisit neurologis dan disabilitas permanen sehingga menyebabkan penurunan kualitas hidup.[1,2]

Cedera yang menyebabkan spinal cord injury biasanya merupakan trauma mayor dan cedera primer seringkali bersifat ireversibel. Lebih dari 90% kejadian disebabkan oleh trauma seperti kecelakaan lalu lintas, kekerasan, cedera olahraga, atau jatuh. Spinal cord injury harus dicurigai pada pasien dengan cedera multipel.[1,3]

spinalcordinjury comp

Luaran klinis dari spinal cord injury bergantung pada tingkat keparahan dan lokasi lesi, termasuk kehilangan secara parsial atau komplit dari fungsi sensorik atau motorik di bawah level cedera. Lesi di bawah torakal dapat menyebabkan paraplegia, sedangkan lesi pada level servikal berhubungan dengan quadriplegia.[1-3]

Diagnosis spinal cord injury perlu dicurigai pada pasien yang mengalami keluhan sensorik seperti perubahan atau hilangnya sensasi, dan keluhan motorik seperti paraplegia atau tetraplegia yang dapat disertai masalah pernapasan, jantung, berkemih, dan buang air besar. Klasifikasi spinal cord injury dapat dibuat berdasarkan International Standards for Neurological Classification of SCI (ISNCSI) untuk melihat level cedera dan skala gangguan yang terjadi.[1-5]

Pasien dengan spinal cord injury tipe total memiliki peluang pemulihan kurang dari 5%. Komplikasi terkait adalah pneumonia dan infeksi saluran kemih. Prognosis lebih baik pada tipe spinal cord injury tipe parsial.[1]

Terapi spinal cord injury harus dilakukan secara komprehensif. Penanganan dimulai sejak onset cedera, selama penanganan di unit gawat darurat rumah sakit, saat transfer bila diperlukan, hingga perawatan di rumah.

Imobilisasi merupakan hal yang penting untuk dilakukan untuk mencegah derajat keparahan yang lebih berat. Pembedahan sering diperlukan untuk menghilangkan fragmen tulang, benda asing, atau herniasi diskus yang menekan spinal. Pembedahan juga dapat dilakukan untuk stabilisasi spinal untuk mencegah nyeri atau deformitas di kemudian hari.[2]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Bunga Saridewi

Referensi

1. Chin LS. Spinal Cord Injury. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/793582-overview
2. Bennett J, M Das J, Emmady PD. Spinal Cord Injuries. [Updated 2022 May 11]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560721/
3. Alizadeh A, Dyck SM, Karimi-Abdolrezaee S. Traumatic spinal cord injury: an overview of pathophysiology, models and acute injury mechanisms. Frontiers in neurology. 2019 Mar 22;10:282.
4. American Spinal Injury Association. International Standards for Neurological Classification of Spinal Cord Injury Rev 04/19. ASIA. 2019. https://asia-spinalinjury.org/wp-content/uploads/2019/04/ASIA-ISCOS-IntlWorksheet_2019.pdf
5. ASIA and ISCoS International Standards Committee. The 2019 revision of the International Standards for Neurological Classification of Spinal Cord Injury (ISNCSCI)—What’s new?. Spinal Cord, 2019. 57, 815–817. https://doi.org/10.1038/s41393-019-0350-9

Patofisiologi Spinal Cord Injury

Artikel Terkait

  • Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
    Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
  • Pelepasan Cervical Collar pada Pasien Trauma Tumpul dengan Penurunan Kesadaran
    Pelepasan Cervical Collar pada Pasien Trauma Tumpul dengan Penurunan Kesadaran
  • Waspadai Autonomic Dysreflexia pada Cedera Medulla Spinalis
    Waspadai Autonomic Dysreflexia pada Cedera Medulla Spinalis
  • Tata Laksana Awal Spinal Cord Injury Berdasarkan Panduan American College of Surgeons 2022
    Tata Laksana Awal Spinal Cord Injury Berdasarkan Panduan American College of Surgeons 2022
Diskusi Terkait
dr. Gabriela
Dibalas 29 Januari 2024, 11:51
Tata Laksana Awal Spinal Cord Injury Berdasarkan Panduan American College of Surgeons 2022 – Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!American College of Surgeons sudah memperbaharui rekomendasinya untuk spinal cord injury pada tahun 2022. Nah, pada edisi tahun 2022, rekomendasi...
Anonymous
Dibalas 07 Juni 2022, 10:31
Cedera Saraf - Saraf Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Ade Wijaya, Sp.S. Ijin bertanya dok. Apabila ada lesi neurologis pada orang dewasa yang menyebabkan neuronnya terputus, misalnya karena trauma....
Anonymous
Dibalas 11 Januari 2022, 11:03
Upaya menghentikan kebiasaan membunyikan sendi leher - Rehabilitasi Medis Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Purwitasari SpKFR.. Ijin berdiskusi, apakah ada cara atau terapi khusus untuk individu yang suka membunyikan sendi leher nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.