Epidemiologi Spinal Cord Injury
Data epidemiologi menunjukkan bahwa angka kejadian cedera spinal atau spinal cord injury bervariasi berdasarkan ras, gender, dan usia. Secara umum, anak-anak dan remaja kurang dari 16 tahun memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan orang dewasa.[8]
Global
Secara global, diperkirakan sebanyak 250.000 hingga 500.000 orang setiap tahunnya mengalami spinal cord injury. Di negara maju, insiden tahunan dari keseluruhan kasus spinal cord injury sekitar 11,5 hingga 53,4 per 1.000.000 juta orang.[2,8]
Di Amerika Serikat, diperkirakan terdapat 40 kasus per 1.000.000 populasi, atau sekitar 12.000 pasien setiap tahunnya. Kelompok usia anak dan remaja berusia kurang dari 16 tahun memiliki risiko lebih rendah daripada orang dewasa, yakni hanya menyumbang 5% dari semua kasus spinal cord injury.[1,8]
Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki dilaporkan lebih sering mengalami cedera spinal, dengan rasio 2:1 dibandingkan perempuan. Kelompok usia paling tinggi mengalami spinal cord injury adalah 16 hingga 30 tahun.[1,2,8]
Pada kelompok anak, kelompok tersering adalah usia kurang dari 10 tahun. Tidak ada perbedaan signifikan berdasarkan jenis kelamin pada kelompok anak. Kasus tersering spinal cord injury pada kelompok anak adalah jatuh dan kecelakaan kendaraan. Pada kelompok neonatus, kasus terbanyak diakibatkan oleh penyebab non trauma.[8]
Indonesia
Belum ada data nasional mengenai angka kejadian spinal cord injury di Indonesia.
Mortalitas
Pasien dengan spinal cord injury mengalami peningkatan risiko mortalitas bermakna dibandingkan populasi umum. Angka kematian secara signifikan lebih tinggi pada tahun pertama setelah cedera. Pasien dengan spinal cord injury juga memiliki harapan hidup yang lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami spinal cord injury.
Selain mortalitas, spinal cord injury juga berkaitan dengan disabilitas dan morbiditas bermakna. Pasien spinal cord injury bisa mengalami paraplegia atau tetraplegia temporer ataupun permanen. Meskipun pemulihan fungsi neurologis dapat terjadi dalam 6 bulan pertama setelah cedera, perlu diketahui bahwa 48,3% hingga 79% pasien dengan spinal cord injury meninggal di tempat kecelakaan atau saat dibawa ke rumah sakit.[8]
Penulisan pertama oleh: dr. Bunga Saridewi