Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Spinal Cord Injury general_alomedika 2022-11-02T10:05:23+07:00 2022-11-02T10:05:23+07:00
Spinal Cord Injury
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Spinal Cord Injury

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Pada kebanyakan kasus, patofisiologi cedera spinal atau spinal cord injury melibatkan kecelakaan lalu lintas, jatuh, dan tindak kekerasan. Hal ini kemudian mempengaruhi akson dari saraf spinal dan menyebabkan perubahan temporer atau permanen dari fungsi motorik, sensorik, atau otonom.[1]

Cedera Primer

Patofisiologi spinal cord injury primer terjadi karena adanya trauma mendadak pada spinal sehingga menyebabkan fraktur atau dislokasi pada vertebra. Cedera dapat berupa tergesernya fragmen tulang, komponen diskus, atau kerusakan ligament ke dalam jaringan korda spinal.[3]

Cedera primer pada medula spinalis dapat bersifat komplit ataupun inkomplit. Hal ini disebabkan oleh cedera mekanik, berupa:

  • Kompresi
  • Distraksi
  • Laserasi
  • Transeksi

Cedera tersebut menyebabkan kerusakan pada akson, pembuluh darah ataupun  membran sel. Pada banyak kasus, cedera meninggalkan ”subpial rim” dari akson terdemielinisasi atau tidak terdemielinisasi yang berpotensi untuk mengalami regenerasi. Selain itu, timbul edema akut pada medula yang berkontribusi terhadap kejadian iskemia pada medula spinalis. Mekanisme ini menyerupai patofisiologi molekuler pada cedera otak traumatik.[3,6]

Cedera Sekunder

Cedera sekunder dimulai setelah cedera primer berlangsung. Proses patologis ini didasari oleh berbagai mekanisme yang menyebabkan kekurangan energi akibat gangguan perfusi seluler dan iskemia. Cedera sekunder dibagi menjadi tiga fase.[3,7]

Fase Akut

Fase akut berlangsung dalam 48 jam pertama. Kerusakan vaskularisasi, perdarahan dan iskemia terjadi dalam fase ini. Gangguan mikrosirkulasi tersebut mengakibatkan perubahan patologik seperti disregulasi ionik, eksitotoksisitas, produksi radikal bebas, dan respon inflamasi yang berlebihan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada neuron dan glial.[3,4,7]

Fase Subakut/Intermediate

Periode subakut diperkirakan terjadi hingga dua minggu setelah cedera. Karakteristik dari fase ini adalah respons fagositosis untuk membersihkan debris seluler dan proliferasi aktif dari astrosit yang membentuk parut yang mencegah regenerasi aksonal. Meskipun begitu, proliferasi astrosit berperan penting dalam homeostasis ionik dan pembentukan kembali sawar darah otak, sehingga membatasi imunitas sel dan edema.

Minggu kedua hingga bulan keenam setelah cedera ditandai dengan maturasi parut astrositik dan regenerasi aksonal yang berkelanjutan.[3,4,7]

Fase Kronik

Fase intermediate diikuti oleh fase kronik yang ditandai dengan maturasi dan stabilisasi parut astrositik, pembentukan syrinx dan kavitas, dan degenerasi akson di bagian distal cedera. Sekuele jangka panjang meliputi nyeri kronik dan spastisitas. Target terapi pada periode ini adalah remyelinisasi dan plastisitas sistem saraf.[3,4,7]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Bunga Saridewi

Referensi

1. Chin LS. Spinal Cord Injury. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/793582-overview
3. Alizadeh A, Dyck SM, Karimi-Abdolrezaee S. Traumatic spinal cord injury: an overview of pathophysiology, models and acute injury mechanisms. Frontiers in neurology. 2019 Mar 22;10:282.
4. American Spinal Injury Association. International Standards for Neurological Classification of Spinal Cord Injury Rev 04/19. ASIA. 2019. https://asia-spinalinjury.org/wp-content/uploads/2019/04/ASIA-ISCOS-IntlWorksheet_2019.pdf
6. Venkatesh K, Ghosh SK, Mullick M, et al. Spinal cord injury: pathophysiology, treatment strategies, associated challenges, and future implications. Cell Tissue Res, 2019. 377, 125–151. https://doi.org/10.1007/s00441-019-03039-1
7. Ahmed A, Lucas J. Spinal cord injury: pathophysiology and strategies for regeneration. Orthopaedics And Trauma, 2020. 34(5), 266-271. https://doi.org/10.1016/j.mporth.2020.06.003

Pendahuluan Spinal Cord Injury
Etiologi Spinal Cord Injury

Artikel Terkait

  • Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
    Bukti Ilmiah Peran Steroid pada Cedera Medula Spinalis Akut
  • Pelepasan Cervical Collar pada Pasien Trauma Tumpul dengan Penurunan Kesadaran
    Pelepasan Cervical Collar pada Pasien Trauma Tumpul dengan Penurunan Kesadaran
  • Waspadai Autonomic Dysreflexia pada Cedera Medulla Spinalis
    Waspadai Autonomic Dysreflexia pada Cedera Medulla Spinalis
  • Tata Laksana Awal Spinal Cord Injury Berdasarkan Panduan American College of Surgeons 2022
    Tata Laksana Awal Spinal Cord Injury Berdasarkan Panduan American College of Surgeons 2022
Diskusi Terkait
dr. Gabriela
Dibalas 29 Januari 2024, 11:51
Tata Laksana Awal Spinal Cord Injury Berdasarkan Panduan American College of Surgeons 2022 – Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!American College of Surgeons sudah memperbaharui rekomendasinya untuk spinal cord injury pada tahun 2022. Nah, pada edisi tahun 2022, rekomendasi...
Anonymous
Dibalas 07 Juni 2022, 10:31
Cedera Saraf - Saraf Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Ade Wijaya, Sp.S. Ijin bertanya dok. Apabila ada lesi neurologis pada orang dewasa yang menyebabkan neuronnya terputus, misalnya karena trauma....
Anonymous
Dibalas 11 Januari 2022, 11:03
Upaya menghentikan kebiasaan membunyikan sendi leher - Rehabilitasi Medis Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Purwitasari SpKFR.. Ijin berdiskusi, apakah ada cara atau terapi khusus untuk individu yang suka membunyikan sendi leher nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.