Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Abrupsio Plasenta general_alomedika 2022-11-25T10:03:56+07:00 2022-11-25T10:03:56+07:00
Abrupsio Plasenta
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Abrupsio Plasenta

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien abrupsio plasenta sangat penting terutama untuk mencegah terjadinya abrupsio plasenta berulang seperti dengan menghindari faktor risiko seperti merokok, serta rutin kontrol selama kehamilan berikutnya.

Edukasi Pasien

Dokter perlu memberikan edukasi bahwa kebanyakan kasus abrupsio plasenta bersifat idiopatik. Untuk perencanaan kehamilan berikutnya, dokter perlu menilai adanya faktor risiko yang berkaitan dengan abrupsio plasenta dan menyarankan pasien untuk menghindarinya:

  • Berhenti merokok atau menggunakan kokain

  • Rutin kontrol ke rumah sakit berkala pada kehamilan berikutnya
  • Saran skrining trombofilia pasien dengan riwayat abrupsio plasenta[1,4,12]

Upaya Pengendalian dan Pencegahan Kesehatan

Upaya pencegahan abrupsio plasenta dapat dilakukan dengan penghindaran faktor risiko dan pemantauan kehamilan rutin. Penyampaian informasi mengenai tanda gejala, dan bahayanya abrupsio plasenta juga harus diberikan kepada masyarakat umum untuk prognosis pasien yang lebih baik. Penyebaran informasi ini ke masyarakat dapat dilakukan dengan cara penyuluhan dan penyebaran informasi menggunakan media edukasi, baik daring maupun luring.[1,4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Tikkanen M. Placental abruption: Epidemiology, risk factors and consequences. Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica. 2011;90(2):140-9.
4. Boisramé T, Sananès N, Fritz G, Boudier E, Aissi G, Favre R, et al. Placental abruption: Risk factors, management and maternal-fetal prognosis. Cohort study over 10 years. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2014;179:100–4.
12. Seyedhosseini GH, Awat F, Maryam M, Davood S, Leila M, Zahra H. Risk factors of placental abruption. J Res Med Sci. 2013;18(5):422–6.

Prognosis Abrupsio Plasenta

Artikel Terkait

  • Abrupsio Plasenta Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular di Masa Depan
    Abrupsio Plasenta Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular di Masa Depan
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 10 jam yang lalu
Terapi Statin pada pemeriksaan Kolesterol total
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Bagaimana kriteria pemberian statin terutama di puskesmas yang hanya ada pemeriksaan kolesterol total saja? profil lipid lain tidak ada
Anonymous
Dibalas 16 jam yang lalu
Obat tidur
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Saya mendapatkan pasien wanita usia 34 tahun dengan keluhan tidak dapat tidur mendadak sejak 3 hari, pasien lalu pasien merasa demam namun tidak diukur,...
Anonymous
Dibalas 20 jam yang lalu
Pasien Lansia 67 Kedua telapak kaki Kebas dan Nyeri sudah 9 bulan tidak perbaikan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi dok ,Pasien Laki-laki usia 67 tahun Laki-Laki.Keluhan Utama : Kebas (Tidak terasa) dan Nyeri kronis di kedua telapak kaki sejak +/- 9 Bulan yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.