Epidemiologi Eklamsia
Data epidemiologi yang melaporkan tentang eklamsia dan mortalitasnya masih jarang. Prevalensi eklamsia secara global dilaporkan sebesar 0,3%. Riset mengenai prevalensi eklamsia di Indonesia juga masih jarang ditemukan.
Global
Menurut data analisis sekunder oleh World Health Organization (WHO), dilaporkan bahwa angka prevalensi eklamsia secara global adalah sebesar 0.3%. Data dari masing-masing negara menunjukkan bahwa prevalensi penyakit ini bervariasi dan berkaitan dengan status sosio-ekonomi masing-masing daerah.
Di Eropa, ditemukan sekitar 2–3 kasus eklamsia per 10.000 kehamilan, sedangkan di negara berkembang ditemukan 16–69 kasus eklamsia per 10.000 kehamilan. Menurut sebuah data di Inggris, dilaporkan ada sebanyak 2,7 kasus eklamsia per 10.000 kehamilan. Di Australia, ditemukan sebanyak 8,6 kasus preeklamsia per 10.000 kehamilan atau setara dengan 2,6% dari seluruh kasus preeklamsia.[5,6]
Indonesia
Data spesifik mengenai prevalensi eklamsia di Indonesia masih sangat sulit ditemukan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2007 menunjukkan bahwa angka prevalensi kasus hipertensi dalam kehamilan di Indonesia cukup tinggi, yakni 12,7% (tertinggi di Sumatera Selatan).
Berdasarkan sebuah data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Jawa Timur di tahun 2015, proporsi kejadian preeklamsia atau eklamsia di Provinsi Jawa Timur adalah sebesar 26,92% pada tahun 2010 dan mengalami peningkatan di tahun 2011 menjadi 27.27%.[7,8]
Mortalitas
Menurut data WHO, hipertensi dalam kehamilan menyebabkan 16% kematian pada ibu di negara berkembang, 9% kematian di Asia dan Afrika, serta 26% di Amerika Latin dan Karibia. Sebagian besar kematian pada hipertensi dalam kehamilan lebih sering disebabkan oleh eklamsia daripada preeklamsia. Sebanyak 63.000 kematian pada ibu hamil di seluruh dunia berkaitan dengan preeklamsia dan eklamsia.[9]
Indonesia sendiri masih menjadi salah satu negara dengan Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi dan menduduki peringkat ketiga di ASEAN (Association of Southeast Asian Nations). Preeklamsia dan eklamsia merupakan salah satu penyebab kematian utama pada ibu, selain perdarahan dan infeksi. Di Jawa Timur, penyebab utama kematian pada ibu adalah preeklamsia dan eklamsia dan prevalensinya meningkat di tahun 2010–2012.
Data dari Kabupaten Gresik pada tahun 2015 menunjukkan bahwa dari 19 ibu yang meninggal, terdapat 10 kasus preeklamsia/eklamsia di antaranya.[8]