Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Eklamsia general_alomedika 2024-07-09T15:49:46+07:00 2024-07-09T15:49:46+07:00
Eklamsia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Eklamsia

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Eklamsia merupakan kegawatdaruratan medis yang memerlukan penatalaksanaan segera untuk mencegah mortalitas ibu dan janin. Terminasi kehamilan merupakan tata laksana definitif pada penyakit ini. Terapi suportif yang mencakup airway, breathing, dan circulation harus dipastikan. Magnesium sulfat dapat digunakan untuk mengobati dan mencegah eklamsia.

Terapi Suportif

Terapi suportif pada eklamsia yang perlu diperhatikan adalah:

  • Jaga patensi jalan napas dan pastikan oksigenasi baik. Pada pasien dengan penurunan kesadaran, peralatan intubasi perlu dipersiapkan
  • Posisikan pasien dalam posisi left lateral decubitus. Posisi ini dapat mencegah aspirasi dan obstruksi atau penekanan pada vena kava oleh janin yang dapat meningkatkan uterine blood flow

  • Pasang monitor untuk memantau tanda-tanda vital, yakni tekanan darah, nadi, laju napas, hingga saturasi oksigen. Lakukan monitor pada janin juga dengan memeriksa denyut jantung janin secara berkala
  • Lakukan pemasangan jalur intravena dengan jarum berukuran 16–18 gauge untuk mempermudah proses administrasi obat dan cairan serta mengantisipasi kebutuhan transfusi darah

  • Lakukan pemasangan kateter untuk memonitor urine output

Medikamentosa

Berikut ini adalah jenis medikamentosa yang diberikan pada eklamsia:

Antikonvulsan

Magnesium sulfat merupakan obat lini pertama sebagai antikonvulsan pada kejang eklamsia. Dosis inisial sebesar 4–6 gram diberikan dalam 15–20 menit. Selanjutnya, dosis rumatan 1–2 gram per jam diberikan secara kontinu. Pemberian magnesium sulfat harus dilanjutkan setidaknya hingga 24 jam setelah kejang terakhir atau setelah persalinan.

Obat ini harus diberikan dengan perhatian khusus karena dapat menyebabkan toksisitas, kelumpuhan saluran napas, depresi sistem saraf pusat, dan henti jantung. Pemantauan refleks, kadar kreatinin, dan urine output penting dilakukan selama pemberian magnesium sulfat.

Pada kejang refrakter yang tidak merespons terhadap magnesium sulfat, dapat digunakan lorazepam 2–4 mg melalui intravena dalam 2–5 menit atau diazepam 5–10 mg melalui intravena secara perlahan untuk menangani kejang.

Pada kondisi yang merupakan kontraindikasi terhadap magnesium sulfat, seperti myasthenia gravis, levetiracetam atau asam valproat dapat menjadi alternatif.[1,3,4]

Antihipertensi

Tekanan darah sistolik >160 mmHg atau diastolik >110 mmHg harus segera ditangani dengan obat-obat antihipertensi. Pilihan antihipertensi yang direkomendasikan pada eklamsia adalah labetalol, nifedipine,  dan hydralazine. Dosis awal labetalol adalah 20 mg intravena, kemudian dapat ditingkatkan menjadi 40–80 mg dengan interval 10 menit, sampai target penurunan tekanan darah tercapai.

Dosis awal hydralazine adalah 5–10 mg dalam 2 menit melalui intravena, kemudian dapat ditingkatkan menjadi 10 mg setelah 20 menit dari dosis awal apabila tekanan darah sistolik masih di atas 160 mmHg atau diastolik masih di atas 110 mmHg.

Dosis awal nifedipine adalah 10 mg peroral, dapat ditingkatkan menjadi 20 mg. Nifedipine dapat diulangi hingga 2 kali pemberian dengan jeda 30 menit apabila tekanan darah sistolik masih di atash 160 mmHg atau diastolik masih di atas 110 mmHg.

Tekanan darah sistolik harus di bawah 150 mmHg dan diastolik harus di bawah 100 mmHg dalam 2 kali pemeriksaan dengan jeda 4 jam. Penurunan tekanan darah tidak boleh terlalu drastis karena dapat menyebabkan perfusi uteroplasental yang inadekuat dan gangguan pada fetus. Kontrol tekanan darah postpartum juga penting  karena risiko eklamsia masih tinggi selama 48 jam setelah persalinan.[3,4]

Kortikosteroid

Kortikosteroid diberikan untuk mengantisipasi persalinan darurat, terutama ketika usia kehamilan <32 minggu, untuk pematangan paru janin. Dexamethasone 6 mg intramuskular setiap 12 jam diberikan sebanyak 4 dosis atau betamethasone 12 mg intramuskular setiap 24 jam diberikan sebanyak 2 dosis.[1,3,4]

Obat Lainnya

Jika terdapat edema paru, diuretik (furosemide) dapat diberikan.[3]

Pemantauan Maternal

Pemantauan berkala pada status neurologis pasien perlu dilakukan untuk mendeteksi peningkatan tekanan intrakranial atau perdarahan intrakranial. Intake cairan dan urine output, laju pernapasan, dan oksigenasi juga perlu diperiksa secara berkala. Pada pasien yang mengalami edema paru atau oliguria/anuria, pemantauan tekanan arteri pulmonal dapat dibutuhkan.

Pemeriksaan untuk mendeteksi kemungkinan penyebab lain juga diperlukan setelah kejang teratasi dan pasien stabil.[1,3,4]

Terminasi kehamilan merupakan tata laksana definitif untuk kasus eklamsia. Namun,  pastikan bahwa pasien sudah dalam kondisi stabil, yakni tidak dalam kondisi kejang atau koma dan hemodinamik sudah stabil. Apabila tidak ada malpresentasi  dan gawat janin, maka induksi persalinan dapat dilakukan.

Namun, jika persalinan normal tidak memungkinkan (kondisi serviks tidak mendukung, usia kehamilan ≤30 minggu, terdapat kontraindikasi induksi) maka sectio caesarea dapat dipilih.[2]

Referensi

1. Peres GM, Mariana M, Cairrão E. Pre-Eclampsia and eclampsia: an update on the pharmacological treatment applied in portugal. J Cardiovasc Dev Dis. 2018;5(1):3.
2. Lipstein H, Lee CC, Crupi RS. A current concept of eclampsia. Am J Emerg Med. 2003; 21(3): 223-26.
3. Medscape. Eclampsia. 2019. Diunduh dari: https://emedicine.medscape.com/article/253960-overview#a1
4. Magley M, Hinson MR. Eclampsia. StatPearl. NCBI. 2020.

Diagnosis Eklamsia
Prognosis Eklamsia

Artikel Terkait

  • Red Flag Edema Perifer
    Red Flag Edema Perifer
Diskusi Terkait
dr. Siwi Indah Sari
Dibalas 24 Maret 2025, 18:11
Eklamsia post partum pada ibu P4A0 walaupun tidak ada riwayat tekanan darah tinggi dan riwayat penyulit dalam kehamilan
Oleh: dr. Siwi Indah Sari
5 Balasan
Alo dok. Ijin konsul.Pasien post partum kejang sekitar 4x, durasi 10-20 detik tiap kejang.TD 105/55, N 70x/m, SB 37,2°C, RR 20x/m, spo2 99%.Pasien sadar tiap...
Anonymous
Dibalas 18 Juli 2023, 16:52
Pemberian MgSO4 pada pasien eklamsia
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, apakah pasien eklamsia dengan kadar saturasi rendah di bawah 80% dapat diberikan MgSO4?
Anonymous
Dibalas 08 Januari 2023, 13:18
Pemberian MgSO4 pada kasus eklamsia saat pasien kejang
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo Dokter, izin bertanyaMohon bantuan tatalaksana yang cepat dan tepat pada kasus pasien dengan Eklamsia usia kehamilan Aterm, datang ke IGD dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.