Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hiperemesis Gravidarum irfan 2022-12-08T17:22:34+07:00 2022-12-08T17:22:34+07:00
Hiperemesis Gravidarum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi Dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hiperemesis Gravidarum

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Hiperemesis gravidarum merupakan bentuk berat dari keluhan mual dan muntah pada kehamilan atau emesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum ditandai dengan mual dan muntah persisten yang disertai ketosis. Pasien hiperemesis gravidarum juga mengalami penurunan berat badan sebesar lebih dari 5% dari berat badan sebelum hamil. Hiperemesis gravidarum bisa menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan asam-basa, defisiensi nutrisi, hingga kematian. Hiperemesis berat yang membutuhkan rawat inap terjadi pada 0,3% hingga 3% kehamilan.[1-3]

Etiologi hiperemesis gravidarum belum diketahui pasti. Namun terdapat beberapa teori yang dirumuskan para ahli, seperti adanya pengaruh perubahan hormon, disfungsi gastrointestinal, infeksi, gangguan keseimbangan dan penciuman, serta aspek psikologis. Faktor yang meningkatkan risiko terjadinya hiperemesis gravidarum yaitu peningkatan massa plasenta pada kehamilan molar atau multipel, riwayat intoleransi terhadap kontrasepsi berbasis estrogen, konsumsi multivitamin prenatal, serta riwayat migraine.[3,4]

Sumber: belchonock, depositphotos, 2015. Sumber: Belchonock, Depositphotos, 2015.

Tidak ada konsensus mengenai kriteria diagnosis hiperemesis gravidarum yang spesifik, namun kondisi hiperemesis gravidarum biasanya merujuk pada mual dan muntah yang berat pada kehamilan. Meskipun jarang, kondisi ini dapat menyebabkan malnutrisi berat pada ibu hamil.[3,5]

Terapi inisial yang bisa diberikan pada pasien hiperemesis gravidarum adalah penggantian vitamin prenatal ke suplementasi asam folat tunggal. Konsumsi suplemen herbal jahe dan penggunaan gelang akupresur juga mungkin dapat bermanfaat. Jika pasien masih tetap mengalami mual dan muntah, terapi farmakologis lini pertama adalah vitamin B6 (piridoksin) dan doksilamin. Dosis yang dianjurkan adalah vitamin B6 sebanyak 10-25 mg per oral dengan doksilamin 12,5 mg 3-4 kali per hari.[2,3,6]

Terapi lini kedua berupa antihistamin dan antagonis dopamine, berupa dimenhydrinate 25-50 mg per oral setiap 4-6 jam. Pilihan lainnya adalah pemberian diphenhydramine 25-50 mg per oral, setiap 4-6 jam atau promethazine 12,5-25 mg per oral atau per rektal setiap 4-6 jam.

Jika pasien masih mengalami gejala yang berat namun tanpa dehidrasi, pasien dapat diberikan terapi per oral metoclopramide atau ondansetron. Jika terdapat tanda dehidrasi, pasien perlu diberikan cairan intravena dan obat antiemetik intravena seperti metoclopramide atau ondansetron. Pada kasus hiperemesis gravidarum refrakter yang berat, dapat diberikan chlorpromazine intravena atau intramuskular 25-50 mg atau methylprednisolone per oral atau parenteral dengan dosis 16 mg setiap 8 jam.[2,3,7]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelsi Khairani

Referensi

1. London V, Grube S, Sherer DM, Abulafia O. Hyperemesis Gravidarum: A Review of Recent Literature. Pharmacology. 2017;100(3-4):161-171. doi: 10.1159/000477853. Epub 2017 Jun 23. PMID: 28641304.
2. Austin K, Wilson K, Saha S. Hyperemesis Gravidarum. Nutr Clin Pract. 2019 Apr;34(2):226-241. doi: 10.1002/ncp.10205. Epub 2018 Oct 18. PMID: 30334272.
3. Jennings LK, Mahdy H. Hyperemesis Gravidarum. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532917/
4. Nurmi M, Rautava P, Gissler M, Vahlberg T, Polo-Kantola P. Incidence and risk factors of hyperemesis gravidarum: A national register-based study in Finland, 2005-2017. Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica 2020;99:1003–13.
5. Erick M, Cox JT, Mogensen KM. ACOG Practice Bulletin 189: Nausea and Vomiting of Pregnancy. Obstetrics & Gynecology 2018;131:935. https://doi.org/10.1097/AOG.0000000000002604.
6. Boelig RC, Barton SJ, Saccone G, Kelly AJ, Edwards SJ, Berghella V. Interventions for treating hyperemesis gravidarum. Cochrane Database of Systematic Reviews 2016. https://doi.org/10.1002/14651858.CD010607.pub2
7. Huybrechts KF, Hernandez-Diaz S, Straub L, Gray KJ, Zhu Y, Patorno E, et al. Association of maternal first trimester ondansetron use with cardiac malformations and oral clefts in offspring. JAMA 2018;320:2429

Patofisiologi Hiperemesis Gravid...

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antiemetik pada Hiperemesis Gravidarum
    Rasionalisasi Pemberian Antiemetik pada Hiperemesis Gravidarum
  • Multivitamin Prenatal dan Risiko Emesis Gravidarum
    Multivitamin Prenatal dan Risiko Emesis Gravidarum
  • Red Flag Mual Muntah pada Ibu Hamil
    Red Flag Mual Muntah pada Ibu Hamil
Diskusi Terkait
dr.Rahayu Mentari
Dibalas 14 Maret 2025, 09:52
Apa terapi dispepsia yang tepat pada ibu hamil usia kehamilan 9-10 minggu?
Oleh: dr.Rahayu Mentari
6 Balasan
Alo Dokter. Px usia 26 th G1A0P0 usia khamilan 9-10 minggu..Mengeluhakan peruh terasa penuh, nyeri uluhati, menyesak, kmbung, mual,susah tuk sndawa dan buang...
Anonymous
Dibalas 11 Desember 2024, 15:41
Penanganan ibu hamil mual muntah, usia kehamilan 3 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Di PKM hanya ada ranitidine, omeprazoleMuntah: ada domperidoneApakah ibu hamil 3 bulan boleh minum domperidone?
dr.I Kadek Jaya Santika, S.Ked.
Dibalas 27 Juni 2023, 02:53
Kombinasi ondansetron dan metoclopramide untuk penanganan hiperemesis gravidarum
Oleh: dr.I Kadek Jaya Santika, S.Ked.
4 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya. Saya ada pasien perempuan 29 tahun dengan hipermesis gravidarum. Sudah minum ondansetron 3x8 mg io, lansoprazole 2x1 tab io,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.