Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum irfan 2022-07-29T10:32:44+07:00 2022-07-29T10:32:44+07:00
Hiperemesis Gravidarum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi Dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Hiperemesis Gravidarum

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Tidak ada definisi maupun konsensus yang pasti untuk diagnosis hiperemesis gravidarum. Secara umum, diagnosis klinis hiperemesis gravidarum merujuk pada kasus mual dan muntah ekstrim saat kehamilan. Berdasarkan Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG), hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai mual muntah selama kehamilan yang menyebabkan dehidrasi signifikan, dibuktikan dengan ketonuria atau ketidakseimbangan elektrolit, disertai dengan penurunan berat badan setidaknya 5% dari berat badan sebelum hamil.[1-3,8]

Sebuah konsensus internasional mendefinisikan hiperemesis gravidarum mencakup 4 poin berikut:

  • Gejala dimulai pada awal kehamilan, sebelum usia kehamilan 16 minggu
  • Mual dan muntah, setidaknya satu di antaranya parah
  • Ketidakmampuan untuk makan atau minum secara normal
  • Batasan bermakna dalam aktivitas sehari-hari[26]

Anamnesis

Pada anamnesis awal, dokter perlu menanyakan usia kehamilan (biasanya trimester 1), onset keluhan mual dan muntah, tingkat keparahan, pola, serta faktor yang meringankan dan memperberat keluhan. Tanyakan pula mengenai kondisi medis dahulu, riwayat pembedahan, obat-obatan yang pernah dikonsumsi, riwayat alergi, reaksi tidak diinginkan dari obat, riwayat penyakit keluarga, serta asupan harian.

Beberapa pertanyaan lain yang perlu ditanyakan adalah riwayat gejala ginekologis, seperti perdarahan vagina atau spotting, riwayat kehamilan, penggunaan kontrasepsi, dan respon terhadap kontrasepsi oral. Selain itu, dokter juga perlu mencoba mengidentifikasi penyebab hiperemesis, misalnya dengan mengevaluasi adanya gejala kehamilan mola atau hamil kembar.[1-3]

Mual dan Muntah

Gejala utama dari hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah. Gejala lainnya yang umum ditemui meliputi ptialisme (hipersalivasi), kelelahan, kelemahan, dan pusing.

Untuk membantu mendefinisikan, mengukur dan mengevaluasi kondisi hiperemesis, telah dikembangkan sebuah kuesioner bernama PUQE (Pregnancy-Unique Quantification of Emesis). Kuesioner ini berisi 3 pertanyaan terkait jangka waktu mual, muntah, dan muntah kering (retching), serta 1 pertanyaan untuk mengukur kualitas hidup fisik dan psikologis global.

Awalnya, kuesioner ini hanya mengevaluasi gejala yang berlangsung selama 12 jam, namun kuesioner ini telah dimodifikasi untuk mencakup 24 jam dan keseluruhan trimester awal kehamilan. Skor PUQE telah divalidasi dan berkorelasi dengan ketidakmampuan untuk mengonsumsi suplemen besi, risiko rawat inap akibat hiperemesis gravidarum atau mual muntah berat selama hamil, peningkatan biaya perawatan medis akibat kondisi ini dan penurunan kesejahteraan atau kualitas hidup.[3,14]

Tabel 1. 24-Hour Pregnancy-Unique Quantification of Emesis (PUQE-24) Index

Skor 1 2 3 4 5
Dalam 24 jam terakhir, berapa lama Anda merasa mual? Tidak sama sekali 1 jam atau kurang 2-3 jam 4-6 jam Lebih dari 6 jam
Dalam 24 jam terakhir, berapa kali Anda muntah? Tidak sama sekali 1-2 kali 3-4 kali 5-6 kali 7 atau lebih
Dalam 24 jam terakhir, berapa kali Anda muntah kering tanpa mengeluarkan apa-apa? Tidak sama sekali 1-2 kali 3-4 kali 5-6 kali 7 atau lebih

Interpretasi skor:

  • ≤6 ringan,
  • 7-12 sedang,
  • 13-15 berat[1-3,14,15]

Gejala Lainnya

Selain mual dan muntah, pasien hiperemesis gravidarum juga dapat mengalami gangguan tidur, hiperolfaksi, disgeusia, dan penurunan ketajaman gustatori. Gejala mual muntah juga bisa menyebabkan gangguan mood¸ termasuk gelisah, depresi, mudah marah, dan penurunan konsentrasi.

Pasien hiperemesis gravidarum juga mengalami gejala dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Hal ini mencakup mulut kering, pusing, lesu, berdebar, dan lemas.[1-3]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik, temuan utama pada pasien hiperemesis gravidarum adalah tanda dehidrasi dan penurunan berat badan.[1-3]

Tanda Vital

Pada pasien yang mengalami dehidrasi, dapat ditemukan penurunan tekanan darah atau hipotensi ortostatik disertai peningkatan laju nadi. Apabila pasien mengalami syok hipovolemik, dapat pula terjadi penurunan kesadaran.

Status Hidrasi

Status hidrasi juga perlu diperiksa. Dehidrasi ditandai dengan membran mukosa yang kering dan turgor kulit menurun.

Status Nutrisi

Pasien hiperemesis gravidarum dapat mengalami penurunan berat badan melebihi 5% dari berat badan sebelum hamil. Pada kasus yang berat, ibu dapat mengalami malnutrisi.

Kehamilan

Perkembangan kehamilan juga perlu diperiksa sesuai dengan usia kehamilannya. Apabila sudah dapat terdeteksi, denyut jantung janin dapat diperiksa menggunakan fetoskop atau alat Doppler. Awasi adanya tanda-tanda komplikasi kehamilan lain, termasuk perdarahan pervaginam atau spotting.[1–3]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding hiperemesis gravidarum adalah infeksi saluran kemih, gastroenteritis, dan gastroesophageal reflux disease (GERD).[1-3]

Morning Sickness

Hiperemesis gravidarum perlu dibedakan dengan morning sickness atau emesis gravidarum. Pada morning sickness, gejala mual muntah lebih ringan dan tidak menyebabkan gangguan kehamilan, dehidrasi, ataupun penurunan berat badan.[19]

Infeksi Saluran Kemih pada Kehamilan

Infeksi saluran kemih sering terjadi pada ibu hamil. Infeksi ini paling sering disebabkan oleh Escherichia coli. Pasien dengan infeksi saluran kemih dapat bergejala maupun tidak. Gejala pada pasien ibu hamil yang mengalami infeksi saluran kemih mencakup demam, menggigil, nyeri pinggang, nyeri suprapubik, dan disuria. Gejala lain yang sering muncul adalah malaise, anoreksia, mual, dan muntah. Untuk membedakan dengan hiperemesis gravidarum, dapat dilakukan urinalisis.[16]

Gastroenteritis pada Kehamilan

Pada ibu hamil, gastroenteritis infeksius dapat terjadi dengan gejala menyerupai hiperemesis gravidarum. Selain mual dan muntah, pasien gastroenteritis juga mengalami diare, anoreksia, malaise, demam, dan dehidrasi. Pemeriksaan tinja dapat membantu membedakan dengan hiperemesis gravidarum. Pada urinalisis juga tidak ditemukan benda keton.[17]

Gastroesofageal Reflux Disease (GERD)

Peningkatan hormon progesteron pada kehamilan dapat menyebabkan keluhan mual muntah dan GERD, sedangkan peningkatan prostaglandin dapat menyebabkan diare. Gejala berupa rasa panas terbakar pada dada (heartburn), regurgitasi isi lambung, disfagia, batuk, serak, nyeri tenggorokan, serta mual dan muntah. Penegakan diagnosis, bisa dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan endoskopi. Pasien GERD umumnya tidak mengalami dehidrasi ataupun penurunan berat badan seperti pada hiperemesis.[18]

Pemeriksaan Penunjang

Hiperemesis gravidarum dapat didiagnosis secara klinis. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mengetahui penanda dehidrasi seperti adanya badan keton, serta mengevaluasi kehamilan.[1-3]

Urinalisis

Pemeriksaan urinalisis dan kultur urine dapat dikerjakan untuk mengetahui status hidrasi dan mengevaluasi adanya infeksi saluran kemih. Pemeriksaan keton urine menggunakan dipstick dapat menunjukkan ketonuria.[1-3,20]

Uji Fungsi Hati

Sebagian penderita hiperemesis gravidarum mengalami peningkatan transaminase. Peningkatan enzim hati yang signifikan dapat menunjukkan adanya gangguan hepar seperti hepatitis atau cedera hepar.[1-3]

Ultrasonografi (USG)

USG kehamilan dapat dilakukan untuk mengevaluasi kehamilan multipel atau penyakit trofoblastik. USG juga dilakukan untuk mengevaluasi perkembangan dan kesejahteraan janin, termasuk menilai denyut jantung janin dan potensi komplikasi kehamilan.[1–3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelsi Khairani

Referensi

1. London V, Grube S, Sherer DM, Abulafia O. Hyperemesis Gravidarum: A Review of Recent Literature. Pharmacology. 2017;100(3-4):161-171. doi: 10.1159/000477853. Epub 2017 Jun 23. PMID: 28641304.
2. Austin K, Wilson K, Saha S. Hyperemesis Gravidarum. Nutr Clin Pract. 2019 Apr;34(2):226-241. doi: 10.1002/ncp.10205. Epub 2018 Oct 18. PMID: 30334272.
3. Jennings LK, Mahdy H. Hyperemesis Gravidarum. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532917/
8. McCarthy FP, Lutomski JE, Greene RA. Hyperemesis gravidarum: current perspectives. Int J Womens Health. 2014 Aug 5;6:719-25. doi: 10.2147/IJWH.S37685. PMID: 25125986; PMCID: PMC4130712.
14. Laitinen L, Nurmi M, Kulovuori N, Koivisto M, Ojala E, Rautava P, et al. Usability of Pregnancy-Unique Quantification of Emesis questionnaire in women hospitalised for hyperemesis gravidarum: a prospective cohort study. BMJ Open 2022;12:e058364. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2021-058364.
15. Shehmar M, Maclean M, Nelson-Piercy C, Gadsby R, O’Hara M. The Management of Nausea and Vomiting of Pregnancy and Hyperemesis Gravidarum (Green-top Guideline No.69). RCOG. https://www.rcog.org.uk/guidance/browse-all-guidance/green-top-guidelines/the-management-of-nausea-and-vomiting-of-pregnancy-and-hyperemesis-gravidarum-green-top-guideline-no-69/
16. Habak PJ, Griggs J. Urinary Tract Infection In Pregnancy. StatPearls, Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2022.
17. Lin B. Viral Gastroenteritis. Medscape. 2018.
18. Patti MG. Gastroesophageal Reflux Disease. Medscape. 2021.
19. Bustos M, Venkataramanan R, Caritis S. Nausea and vomiting of pregnancy - What's new? Auton Neurosci. 2017 Jan;202:62-72. doi: 10.1016/j.autneu.2016.05.002. Epub 2016 May 13. PMID: 27209471; PMCID: PMC5107351.
20. Khan FH. Hyperemesis Gravidarum in Emergency. Medscape, 2021.
26. Jansen LAW, Koot MH, Van't Hooft J, et al. The windsor definition for hyperemesis gravidarum: A multistakeholder international consensus definition. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol 2021; 266:15.

Epidemiologi Hiperemesis Gravidarum
Penatalaksanaan Hiperemesis Grav...

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antiemetik pada Hiperemesis Gravidarum
    Rasionalisasi Pemberian Antiemetik pada Hiperemesis Gravidarum
  • Multivitamin Prenatal dan Risiko Emesis Gravidarum
    Multivitamin Prenatal dan Risiko Emesis Gravidarum
  • Red Flag Mual Muntah pada Ibu Hamil
    Red Flag Mual Muntah pada Ibu Hamil
Diskusi Terkait
dr.Rahayu Mentari
Dibalas 14 Maret 2025, 09:52
Apa terapi dispepsia yang tepat pada ibu hamil usia kehamilan 9-10 minggu?
Oleh: dr.Rahayu Mentari
6 Balasan
Alo Dokter. Px usia 26 th G1A0P0 usia khamilan 9-10 minggu..Mengeluhakan peruh terasa penuh, nyeri uluhati, menyesak, kmbung, mual,susah tuk sndawa dan buang...
Anonymous
Dibalas 11 Desember 2024, 15:41
Penanganan ibu hamil mual muntah, usia kehamilan 3 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Di PKM hanya ada ranitidine, omeprazoleMuntah: ada domperidoneApakah ibu hamil 3 bulan boleh minum domperidone?
dr.I Kadek Jaya Santika, S.Ked.
Dibalas 27 Juni 2023, 02:53
Kombinasi ondansetron dan metoclopramide untuk penanganan hiperemesis gravidarum
Oleh: dr.I Kadek Jaya Santika, S.Ked.
4 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya. Saya ada pasien perempuan 29 tahun dengan hipermesis gravidarum. Sudah minum ondansetron 3x8 mg io, lansoprazole 2x1 tab io,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.