Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum irfan 2022-07-29T10:26:25+07:00 2022-07-29T10:26:25+07:00
Hiperemesis Gravidarum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi Dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Patofisiologi hiperemesis gravidarum belum diketahui sepenuhnya. Terjadinya hiperemesis gravidarum diduga berkaitan dengan perubahan hormonal, disfungsi gastrointestinal, infeksi, gangguan keseimbangan dan penciuman, serta gangguan psikologis.[1-3]

Perubahan Hormonal

Kadar hCG mencapai puncaknya pada trimester awal kehamilan. Peningkatan hormon hCG ini secara fisiologis dapat menstimulasi reseptor hormon TSH (thyroid stimulating hormone). Hal ini menyebabkan terjadinya kondisi hipertiroid transien (gestational transient thyrotoxicosis) pada awal kehamilan. Kondisi hipertiroid transien ini akan kembali menjadi normal ketika usia kehamilan sudah mencapai pertengahan trimester kedua tanpa memerlukan terapi antitiroid. Pasien hiperemesis gravidarum ditemukan memiliki kadar tiroksin yang lebih tinggi dan TSH yang lebih rendah.

Selain hCG, hormon yang diduga juga berperan dalam terjadinya hiperemesis gravidarum adalah estradiol. Kadar estradiol meningkat di awal kehamilan dan menurun kemudian. Beberapa studi menunjukkan adanya korelasi antara kadar estradiol dengan keparahan hiperemesis gravidarum.[1,3,8]

Disfungsi Gastrointestinal

Terjadinya mual muntah pada kehamilan dikaitkan dengan perubahan ritme kontraksi lambung atau yang disebut disritmia gastrik. Disritmia gaster disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen atau progesteron, gangguan tiroid, abnormalitas tonus vagus dan simpatis, serta sekresi vasopresin akibat perubahan volume intravaskuler pada awal kehamilan.[1-3]

Infeksi

Bakteri Helicobacter pylori adalah bakteri yang ditemukan di dalam lambung yang dapat memperberat mual dan muntah pada kehamilan. Namun, keterlibatan bakteri ini dalam terjadinya hiperemesis gravidarum masih kontroversial. Sebuah studi di Amerika Serikat baru-baru ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara infeksi bakteri H. pylori dengan hiperemesis gravidarum.[1-3,9]

Gangguan Keseimbangan dan Penciuman

Hiperakuitas dari sistem olfaktori dapat menjadi faktor yang turut berkontribusi terhadap terjadinya mual dan muntah selama kehamilan. Banyak perempuan yang sedang hamil mengeluhkan bau dari masakan tertentu dapat menjadi pemicu mual. Sementara itu, gangguan keseimbangan diduga juga dapat menyebabkan hiperemesis gravidarum karena kemiripannya dengan motion sickness.[1-3]

Genetik

Sebuah studi memperlihatkan bahwa seorang anak perempuan yang terlahir dari kehamilan dengan hiperemesis gravidarum memiliki risiko 3% untuk mengalami hal serupa saat dirinya hamil. Sementara itu, anak perempuan yang terlahir dari kehamilan tanpa riwayat hiperemesis gravidarum memiliki risiko 1,1% untuk mengalami hiperemesis gravidarum. Pada wanita yang mengalami hiperemesis gravidarum, sebagian keluarganya juga mengalami hal yang sama, terutama saudara perempuannya.[1-3]

Gangguan Psikologis

Stres psikologis pada kehamilan dapat menyebabkan dan memperberat mual dan muntah pada kehamilan. Walaupun begitu, kondisi hiperemesis gravidarum tampaknya juga menjadi salah satu penyebab stres psikologis pada kehamilan. Pada beberapa kasus yang jarang, hiperemesis gravidarum dapat merepresentasikan penyakit psikiatrik, termasuk gangguan konversi, somatisasi, atau depresi mayor.[1-3,8]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelsi Khairani

Referensi

1. London V, Grube S, Sherer DM, Abulafia O. Hyperemesis Gravidarum: A Review of Recent Literature. Pharmacology. 2017;100(3-4):161-171. doi: 10.1159/000477853. Epub 2017 Jun 23. PMID: 28641304.
2. Austin K, Wilson K, Saha S. Hyperemesis Gravidarum. Nutr Clin Pract. 2019 Apr;34(2):226-241. doi: 10.1002/ncp.10205. Epub 2018 Oct 18. PMID: 30334272.
3. Jennings LK, Mahdy H. Hyperemesis Gravidarum. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532917/
8. McCarthy FP, Lutomski JE, Greene RA. Hyperemesis gravidarum: current perspectives. Int J Womens Health. 2014 Aug 5;6:719-25. doi: 10.2147/IJWH.S37685. PMID: 25125986; PMCID: PMC4130712.
9. Ng QX, Venkatanarayanan N, De Deyn MLZQ, Ho CYX, Mo Y, Yeo W-S. A meta-analysis of the association between Helicobacter pylori (H. pylori) infection and hyperemesis gravidarum. Helicobacter 2018;23:e12455. https://doi.org/10.1111/hel.12455.

Pendahuluan Hiperemesis Gravidarum
Etiologi Hiperemesis Gravidarum

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antiemetik pada Hiperemesis Gravidarum
    Rasionalisasi Pemberian Antiemetik pada Hiperemesis Gravidarum
  • Multivitamin Prenatal dan Risiko Emesis Gravidarum
    Multivitamin Prenatal dan Risiko Emesis Gravidarum
  • Red Flag Mual Muntah pada Ibu Hamil
    Red Flag Mual Muntah pada Ibu Hamil
Diskusi Terkait
dr.Rahayu Mentari
Dibalas 14 Maret 2025, 09:52
Apa terapi dispepsia yang tepat pada ibu hamil usia kehamilan 9-10 minggu?
Oleh: dr.Rahayu Mentari
6 Balasan
Alo Dokter. Px usia 26 th G1A0P0 usia khamilan 9-10 minggu..Mengeluhakan peruh terasa penuh, nyeri uluhati, menyesak, kmbung, mual,susah tuk sndawa dan buang...
Anonymous
Dibalas 11 Desember 2024, 15:41
Penanganan ibu hamil mual muntah, usia kehamilan 3 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Di PKM hanya ada ranitidine, omeprazoleMuntah: ada domperidoneApakah ibu hamil 3 bulan boleh minum domperidone?
dr.I Kadek Jaya Santika, S.Ked.
Dibalas 27 Juni 2023, 02:53
Kombinasi ondansetron dan metoclopramide untuk penanganan hiperemesis gravidarum
Oleh: dr.I Kadek Jaya Santika, S.Ked.
4 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya. Saya ada pasien perempuan 29 tahun dengan hipermesis gravidarum. Sudah minum ondansetron 3x8 mg io, lansoprazole 2x1 tab io,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.