Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum irfan 2022-12-08T17:23:07+07:00 2022-12-08T17:23:07+07:00
Hiperemesis Gravidarum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi Dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Pendekatan penatalaksanaan hiperemesis gravidarum berkisar dari tindakan konservatif seperti perubahan pola makan atau gaya hidup, obat-obatan, hingga rawat inap untuk cairan parenteral pada pasien dengan hipovolemia. Penatalaksanaan awal hiperemesis gravidarum dapat dilakukan dengan penyesuaian suplemen prenatal. Minuman atau makanan mengandung jahe mungkin juga dapat mengurangi keluhan. Pemberian obat yang disarankan sebagai lini pertama adalah vitamin B6-doksilamin. Jika keluhan tidak membaik, dapat diberikan terapi lini kedua seperti  dimenhydrinate, diphenhydramine, metoclopramide, dan ondansetron.[1,2]

Tujuan Penatalaksanaan

Target penatalaksanaan hiperemesis gravidarum adalah:

  • Mengatasi dehidrasi
  • Mengurangi gejala dengan modifikasi diet, serta terapi farmakologi
  • Mencegah komplikasi serius dari muntah yang persisten, termasuk di antaranya gangguan elektrolit, defisiensi vitamin, dan kehilangan berat badan yang ekstrem
  • Meminimalisir efek fetal baik karena kondisi mual dan muntah ibu maupun karena pengobatan

Perlu diketahui bahwa pemberian vitamin B6 dan doksilamin merupakan satu-satunya yang disetujui FDA untuk penanganan hiperemesis gravidarum.[1-3]

Terapi Nonfarmakologi

Terapi inisial yang bisa diberikan pada hiperemesis gravidarum adalah intervensi nonfarmakologi, berupa penggantian vitamin prenatal. Hiperemesis gravidarum dilaporkan semakin berat pada pasien yang menggunakan multivitamin. Penggantian ke suplemen asam folat tunggal diharapkan dapat membantu mengurangi gejala.

Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung jahe, misalnya teh jahe hangat, dan penggunaan gelang akupresur juga dilaporkan bermanfaat. Meski demikian, studi lebih lanjut masih diperlukan.[1-3,6,20]

Modifikasi Diet

Diet yang direkomendasikan pada penderita hiperemesis gravidarum adalah makan sedikit-sedikit namun sering. Pasien juga dianjurkan untuk menghindari makanan pedas dan berlemak serta yang memicu mual. Jenis makanan yang disarankan adalah makanan yang hambar dan kering, seperti biskuit atau kudapan tinggi protein lainnya. Hindari konsumsi pil penambah zat besi karena dapat menambah mual.[1-3]

Terapi Lini Pertama pada Pasien yang Tidak Dehidrasi

Jika pasien masih mual dan muntah setelah intervensi nonfarmakologi, terapi lini pertama yang dianjurkan adalah pemberian vitamin B6 (piridoksin) dan doksilamin. Dosis yang dianjurkan adalah:

  • Vitamin B6 10-25 mg per oral dengan doksilamin 12,5 mg 3-4 kali per hari
  • Vitamin B6 10 mg dengan doksilamin 10 mg hingga 4 kali per hari, atau
  • Vitamin B6 20 mg dengan doksilamin 20 mg hingga 2 kali per hari

Terapi vitamin B6 terbukti efektif untuk mengurangi muntah berat secara signifikan, namun kurang efektif pada muntah ringan.[1-3,6,20]

Terapi Lini Kedua pada Pasien yang Tidak Dehidrasi

Terapi lini kedua yang dapat dipilih adalah antihistamin dan antagonis dopamin:

  • Dimenhydrinate 25-50 mg per oral setiap 4-6 jam

  • Diphenhydramine 25-50 mg per oral setiap 4-6 jam

  • Prochlorperazine 25 mg per rektal setiap 12 jam
  • Promethazine 12,5-25 mg per oral atau per rektal setiap 4-6 jam

Jika pasien masih mengalami gejala yang berat namun tanpa dehidrasi, pasien dapat diberikan terapi per oral metoclopramide atau ondansetron.[1-3,7,21]

Terapi pada Pasien Dehidrasi

Jika terdapat tanda dehidrasi, maka perlu diberikan rehidrasi dengan cairan intravena. Antiemetik metoclopramide atau ondansetron dapat diberikan secara intravena hingga pasien mampu mentoleransi obat oral.

Pemberian cairan awal dapat dilakukan dengan pemberian larutan ringer laktat 2L selama 3-5 jam. Selanjutnya, cairan dapat diganti menjadi terapi rumatan dengan dekstrosa 5%. Selain pemberian cairan tersebut, ditambahkan juga dengan pemberian vitamin seperti vitamin B1 secara intravena dengan dosis 100 mg yang dilarutkan ke dalam 100 ml cairan salin normal, diberikan selama 3 hari. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya ensefalopati Wernicke.

Koreksi magnesium dan kalsium juga dapat diberikan jika ada indikasi. Diet yang diberikan pada kondisi dehidrasi adalah diet tinggi protein untuk mengurangi mual. Selain diet tinggi protein, pisang dan roti kering juga dapat diberikan.[1,3,7,21]

Terapi Kasus Refrakter

Pada kasus refrakter yang berat, hiperemesis gravidarum dapat diberikan chlorpromazine intravena atau intramuskular 25-50 mg. Pilihan lain adalah methylprednisolone per oral atau parenteral dengan dosis 16 mg setiap 8 jam.

Cara kerja kedua obat ini dalam penanganan hiperemesis gravidarum belum diketahui dan penggunaannya masih menuai kontroversi. Beberapa studi kecil menunjukkan bahwa keduanya efektif digunakan pada kasus refrakter, namun masih diperlukan studi lanjutan.[1-3,7,21]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelsi Khairani

Referensi

1. London V, Grube S, Sherer DM, Abulafia O. Hyperemesis Gravidarum: A Review of Recent Literature. Pharmacology. 2017;100(3-4):161-171. doi: 10.1159/000477853. Epub 2017 Jun 23. PMID: 28641304.
2. Austin K, Wilson K, Saha S. Hyperemesis Gravidarum. Nutr Clin Pract. 2019 Apr;34(2):226-241. doi: 10.1002/ncp.10205. Epub 2018 Oct 18. PMID: 30334272.
3. Jennings LK, Mahdy H. Hyperemesis Gravidarum. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532917/
6. Boelig RC, Barton SJ, Saccone G, Kelly AJ, Edwards SJ, Berghella V. Interventions for treating hyperemesis gravidarum. Cochrane Database of Systematic Reviews 2016. https://doi.org/10.1002/14651858.CD010607.pub2
7. Huybrechts KF, Hernandez-Diaz S, Straub L, Gray KJ, Zhu Y, Patorno E, et al. Association of maternal first trimester ondansetron use with cardiac malformations and oral clefts in offspring. JAMA 2018;320:2429
20. Khan FH. Hyperemesis Gravidarum in Emergency. Medscape, 2021.
21. Michie LA, Hodson KK. Ondansetron for nausea and vomiting in pregnancy: re-evaluating the teratogenic risk. Obstet Med 2020;13:3–4. https://doi.org/10.1177/1753495X20914967.

Diagnosis Hiperemesis Gravidarum
Prognosis Hiperemesis Gravidarum

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antiemetik pada Hiperemesis Gravidarum
    Rasionalisasi Pemberian Antiemetik pada Hiperemesis Gravidarum
  • Multivitamin Prenatal dan Risiko Emesis Gravidarum
    Multivitamin Prenatal dan Risiko Emesis Gravidarum
  • Red Flag Mual Muntah pada Ibu Hamil
    Red Flag Mual Muntah pada Ibu Hamil
Diskusi Terkait
dr.Rahayu Mentari
Dibalas 14 Maret 2025, 09:52
Apa terapi dispepsia yang tepat pada ibu hamil usia kehamilan 9-10 minggu?
Oleh: dr.Rahayu Mentari
6 Balasan
Alo Dokter. Px usia 26 th G1A0P0 usia khamilan 9-10 minggu..Mengeluhakan peruh terasa penuh, nyeri uluhati, menyesak, kmbung, mual,susah tuk sndawa dan buang...
Anonymous
Dibalas 11 Desember 2024, 15:41
Penanganan ibu hamil mual muntah, usia kehamilan 3 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Di PKM hanya ada ranitidine, omeprazoleMuntah: ada domperidoneApakah ibu hamil 3 bulan boleh minum domperidone?
dr.I Kadek Jaya Santika, S.Ked.
Dibalas 27 Juni 2023, 02:53
Kombinasi ondansetron dan metoclopramide untuk penanganan hiperemesis gravidarum
Oleh: dr.I Kadek Jaya Santika, S.Ked.
4 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya. Saya ada pasien perempuan 29 tahun dengan hipermesis gravidarum. Sudah minum ondansetron 3x8 mg io, lansoprazole 2x1 tab io,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.