Edukasi dan Promosi Kesehatan Perdarahan Postpartum
Edukasi dan promosi kesehatan perdarahan postpartum atau postpartum hemorrhage (PPH) perlu dilakukan sebaik dan sedini mungkin, yaitu sejak perempuan usia remaja. Upaya ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI).[10]
Edukasi Pasien
Edukasi terkait risiko PPH harus diberikan pada semua ibu hamil saat pelayan antenatal atau antenatal care (ANC) di pelayanan kesehatan, baik puskesmas, klinik, maupun rumah sakit. Ibu hamil harus dianjurkan untuk memeriksakan kondisinya secara rutin.[10]
ANC merupakan upaya penelusuran berbagai kemungkinan atau penyulit kesehatan selama masa kehamilan, yang berpotensi mengganggu kualitas kehamilan hingga persalinan. Penelusuran penyulit termasuk mencari faktor risiko perdarahan postpartum. Apabila kehamilan berisiko tinggi, maka jadwal kunjungan harus lebih sering dan pemeriksaan dilakukan lebih ketat.[10]
Edukasi pasien PPH yang utama adalah segera mencari pertolongan medis sebelum ibu mengalami gejala dan tanda syok hipovolemik. Tindakan yang cepat dan adekuat akan menyelamatkan pasien.[2,9,11]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian PPH adalah manajemen aktif persalinan kala III yang diduga dapat menurunkan insidensi dan derajat keparahan perdarahan postpartum. Manajemen aktif tersebut meliputi pemberian obat uterotonika segera setelah bayi lahir.[12]
Upaya pencegahan lainnya adalh:
- Persiapan sebelum hamil untuk memperbaiki keadaan umum dan mengatasi penyakit kronis dan anemia sehingga pada saat hamil dan persalinan ibu dalam keadaan optimal
- Deteksi faktor risiko perdarahan postpartum seperti multiparitas, taksiran berat janin yang besar, hamil kembar, hidramnion, riwayat sectio caesarea, dan riwayat perdarahan postpartum sebelumnya.
- Persalinan harus selesai dalam waktu 24 jam dan lakukan pencegahan partus lama
- Kehamilan dengan risiko tinggi harus melahirkan di fasilitas rumah sakit rujukan
- Tenaga kesehatan yang membantu persalinan harus menguasai langkah-langkah pertolongan pertama dalam menghadapi PPH dan mengadakan rujukan sebagaimana mestinya[10,12]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini