Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Perdarahan Postpartum general_alomedika 2025-03-26T14:29:53+07:00 2025-03-26T14:29:53+07:00
Perdarahan Postpartum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Perdarahan Postpartum

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Penatalaksanaan perdarahan postpartum atau postpartum hemorrhage (PPH) terdiri dari 2 tahap, yaitu tata laksana umum dan khusus. Tata laksana umum adalah penilaian dan penanganan kegawatdaruratan, termasuk tanda-tanda syok hipovolemik. Sedangkan tata laksana khusus diberikan sesuai dengan penyebab perdarahan, yaitu 4T (tonus, tissue, trauma, thrombin).[2,9,11]

Tata Laksana Umum

Tindakan awal untuk pasien perdarahan postpartum adalah penilaian dan penanganan kegawatdaruratan, termasuk tanda-tanda syok hipovolemik. Tata laksana umum meliputi:

  • Memberikan terapi oksigen

  • Memasang jalur intravena (IV) dengan jarum besar (ukuran 16 G atau 18 G), untuk resusitasi cairan dengan cairan kristaloid atau normal salin. Carian dapat diberikan secara bolus jika terdapat syok hipovolemik
  • Memeriksa golongan darah crossmatch dan darah lengkap, untuk persiapan transfusi sesuai protokol. Transfusi darah diberikan apabila Hb <8 g/dL atau secara klinis menunjukkan tanda-tanda anemia berat

  • Memasang kateter urin untuk memantau urine output

  • Memantau tanda-tanda vital secara terus menerus
  • Menentukan penyebab atau sumber perdarahan, untuk menentukan tata laksana khusus[2,9,11]

Tata Laksana Khusus

Penatalaksanaan khusus diberikan sesuai dengan penyebab perdarahan postpartum, yakni mnemonic 4T (tonus, tissue, trauma, thrombin).[7,9,13]

Tonus

Pada gangguan tonus, pemijatan uterus dapat dilakukan untuk membantu memperbaiki tonus dan menghentikan perdarahan.  Selain itu, dapat diberikan obat-obat uterotonika yang merangsang kontraksi uterus, seperti :

  • Oksitosin: berfungsi untuk menstimulasi segmen atas dari miometrium agar dapat berkontraksi dengan teratur, dan dapat menimbulkan konstriksi arteri-arteri spiral serta menurunkan aliran darah ke uterus. Dosis yang direkomendasikan adalah 20‒40 IU dalam 1 liter normal salin, diberikan IV sebanyak 500 mL dalam 10 menit, kemudian selanjutnya 250 mL setiap jam

  • Misoprostol: bekerja dengan menginduksi kontraksi uterus secara menyeluruh. Dosis yang direkomendasikan adalah 800‒1000 μg per rektal, atau 600‒800 μg per sublingual/peroral. Misoprostol digunakan hanya jika tidak tersedia oksitosin[7,9,13]

Trauma

Pada keadaan trauma, misalnya laserasi jalan lahir, harus dilakukan penjahitan laserasi secara kontinu. Sedangkan pada inversio uteri dapat dilakukan reposisi uterus.[7,9,13]

Tissue

Pada keadaan retensio plasenta, dilakukan manual plasenta dengan hati-hati. Sedangkan pada sisa bekuan darah, dilakukan eksplorasi digital atau aspirasi vakum manual untuk mengeluarkan bekuan darah atau jaringan sisa.[7,9,13]

Thrombin

Pada kondisi gangguan faktor pembekuan darah, dapat diberikan transfusi darah lengkap untuk menggantikan faktor pembekuan darah dan sel darah merah. Selain itu, dapat juga diberikan asam traneksamat dengan dosis 1 gram. Dosis asam traneksamat dapat diulang jika perdarahan berlangsung >30 menit.[7,13]

Pembedahan

Pada PPH yang tidak dapat dihentikan dengan penatalaksanaan farmakologis atau manual, harus ditangani dengan teknik pembedahan. Tindakan pembedahan yang dapat dilakukan di antaranya ligasi arteri uterina, arteri ovarica, atau arteri iliaka interna.  atau postpartum hemorrhage (PPH).[7,9,13]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Wormer KC, Jamil RT, Bryant SB. Acute Postpartum Hemorrhage. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499988/
7. Smith JR. Postpartum Hemorrhage. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/275038-overview
9. WHO recommendations for the prevention and treatment of postpartum hemorrhage. World Health Organization 2012. ISBN 978 92 4 154850 2.
11. Evensen A, Anderson J. Chapter J. Postpartum hemorrhage: third stage pregnancy. In: Leeman L, Quinlan J, Dresang LT, eds. Advanced Life Support in Obstetrics: Provider Syllabus. 5th ed. Leawood, Kan.: American Academy of Family Physicians; 2014:11.
13. Escobar MF, Nassa AH, Theron G, et al. FIGO recommendations on the management of postpartum hemorrhage 2022. Int J Gynecol Obstet. 2022;157(Suppl. 1):3–50.

Diagnosis Perdarahan Postpartum
Prognosis Perdarahan Postpartum

Artikel Terkait

  • Efek Asam Traneksamat pada Risiko Perdarahan Postpartum pada Anemia Sedang dan Berat – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek Asam Traneksamat pada Risiko Perdarahan Postpartum pada Anemia Sedang dan Berat – Telaah Jurnal Alomedika
  • Efektivitas dan Keamanan Asam Traneksamat Untuk Perdarahan Post Partum
    Efektivitas dan Keamanan Asam Traneksamat Untuk Perdarahan Post Partum
  • Oxytocin Intravena Lebih Baik dibandingkan Oxytocin Intramuskular dalam Profilaksis Perdarahan Post Partum
    Oxytocin Intravena Lebih Baik dibandingkan Oxytocin Intramuskular dalam Profilaksis Perdarahan Post Partum
  • Oxytocin Intravena Vs Intramuskular sebagai Profilaksis Perdarahan Postpartum
    Oxytocin Intravena Vs Intramuskular sebagai Profilaksis Perdarahan Postpartum
  • Misoprostol Sublingual Preoperatif VS Post Operatif untuk Pencegahan Perdarahan Postpartum Sectio Caesarea – Telaah Jurnal Alomedika
    Misoprostol Sublingual Preoperatif VS Post Operatif untuk Pencegahan Perdarahan Postpartum Sectio Caesarea – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2024, 18:45
Perdarahan postpartum karena SC
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, sya punya pasien di PKM, pasien mengalami perdarahan hingga anemi dok. Riwayat sebulan lalu post SC. Setelahnya dirujuk ke RS untuk ditranfusi. 2...
Anonymous
Dibalas 22 November 2023, 15:36
Kapan harus merujuk pasien post HPP dengan Hb rendah?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Izin berdiskusi..Bila hemoragic post partum sudah teratasi, keluhan pasien tidak ada, pusing (-), lemas (-), pengeluaran darah sudah normal...
dr. Gabriela
Dibalas 12 September 2022, 10:50
Oxytocin Intravena Lebih Baik dibandingkan Oxytocin Intramuskular dalam Profilaksis Perdarahan Post Partum
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Perdarahan post partum merupakan salah satu penyebab mortalitas utama pada ibu. Perdarahan post partum dapat dicegah dengan pemberian oxytocin....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.