Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Preeklampsia dan Eklampsia Postpartum annisa-meidina 2024-06-24T11:17:54+07:00 2024-06-24T11:17:54+07:00
Preeklampsia dan Eklampsia Postpartum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Preeklampsia dan Eklampsia Postpartum

Oleh :
dr.Dizi Bellari Putri
Share To Social Media:

Preeklampsia dan eklampsia postpartum adalah kondisi yang ditandai oleh hipertensi atau peningkatan tekanan darah berat awitan baru, disertai gejala gangguan neurologis dalam 48 jam hingga 6 minggu setelah melahirkan. Meski belum ada definisi pasti dari penyakit ini, beberapa studi mengaitkan preeklampsia postpartum dengan hipertensi berat disertai berbagai gejala berat seperti gangguan neurologis pada wanita pascapersalinan tanpa riwayat hipertensi sebelumnya.[1,2]

Hingga kini masih terdapat perdebatan apakah preeklampsia dan eklampsia postpartum merupakan kondisi yang berbeda dari preeklampsia dan eklampsia antepartum. Namun, patogenesis dari preeklampsia postpartum diduga berkaitan dengan preeklampsia pada periode antepartum.[1–3]

The,Doctor,Measures,Blood,Pressure,To,The,Patient

Etiologi preeklampsia dan eklampsia postpartum diduga berhubungan dengan ketidakseimbangan penanda angiogenik, disfungsi endotelial vaskular, overload cairan, dan disfungsi plasenta pada masa antepartum. Beberapa faktor seperti riwayat preeklampsia antepartum, kehamilan pada ibu dengan usia ≥35 tahun, obesitas, dan riwayat hipertensi kronik diperkirakan meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia postpartum.[1–4]

Diagnosis preeklampsia dan eklampsia postpartum ditegakkan bila terdapat peningkatan tekanan darah awitan baru, dapat disertai kejang grand mal pada ibu pascapersalinan. Pasien juga bisa mengalami berbagai gejala lain, meliputi nyeri kepala, nyeri perut, serta tanda klinis kelebihan cairan seperti nyeri dada, sesak napas, hingga edema. Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan darah lengkap dan pencitraan diperlukan untuk menapis diagnosis lain yang dapat menyebabkan kejang seperti ensefalopati hipertensi, infeksi, dan lesi sistem saraf pusat.[1,2,4,5]

Tata laksana preeklampsia dan eklampsia postpartum meliputi manajemen tekanan darah, stabilisasi hemodinamik, dan pemberian antikonvulsan. Pemberian antikonvulsan sebagai profilaksis kejang dapat dilakukan pada pasien hingga hari ke-7 pascapersalinan pada pasien yang berisiko. Agen antihipertensi dapat dilanjutkan pada pasien dengan hipertensi yang menetap.[1,6,7]

Prognosis preeklampsia dan eklampsia postpartum dipengaruhi oleh kecepatan diagnosis dan ketepatan penanganan. Edukasi sebelum pasien dipulangkan dari rawatan pascapersalinan penting dilakukan karena penyakit ini dapat muncul hingga 6 minggu pascapersalinan. Pasien perlu diedukasi mengenai gejala dan tanda bahaya preeklampsia agar penyakit dapat dideteksi lebih dini dan komplikasi dapat dihindari.[1,6,7]

Referensi

1. Hauspurg A, Jeyabalan A. Postpartum preeclampsia or eclampsia: defining its place and management among the hypertensive disorders of pregnancy. Am J Obstet Gynecol. 2022 Feb;226(2S):S1211-S1221. doi: 10.1016/j.ajog.2020.10.027.
2. Deepika T, Usha V. Postpartum eclampsia- a clinical study. Authorea. 2022. DOI: 10.22541/au.165910684.41525059/v1
3. Bisson C, Dautel S, Patel E, Suresh S, Dauer P, Rana S. Preeclampsia pathophysiology and adverse outcomes during pregnancy and postpartum. Front Med (Lausanne). 2023 Mar 16;10:1144170. doi: 10.3389/fmed.2023.1144170.
4. Parker SE, Ajayi A, Yarrington CD. De Novo Postpartum Hypertension: Incidence and Risk Factors at a Safety-Net Hospital. Hypertension. 2023 Feb;80(2):279-287. doi: 10.1161/HYPERTENSIONAHA.122.19275.
5. Jain M, Shankar P. Clinical study on postpartum eclampsia. International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics and Gynecology. 2019. 8. 10.18203/2320-1770.ijrcog20190048.
6. Ross MG. Eclampsia. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/253960-overview#a1
7. Magley M, Hinson MR. Eclampsia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554392/

Patofisiologi Preeklampsia dan E...

Artikel Terkait

  • Red Flag Edema Perifer
    Red Flag Edema Perifer
  • Profilaksis Aspirin Dosis Rendah untuk Wanita Hamil yang Berisiko Mengalami Preeklampsia
    Profilaksis Aspirin Dosis Rendah untuk Wanita Hamil yang Berisiko Mengalami Preeklampsia
  • Pemilihan Obat Antihipertensi pada Kehamilan
    Pemilihan Obat Antihipertensi pada Kehamilan
  • Trombositopenia pada Kehamilan: Kondisi Fisiologis atau Patologis
    Trombositopenia pada Kehamilan: Kondisi Fisiologis atau Patologis
  • Diagnosis dan Penanganan Hipertensi Post-Partum
    Diagnosis dan Penanganan Hipertensi Post-Partum

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Desember 2024, 15:31
Tatalaksana pasien Post SC dengan PEB di Puskesmas
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat malam dok izin bertanya, kemarin saya ada pasien di puskesmas post SC hari ke-7 dengan PEB, saat pasien pulang dari RS, dari dokter Sp.OG diberikan...
Anonymous
Dibalas 21 September 2024, 21:18
Proteinuri +2 dan edema tungkai hingga perut pada ibu hamil tanpa tensi yang tinggi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat soreIjin menanykanBila ada pasien hamil 39-40 mgg inpartu dengan proteinuri +2 dengan edema tungkai hingga perut (pitting edema). Tetapi tidak ada...
dr. Siwi Indah Sari
Dibalas 24 Maret 2025, 18:11
Eklamsia post partum pada ibu P4A0 walaupun tidak ada riwayat tekanan darah tinggi dan riwayat penyulit dalam kehamilan
Oleh: dr. Siwi Indah Sari
5 Balasan
Alo dok. Ijin konsul.Pasien post partum kejang sekitar 4x, durasi 10-20 detik tiap kejang.TD 105/55, N 70x/m, SB 37,2°C, RR 20x/m, spo2 99%.Pasien sadar tiap...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.