Etiologi Preeklampsia dan Eklampsia Postpartum
Studi mengenai etiologi preeklampsia dan eklampsia postpartum masih sangat terbatas, tetapi diduga faktor angiogenik, inflamatorik, dan disfungsi plasenta pada periode antepartum berperan pada penyakit ini. Berbagai faktor juga telah dihubungkan dengan penyakit ini, termasuk predisposisi genetik, imunologis, ketidakseimbangan penanda angiogenik, pertumbuhan abnormal trofoblas, kerusakan endotelial vaskuler dan maladaptasi kardiovaskuler.[1,3,6,9]
Faktor Risiko
Beberapa kondisi medis yang mendasari secara signifikan meningkatkan risiko preeklampsia dan eklampsia postpartum. Hipertensi kronis adalah salah satu faktor risiko utama. Adanya riwayat preeklampsia atau eklampsia pada masa antepartum juga sangat mempengaruhi. Riwayat keluarga dengan preeklampsia atau eklampsia juga meningkatkan risiko, menunjukkan adanya komponen genetik yang berperan dalam predisposisi terhadap kondisi ini.
Usia juga merupakan faktor risiko yang signifikan, di mana preeklampsia lebih sering terjadi pada ibu yang berusia di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun. Selain itu, diabetes mellitus dan obesitas merupakan faktor lain yang signifikan, dengan indeks massa tubuh (BMI) lebih tinggi berhubungan dengan kemungkinan lebih besar terkena preeklampsia.[1,4-7]