Edukasi dan Promosi Kesehatan Preeklampsia dan Eklampsia Postpartum
Edukasi dan promosi kesehatan preeklampsia dan eklampsia postpartum difokuskan terhadap deteksi dini penyakit ini dengan mengedukasi ibu-ibu yang habis melahirkan mengenai gejala dari preeklampsia dan eklampsia. Jelaskan juga cara pencegahan dan faktor risikonya, seperti adanya riwayat keluarga dengan preeklampsia dan eklampsia ataupun kelebihan berat badan atau obesitas.[1,9]
Edukasi Pasien
Pasien dengan riwayat hipertensi atau preeklampsia saat masa kehamilan perlu diedukasi mengenai gejala dan tanda bahaya preeklampsia dan eklampsia postpartum. Beritahu pasien bahwa kondisi ini dapat muncul hingga 6 minggu setelah persalinan. Pasien dengan tanda bahaya seperti nyeri kepala, pandangan kabur, atau nyeri perut harus segera mencari perawatan.[1,2,9]
Jelaskan juga pentingnya mematuhi semua pengobatan yang diresepkan, termasuk obat antihipertensi dan antikonvulsan. Minta pasien mengikuti jadwal tindak lanjut dengan dokter untuk pemantauan tekanan darah dan deteksi komplikasi.
Pasien juga harus diberi informasi tentang modifikasi gaya hidup yang dapat membantu mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut. Ini termasuk adopsi pola makan yang sehat, rendah garam, dan tinggi serat, serta pentingnya hidrasi yang cukup. Aktivitas fisik ringan yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien juga dapat direkomendasikan.[1,6]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian preeklampsia dan eklampsia postpartum terutama diberikan pada ibu hamil terkait pentingnya pemeriksaan antenatal berkala agar kondisi kehamilan dengan risiko tinggi dapat dideteksi secara dini. Pemeriksaan antenatal perlu dilakukan lebih sering pada ibu dengan kehamilan berisiko tinggi.
Setelah melahirkan, ibu dengan riwayat kehamilan berisiko disarankan untuk melakukan pemantauan tekanan darah hingga hari ke-10 agar preeklampsia postpartum dapat terdeteksi lebih cepat.
Promosi kesehatan juga diberikan pada pasien penderita hipertensi serta pasien dengan riwayat preeklampsia postpartum yang sedang merencanakan kehamilan. Bagi pasien dengan riwayat preeklampsia postpartum yang sedang merencanakan kehamilan selanjutnya, tekanan darah harus dijaga dalam batas normal melalui pola hidup sehat dan menghindari faktor pemicu hipertensi. Penderita hipertensi yang sedang merencanakan kehamilan harus diberikan obat antihipertensi yang aman bagi ibu hamil.[1,6,9]