Prognosis Preeklampsia dan Eklampsia Postpartum
Prognosis preeklampsia dan eklampsia postpartum dipengaruhi oleh kecepatan diagnosis serta penanganan gejala. Penanganan yang terlambat dapat menyebabkan komplikasi neurologis permanen, disfungsi renal, kerusakan hepar, dan gangguan kardiovaskuler.[1,6,7]
Komplikasi
Komplikasi berat dari eklampsia biasanya terjadi akibat kejang yang tidak tertangani dengan tepat. Selain itu, tekanan darah tinggi yang dialami pasien preeklampsia juga bisa menyebabkan gangguan kardiovaskular, termasuk infark miokard dan gagal jantung.[1,2,9]
Komplikasi Neurologi
Pada pasien preeklampsia postpartum, terjadi peningkatan velositas aliran darah serebral yang menyebabkan peningkatan tekanan perfusi serebral. Kondisi ini berdampak pada peningkatan tekanan pembuluh darah serebral sehingga berisiko menyebabkan berbagai komplikasi sistem saraf pusat. Secara umum, eklampsia dapat menyebabkan komplikasi kerusakan neurologis permanen seperti kejang berulang, infark serebral, edema serebral, trombosis, hingga stroke.[1,2,9]
Komplikasi Kardiovaskular
Peningkatan tekanan darah pada preeklampsia dan eklampsia postpartum juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi kardiovaskular. Hipertensi yang dialami bisa berlanjut dan menyebabkan hipertensi kronik. Pasien juga bisa mengalami kejadian kardiovaskular mayor seperti infark miokard, gagal jantung, hingga kematian.[1,6,9]
Komplikasi Ginjal
Preeklampsia dapat menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus dan proteinuria, yang merupakan tanda dari kerusakan ginjal. Dalam kasus yang parah, dapat terjadi nekrosis kortikal ginjal, yang merupakan kondisi langka tetapi serius. Pasien bisa mengalami gagal ginjal akut ataupun disfungsi ginjal yang menetap menjadi penyakit ginjal kronis.[1,6,9]
Prognosis
Prognosis preeklampsia dan eklampsia postpartum bervariasi tergantung pada seberapa cepat diagnosis dibuat dan pengobatan dimulai. Secara umum, dengan deteksi dini dan manajemen yang tepat, banyak pasien dapat pulih tanpa komplikasi jangka panjang yang signifikan. Namun, prognosis dapat memburuk jika kondisi ini tidak segera diidentifikasi atau ditangani.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perburukan prognosis preeklampsia dan eklampsia postpartum termasuk keterlambatan diagnosis, pengendalian tekanan darah yang buruk, adanya kondisi medis penyerta seperti diabetes atau hipertensi kronis, serta keterlambatan dalam intervensi medis.[1,5,9]