Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Preeklampsia irfan 2023-12-28T08:19:58+07:00 2023-12-28T08:19:58+07:00
Preeklampsia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Preeklampsia

Oleh :
dr. Audiza Luthffia
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa preeklampsia terjadi pada 2–8% kehamilan di seluruh dunia. Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan perinatal. Insidensi preeklampsia ditemukan lebih tinggi pada wanita nullipara.

Global

Hipertensi pada kehamilan terjadi pada 10% ibu hamil di seluruh dunia. Kondisi ini bisa meliputi preeklampsia, eklampsia, hipertensi gestasional, dan hipertensi kronis. Preeklampsia merupakan kondisi yang paling banyak terjadi, dengan angka kejadian 2–8% dari seluruh kehamilan di dunia. Insidensi preeklampsia ditemukan lebih tinggi pada wanita nullipara (3–7%) daripada wanita multipara (1–3%).[1,2]

Angka kejadian preeklampsia sangat bervariasi pada masing-masing negara. Estimasi WHO memperkirakan preeklampsia lebih banyak terjadi di negara-negara berkembang. Prevalensi preeklampsia di negara berkembang berkisar antara 1,8–16,7%.[8]

Indonesia

Preeklampsia adalah salah satu penyebab mortalitas maternal tertinggi di Indonesia. Insidensi preeklampsia di Indonesia adalah 128.273 kasus per tahun atau sekitar 5,3% dari seluruh ibu hamil. Dalam 2 dekade terakhir, tidak ada penurunan yang signifikan pada insidensi preeklampsia di Indonesia.[7]

Data epidemiologi preeklampsia di Indonesia juga banyak diketahui melalui penelitian di rumah sakit besar di seluruh Indonesia. Suatu studi kohort retrospektif pada tahun 2016 di tujuh rumah sakit rujukan di Medan, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Bali, dan Manado mendapatkan 1.232 kasus preeklampsia dalam 1 tahun.

Dari seluruh kasus tersebut, ditemukan beberapa faktor risiko seperti anemia (26%), obesitas (10%), dan hipertensi kronis (8%). Kematian maternal dilaporkan terjadi pada 2,2% kasus, sementara angka kematian perinatal mencapai 12%.[9]

Mortalitas

Preeklampsia menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan baik dari segi maternal maupun neonatal. Preeklampsia menyebabkan >70.000 kematian maternal dan 500.000 kematian fetus di seluruh dunia setiap tahunnya. Angka kematian tersebut bertanggungjawab terhadap 14% sebab kematian ibu di dunia.[3,4]

Morbiditas dan mortalitas yang disebabkan preeklampsia berkaitan dengan disfungsi endotel sistemik, trombosis mikrovaskular yang menyebabkan iskemia, gangguan sistem saraf pusat seperti kejang atau stroke, nekrosis tubular akut, koagulopati, dan abruptio plasenta.[5]

Referensi

1. American College of Obstetricians and Gynecologists. Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstet Gynecol. 2020;135(6):e237-e260. doi:10.1097/AOG.0000000000003891
2. World Health Organization. WHO recommendations for Prevention and treatment of pre-eclampsia and eclampsia. 2011. http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/44703/9789241548335_eng.pdf;jsessionid=1FFBA257F97BA391EDC05678281555AF?sequence=1
3. Rana S, Lemoine E, Granger JP, Karumanchi SA. Preeclampsia: Pathophysiology, Challenges, and Perspectives. Circ Res. 2019;124(7):1094-1112. doi:10.1161/CIRCRESAHA.118.313276
4. Brown MA, Magee LA, Kenny LC, et al. Hypertensive Disorders of Pregnancy: ISSHP Classification, Diagnosis, and Management Recommendations for International Practice. Hypertension. 2018;72(1):24-43. doi:10.1161/HYPERTENSIONAHA.117.10803
5. Lim KH. Preeclampsia. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/1476919-overview#a13
7. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Diagnosis dan Tatalaksana Preeklampsia. 2016. https://pogi.or.id/publish/download/pnpk-dan-ppk/
8. Osungbade KO, Ige OK. Public health perspectives of preeclampsia in developing countries: implication for health system strengthening. J Pregnancy. 2011;2011:481095. doi:10.1155/2011/481095
9. Akbar MIA, Bachnas MA, Mose JC, et al. The massive problem of preeclampsia in indonesia: In need of a redesigned national health care system. Pregnancy Hypertension. 2018;13(1):216. doi:10.1016/j.preghy.2018.08.051

Etiologi Preeklampsia
Diagnosis Preeklampsia

Artikel Terkait

  • Perbandingan Serum sFlt-1/PlGF sebagai Prediktor Risiko Preeklampsia
    Perbandingan Serum sFlt-1/PlGF sebagai Prediktor Risiko Preeklampsia
  • Profilaksis Aspirin Dosis Rendah untuk Wanita Hamil yang Berisiko Mengalami Preeklampsia
    Profilaksis Aspirin Dosis Rendah untuk Wanita Hamil yang Berisiko Mengalami Preeklampsia
  • Pemilihan Obat Antihipertensi pada Kehamilan
    Pemilihan Obat Antihipertensi pada Kehamilan
  • Trombositopenia pada Kehamilan: Kondisi Fisiologis atau Patologis
    Trombositopenia pada Kehamilan: Kondisi Fisiologis atau Patologis
  • Diagnosis dan Penanganan Hipertensi Post-Partum
    Diagnosis dan Penanganan Hipertensi Post-Partum

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Desember 2024, 15:31
Tatalaksana pasien Post SC dengan PEB di Puskesmas
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat malam dok izin bertanya, kemarin saya ada pasien di puskesmas post SC hari ke-7 dengan PEB, saat pasien pulang dari RS, dari dokter Sp.OG diberikan...
Anonymous
Dibalas 21 September 2024, 21:18
Proteinuri +2 dan edema tungkai hingga perut pada ibu hamil tanpa tensi yang tinggi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat soreIjin menanykanBila ada pasien hamil 39-40 mgg inpartu dengan proteinuri +2 dengan edema tungkai hingga perut (pitting edema). Tetapi tidak ada...
Anonymous
Dibalas 11 September 2024, 18:19
Terapi Preeklamsi & Superimposed PE
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Pada kasus2 preeklamsi ringan atau HT kronik untuk pemilihan terapi HT nya apakah lebih baik aspirin atau nifedipin ya dok? Apakah ada pertimbangan dalam...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.