Epidemiologi Preeklampsia
Data epidemiologi menunjukkan bahwa preeklampsia terjadi pada 2–8% kehamilan di seluruh dunia. Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan perinatal. Insidensi preeklampsia ditemukan lebih tinggi pada wanita nullipara.
Global
Hipertensi pada kehamilan terjadi pada 10% ibu hamil di seluruh dunia. Kondisi ini bisa meliputi preeklampsia, eklampsia, hipertensi gestasional, dan hipertensi kronis. Preeklampsia merupakan kondisi yang paling banyak terjadi, dengan angka kejadian 2–8% dari seluruh kehamilan di dunia. Insidensi preeklampsia ditemukan lebih tinggi pada wanita nullipara (3–7%) daripada wanita multipara (1–3%).[1,2]
Angka kejadian preeklampsia sangat bervariasi pada masing-masing negara. Estimasi WHO memperkirakan preeklampsia lebih banyak terjadi di negara-negara berkembang. Prevalensi preeklampsia di negara berkembang berkisar antara 1,8–16,7%.[8]
Indonesia
Preeklampsia adalah salah satu penyebab mortalitas maternal tertinggi di Indonesia. Insidensi preeklampsia di Indonesia adalah 128.273 kasus per tahun atau sekitar 5,3% dari seluruh ibu hamil. Dalam 2 dekade terakhir, tidak ada penurunan yang signifikan pada insidensi preeklampsia di Indonesia.[7]
Data epidemiologi preeklampsia di Indonesia juga banyak diketahui melalui penelitian di rumah sakit besar di seluruh Indonesia. Suatu studi kohort retrospektif pada tahun 2016 di tujuh rumah sakit rujukan di Medan, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Bali, dan Manado mendapatkan 1.232 kasus preeklampsia dalam 1 tahun.
Dari seluruh kasus tersebut, ditemukan beberapa faktor risiko seperti anemia (26%), obesitas (10%), dan hipertensi kronis (8%). Kematian maternal dilaporkan terjadi pada 2,2% kasus, sementara angka kematian perinatal mencapai 12%.[9]
Mortalitas
Preeklampsia menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan baik dari segi maternal maupun neonatal. Preeklampsia menyebabkan >70.000 kematian maternal dan 500.000 kematian fetus di seluruh dunia setiap tahunnya. Angka kematian tersebut bertanggungjawab terhadap 14% sebab kematian ibu di dunia.[3,4]
Morbiditas dan mortalitas yang disebabkan preeklampsia berkaitan dengan disfungsi endotel sistemik, trombosis mikrovaskular yang menyebabkan iskemia, gangguan sistem saraf pusat seperti kejang atau stroke, nekrosis tubular akut, koagulopati, dan abruptio plasenta.[5]