Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Retinopati general_alomedika 2022-09-20T11:35:14+07:00 2022-09-20T11:35:14+07:00
Retinopati
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Retinopati

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa retinopati diabetik menempati urutan kelima penyebab kebutaan yang dapat dicegah. [13]

Global

Pada tahun 2010, secara global diperkirakan 285 juta orang menderita diabetes dan sepertiga di antaranya memiliki retinopati diabetik. Sepertiga dari pasien yang mengalami gejala retinopati diabetik tersebut didiagnosis sebagai retinopati diabetik nonproliferatif berat atau retinopati diabetik proliferatif dengan edema makula yang signifikan. Prevalensi retinopati diabetik pada pasien diabetes mellitus tipe 1 di Eropa dan Amerika berkisar antara 36,5-93,6%. Sedangkan penelitian di Amerika melaporkan 28,5-40,3% pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 menderita retinopati diabetik.[13]

Sebuah studi menemukan prevalensi retinopati hipertensi sebesar 66,3% dari keseluruhan pasien hipertensi yang berobat di poliklinik Penyakit Dalam Istanbul Medical Faculty. [14]

Retinopati prematuritas masih merupakan penyebab utama kebutaan pada bayi prematur dan bayi dengan berat lahir rendah. Pada sebuah penelitian terhadap 172 neonatus yang lahir prematur, 19,2% di antaranya mengalami retinopati prematuritas pada mata unilateral maupun bilateral. [15]

Retinopati sentral serosa paling banyak ditemukan pada etnis Asia, Kaukasia dan Hispanik. Sebuah penelitian di Taiwan dari 786 kasus yang ditemukan selama tahun 2001-2006, 63,6% pasien berjenis kelamin laki-laki.[16]

Indonesia

Pada sebuah penelitian di RSUP Sanglah dari 115 pasien diabetes mellitus yang berkunjung pada periode tertentu di tahun 2011, 39 pasien terdeteksi retinopati diabetik (35,15%).[17]

Penelitian di RSUP Dr. M.Djamil pada tahun 2013 menunjukkan dari 144 pasien hipertensi yang dirawat inap di bangsal penyakit dalam, 46,5% pasien menderita retinopati hipertensi. Lebih dari 50% pasien retinopati hipertensi tersebut memiliki riwayat hipertensi ≥5 tahun.[18]

Sebuah penelitian di RS Cipto Mangunkusumo melaporkan prevalensi retinopati prematuritas 11,3% selama tahun 2005-2010. Prevalensi retinopati prematuritas lebih tinggi pada bayi dengan berat lahir ≤1000 gram dan usia kandungan <28 minggu. [19]

Mortalitas

Retinopati diduga menjadi indikator mortalitas pasien dengan diabetes mellitus dan hipertensi. Pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan retinopati diabetik memiliki risiko mortalitas 2,34 kali lebih besar dibandingkan pasien tanpa retinopati. Risiko mortalitas 4 kali lebih tinggi pada pasien diabetes mellitus tipe 1 dengan retinopati dibandingkan tanpa retinopati. [20]

Referensi

13. Lee R, Wong TY, Sabanayagam C. Epidemiology of diabetic retinopathy, diabetic macular edema and related vision loss. Eye and Vision. 2015;2:17. Doi: 10.1186/s40662-015-0026-2.
14. Erden S, Bicakci E. Hypertensive Retinopathy: Incidence, Risk Factors, and Comorbidities. Clinical and Experimental Hypertension, 2012. 34(6): 397–401. doi:10.3109/10641963.2012.663028
15. Hakeem AHAA, Mohamed GB, Othman MF. Retinopathy of prematurity: a study of prevalence and risk factors. Middle East Afr J Ophthalmol. 2012;19(3):289-294. Doi:10.4103/0974-9233.97927.
16. Tsai DC, Chen SJ, Huang CC, Chou P, Chung CM, Huang PH, et al. Epidemiology of idiopathic central serous chorioretinopathy in Taiwan, 2001-2006: a population-based study. PLoS ONE. 2013;8(6):e66858. Doi:10.1371/journal.pone.0066858.
17. Sari NMSA, Saraswati MR. Prevalensi retinopati diabetika pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di poliklinik penyakit dalam rsup sanglah denpasar. https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/5627/4271.
18. Yastina SD, Afriant R, Yenita. Gambaran kejadian retinopati hipertensi pada penderita hipertensi yang dirawat di bagian penyakit dalam RSUP dr. M. Djamil pada bulan Januari-Desember 2013. Jurnal Kesehatan Andalas. 2017;6(3):602-608.
19. Badriah C, Amir I, Elvioza, Ifran EKB. Prevalence and risk factors of retinopathy of prematurity. Paediatrica Indonesiana. 2012;52(3):138-144.
20. Kramer CK, Rodrigues TC, Canani LH, Gross JL, Azevedo MJ. Diabetic retinopathy predicts all-cause mortality and cardiovascular events in both type 1 and 2 diabetes: meta analysis of observational studies. Diabetes Care. 2011;34(5):1238-1244. Doi:10.2337/dc11-0079.

Etiologi Retinopati
Diagnosis Retinopati

Artikel Terkait

  • Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
    Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
  • Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
    Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
  • Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
    Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
  • Peran Vitamin A, DHA, dan Lutein dalam Memperlambat Progresivitas Retinitis Pigmentosa
    Peran Vitamin A, DHA, dan Lutein dalam Memperlambat Progresivitas Retinitis Pigmentosa
  • Injeksi Anti-VEGF untuk Terapi Retinopati Diabetik
    Injeksi Anti-VEGF untuk Terapi Retinopati Diabetik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 26 April 2024, 08:05
Terapi Laser VS Anti-Vascular Endothelial Growth Factor pada Retinopati Diabetik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Saat ini, telah berkembang terapi injeksi anti-vascular endothelial growth factor (anti-VEGF) sebagai alternatif, selain laser fotokoagulasi atau...
Anonymous
Dibalas 20 Desember 2022, 14:06
Skrining retinopati pada penyakit kronis - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Utami Noor. S, Sp.MIjin bertanya dok, pada pasien dengan hipertensi dan diabetes mellitus, sebaiknya kapan saja dilakukan skrining penglihatan dan...
Anonymous
Dibalas 05 Juli 2022, 14:44
Skrining Retinopati Diabetik di Faskes Primer - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Friska Debby Anggriany, Sp.M,Ijin bertanya dok. Di faskes primer, alat-alat seperti oftalmoskop belum tentu ada. Apakah ada saran untuk melakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.