Epidemiologi Retinopati
Data epidemiologi menunjukkan bahwa retinopati diabetik menempati urutan kelima penyebab kebutaan yang dapat dicegah. [13]
Global
Pada tahun 2010, secara global diperkirakan 285 juta orang menderita diabetes dan sepertiga di antaranya memiliki retinopati diabetik. Sepertiga dari pasien yang mengalami gejala retinopati diabetik tersebut didiagnosis sebagai retinopati diabetik nonproliferatif berat atau retinopati diabetik proliferatif dengan edema makula yang signifikan. Prevalensi retinopati diabetik pada pasien diabetes mellitus tipe 1 di Eropa dan Amerika berkisar antara 36,5-93,6%. Sedangkan penelitian di Amerika melaporkan 28,5-40,3% pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 menderita retinopati diabetik.[13]
Sebuah studi menemukan prevalensi retinopati hipertensi sebesar 66,3% dari keseluruhan pasien hipertensi yang berobat di poliklinik Penyakit Dalam Istanbul Medical Faculty. [14]
Retinopati prematuritas masih merupakan penyebab utama kebutaan pada bayi prematur dan bayi dengan berat lahir rendah. Pada sebuah penelitian terhadap 172 neonatus yang lahir prematur, 19,2% di antaranya mengalami retinopati prematuritas pada mata unilateral maupun bilateral. [15]
Retinopati sentral serosa paling banyak ditemukan pada etnis Asia, Kaukasia dan Hispanik. Sebuah penelitian di Taiwan dari 786 kasus yang ditemukan selama tahun 2001-2006, 63,6% pasien berjenis kelamin laki-laki.[16]
Indonesia
Pada sebuah penelitian di RSUP Sanglah dari 115 pasien diabetes mellitus yang berkunjung pada periode tertentu di tahun 2011, 39 pasien terdeteksi retinopati diabetik (35,15%).[17]
Penelitian di RSUP Dr. M.Djamil pada tahun 2013 menunjukkan dari 144 pasien hipertensi yang dirawat inap di bangsal penyakit dalam, 46,5% pasien menderita retinopati hipertensi. Lebih dari 50% pasien retinopati hipertensi tersebut memiliki riwayat hipertensi ≥5 tahun.[18]
Sebuah penelitian di RS Cipto Mangunkusumo melaporkan prevalensi retinopati prematuritas 11,3% selama tahun 2005-2010. Prevalensi retinopati prematuritas lebih tinggi pada bayi dengan berat lahir ≤1000 gram dan usia kandungan <28 minggu. [19]
Mortalitas
Retinopati diduga menjadi indikator mortalitas pasien dengan diabetes mellitus dan hipertensi. Pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan retinopati diabetik memiliki risiko mortalitas 2,34 kali lebih besar dibandingkan pasien tanpa retinopati. Risiko mortalitas 4 kali lebih tinggi pada pasien diabetes mellitus tipe 1 dengan retinopati dibandingkan tanpa retinopati. [20]