Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Kanker Payudara karyanti 2024-07-16T09:00:31+07:00 2024-07-16T09:00:31+07:00
Kanker Payudara
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Kanker Payudara

Oleh :
dr.Dizi Bellari Putri
Share To Social Media:

Prognosis kanker payudara dipengaruhi oleh subtipe kanker, lokasi, derajat penyakit, dan jenis terapi. Komplikasi yang dapat terjadi akibat kanker payudara meliputi metastasis pada organ berdekatan ataupun metastasis jauh, hingga rekurensi dan kematian.[1,3,4]

Komplikasi

Kanker payudara dapat menyebabkan komplikasi yang berhubungan dengan metastasis serta efek samping terapi. Terapi pembedahan dapat menyebabkan risiko komplikasi infeksi, nyeri, skar permanen, dan perubahan sensitivitas saraf di area dada. Umumnya, kemoterapi, radioterapi, dan terapi hormonal dapat menyebabkan gejala mual muntah, diare, kerontokan rambut, vaginal dryness, gangguan menopause dan infertilitas, serta neuropati.

Fibrosis payudara dapat muncul dengan onset 4–12 bulan pascaradiasi dengan tingkat insiden sekitar 10–15%. Risiko munculnya malignansi sekunder ini dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, ukuran target radiasi, dan dosis radiasi. Komplikasi yang lebih berat dapat terjadi dan umumnya menyebabkan gangguan pada kelenjar getah bening, tulang, dan jantung.[1]

Komplikasi Kelenjar Getah Bening

Limfedema dapat terjadi sebagai komplikasi kanker payudara. Komplikasi ini sering terjadi pada lengan yang sesisi dengan payudara yang mengalami kanker. Faktor risko limfedema pada pasien kanker payudara meliputi usia lebih tua saat terdiagnosis kanker, stadium penyakit, derajat pembedahan terhadap kelenjar getah bening aksila, pembentukan seroma pasca operasi, riwayat radiokemoterapi adjuvan, trauma pada dinding dada pasca terapi, kegemukan, diabetes melitus, dan hipertensi.[17–19]

Komplikasi Tulang

Pasien kanker payudara yang mendapat kemoterapi adjuvan memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan mineralisasi tulang dan osteoporosis. Faktor risiko osteoporosis mencakup usia di atas 50 tahun, riwayat keluarga dengan osteoporosis, bentuk badan kurus, riwayat fraktur, menopause dini, gaya hidup sedenter, kelebihan asupan protein, sodium, dan gula, serta kurangnya asupan kalsium dan vitamin D3, merokok, dan konsumsi alkohol.

Penggunaan inhibitor aromatase, glukokortikoid, penghambat pompa proton, psikotropika, terapi pengganti hormon tiroid, antidepresan, antikoagulan, dan antikonvulsan turut meningkatkan risiko osteoporosis.[1,5]

Komplikasi Kardiovaskular

Komplikasi kardiovaskular terutama terjadi pada pasien kanker yang menerima kemoterapi, radioterapi, terapi hormonal, serta terapi target. Komplikasi ini dipengaruhi oleh jenis obat, dosis terapi, maupun komorbiditas pasien sebelumnya.[1,36]

Komplikasi Jantung terkait Kemoterapi:

Kemoterapi dapat menyebabkan efek kardiotoksik jangka panjang. Antrasiklin, seperti doxorubicin dan epirubicin, diketahui meningkatkan gagal jantung kongestif dan kardiomiopati sebesar 2% dan meningkat hingga 4% saat digunakan bersama trastuzumab.[1,36]

Agen alkilasi seperti siklofosfamid juga menimbulkan komplikasi berupa gagal jantung pada hampir 30% pasien. Kerusakan jantung ini berhubungan dengan dosis pemberian dan risikonya meningkat pada pasien yang pernah mendapat antrasiklin, riwayat radioterapi pada mediastinum, serta usia yang lanjut.

Aritmia, khususnya bradikardia, merupakan efek samping yang sering pada pasien kanker payudara yang mendapat terapi golongan taxane, seperti paclitaxel dan docetaxel, walaupun gagal jantung kongestif juga dapat dialami oleh 2-3% pasien ini.[1]

Komplikasi Jantung terkait Radioterapi:

Radioterapi pada pasien kanker payudara dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang terhadap kerusakan miokard dan arteri koroner hingga infark miokard . Risiko komplikasi ini semakin meningkat pada pasien wanita dengan faktor risiko kardiak sebelumnya. Pneumonitis juga dapat terjadi pada pasien yang mendapat radioterapi adjuvan. Pneumonitis dapat muncul hingga 1 tahun pascaradiasi dan membutuhkan terapi steroid, oksigen hingga intubasi.[1]

Komplikasi Jantung terkait Terapi Hormonal:

Tamoxifen berpotensi meningkatkan toksisitas warfarin yang sering kali justru dibutuhkan oleh pasien kanker payudara yang memerlukan terapi antikoagulan jangka panjang.[36]

Komplikasi Jantung terkait Terapi Target:

Risiko toksisitas jantung akibat penggunaan trastuzumab meningkat apabila terdapat faktor risiko kardiovaskuler lain yang menyertai seperti riwayat penyakit jantung koroner dan gangguan fungsi ventrikel kiri. Namun, efek kardiotoksik trastuzumab bersifat reversibel jika diketahui lebih dini.[36]

Prognosis

Data studi Surveillance, Epidemiology, and End Results Program (SEER) yang dilakukan oleh National Cancer Institute di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kesintasan relatif pasien kanker payudara pada 5 tahun pertama mencapai 91,2%.[36]

Berdasarkan derajat penyakit, kesintasan 5 tahun untuk pasien dengan kanker payudara lokal (61% dari total pasien) mencapai 99,6%, kanker payudara regional (32% total pasien) mencapai 86,7%; dan pasien dengan kanker payudara metastatik (5% total pasien) hanya 31,9%.[37]

Secara keseluruhan, kanker payudara dengan stadium IIB dan IIIA memiliki prognosis yang lebih baik daripada kanker payudara terlokalisasi stadium lebih lanjut (stadium IIIB dan III C) dan kanker payudara invasif (III B dan T4d). Prognosis kanker payudara juga dipengaruhi subtipe molekularnya:

  • Luminal A: prognosis baik dengan tingkat rekurensi terendah
  • Luminal B: prognosis cukup baik dengan tingkat rekurensi lebih sering dibandingkan subtipe Luminal A. Meskipun begitu, rekurensi tipe ini dapat muncul bahkan setelah 10 tahun.
  • HER-2 positive: prognosis umumnya buruk dan memiliki risiko tinggi rekurensi lokal dan regional. Tak hanya kurang responsif terhadap terapi antibodi monoklonal anti-HER2, resistensi juga muncul pada kebanyakan pasien
  • Tripel negatif (basal): prognosis buruk dengan tingkat rekurensi lokal dan regional yang tinggi. Subtipe ini tidak responsif terhadap terapi hormon atau HER-2.[1,4,5,23]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita Sp.PK

Referensi

1. Menon G, Alkabban FM, Ferguson T. Breast Cancer. 2024. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482286/
3. Obeagu EI, Obeagu GU. Breast cancer: A review of risk factors and diagnosis. Medicine (Baltimore). 2024 Jan 19;103(3):e36905. doi: 10.1097/MD.0000000000036905.
4. Łukasiewicz S, Czeczelewski M, Forma A, Baj J, Sitarz R, Stanisławek A. Breast Cancer-Epidemiology, Risk Factors, Classification, Prognostic Markers, and Current Treatment Strategies-An Updated Review. Cancers (Basel). 2021 Aug 25;13(17):4287. doi: 10.3390/cancers13174287.
5. Chalasani P. Breast Cancer. Medscape, 2024. https://emedicine.medscape.com/article/1947145-overview
17. Kementrian Kesehatan Indonesia. Kanker Payudara Paling Banyak di Indonesia, Kemenkes Targetkan Pemerataan Layanan Kesehatan. 2022. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220202/1639254/kanker-payudaya-paling-banyak-di-indonesia-kemenkes-targetkan-pemerataan-layanan-kesehatan/
18. Prihantono, Rusli R, Christeven R, Faruk M. Cancer Incidence and Mortality in a Tertiary Hospital in Indonesia: An 18-Year Data Review. Ethiop J Health Sci. 2023 May;33(3):515-522. doi: 10.4314/ejhs.v33i3.15.
19. Arnold M, Morgan E, Rumgay H, Mafra A, Singh D, Laversanne M, Vignat J, Gralow JR, Cardoso F, Siesling S, Soerjomataram I. Current and future burden of breast cancer: Global statistics for 2020 and 2040. Breast. 2022 Dec;66:15-23. doi: 10.1016/j.breast.2022.08.010.
23. Orrantia-Borunda E, Anchondo-Nuñez P, Acuña-Aguilar LE, et al. Subtypes of Breast Cancer. In: Mayrovitz HN, editor. Breast Cancer. Brisbane (AU): Exon Publications; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK583808/ doi: 10.36255/exon-publications-breast-cancer-subtypes
36. Cherukuri SP, Chikatimalla R, Dasaradhan T, Koneti J, Gadde S, Kalluru R. Breast Cancer and the Cardiovascular Disease: A Narrative Review. Cureus. 2022 Aug 12;14(8):e27917. doi: 10.7759/cureus.27917.
37. National Cancer Institute. Surveillance, Epidemiology and End Results Program, Cancer Stat Facts: Female Breast Cancer. 2024. https://seer.cancer.gov/statfacts/html/breast.html

Penatalaksanaan Kanker Payudara
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ka...

Artikel Terkait

  • Keamanan Jangka Panjang Kehamilan Pasca Kanker Payudara
    Keamanan Jangka Panjang Kehamilan Pasca Kanker Payudara
  • Peran Protektif Diet Tinggi Serat dan Gandum Utuh terhadap Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, dan Kanker
    Peran Protektif Diet Tinggi Serat dan Gandum Utuh terhadap Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, dan Kanker
  • Red Flags Nyeri Payudara
    Red Flags Nyeri Payudara
  • Red Flags Benjolan di Axilla
    Red Flags Benjolan di Axilla
  • Hubungan Fitoestrogen dengan Kanker Payudara
    Hubungan Fitoestrogen dengan Kanker Payudara

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Februari 2025, 18:48
Luka post biopsi pasien kanker payudara
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Selamat siang TS, maaf saya izin bertanya. Ini di klinik kebetulan ada pasien rawat luka post biopsi tumor payudara sudah 3 bulan namun sampai hari ini luka...
dr. Ferdita
Dibalas 04 Juli 2024, 11:02
Faktor Resiko Kanker Payudara
Oleh: dr. Ferdita
1 Balasan
Penyebab lain dari kanker payudara masih belum dapat dipastikan, namun ada beberapa faktor yang bila kita mempunyai salah satu faktor tersebut maka...
Anonymous
Dibalas 27 Mei 2024, 16:12
Muncul krusta di area puting saat mendekati jadwal menstruasi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya. Wanita 51 tahun, saat mendekati jadwal menstruasi mendapatkan adanya bintik kecil kekuningan di muara puting kanan. Kering seperti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.