Edukasi dan Promosi Kesehatan Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
Edukasi dan promosi kesehatan tentang Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dilakukan untuk memperingati pasien dan keluarga bahwa pasien lansia atau pasien dengan penyakit komorbid memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami morbiditas dan bahkan mortalitas bila terkena infeksi MERS.[9]
Pengetahuan jalur penularan infeksi yakni kontak dengan andromedari sangat penting untuk penerapan pencegahan resiko terjangkit MERS. Selain itu, pasien dan keluarga perlu mengetahui bahwa waktu terinfeksi hingga munculnya gejala adalah 5 hari.[3,8]
Edukasi Pasien
Pasien diedukasi bahwa penyakit yang dideritanya merupakan infeksi virus MERS-CoV yang dapat berasal dari penularan melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan andromedari. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak dengan orang yang terinfeksi, meski belum ada bukti penelitian yang cukup mengenai jalur transmisi manusia antar manusia.
Sampaikan pada pasien bahwa penting untuk melakukan isolasi supaya tidak terjadi penyebaran virus ke anggota keluarga yang lain.
Beritahu pasien mengenai kemungkinan mortalitas dan komplikasi terberat yang dapat terjadi seperti sepsis dan pasien disarankan untuk segera mencari pertolongan ke Rumah Sakit bila pasien mengeluhkan gejala sesak ataupun gangguan pernapasan lainnya, terutama apabila pasien sempat bepergian ke kawasan Timur Tengah dalam 2 minggu terakhir.[3,9]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Infeksi virus MERS-CoV pada orang yang lebih muda cenderung ringan dan dapat mengalami resolusi dalam 2-7 hari (self-limiting), komplikasi dapat terjadi apabila pasien mempunyai komorbid seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit paru obstruktif kronik, penyakit ginjal kronis. Pasien imunokompromais atau pasien lansia juga memiliki risiko komplikasi yang lebih buruk bahkan hingga kematian.
Hingga saat ini belum ada vaksin untuk mencegah MERS. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi virus Zika adalah sebagai berikut.[6,10]
Bagi Pasien
Pengendalian infeksi bagi pasien yang diduga terinfeksi atau sudah didiagnosa dengan MERS bertujuan untuk menghindari perluasan infeksi pada orang terdekat.
- Lakukan isolasi mandiri di rumah, hingga dinyatakan sembuh melalui dua kali hasil laboratorium negatif
- Usahakan tidak keluar dari di kamar sendiri dan mempunyai akses ke kamar mandi sendiri
- Monitor gejala, bila pasien merasa sesak segera datang ke rumah sakit
- Ketika akan mengunjungi rumah sakit, beritahu tenaga medis sebelum datang bahwa pasien sedang diduga atau sudah didiagnosa dengan MERS, agar mereka dapat mempersiapkan alat pelindung diri dan melakukan protokol pengendalian infeksi
- Gunakan masker, tutup hidung dan mulut saat sedang batuk atau bersin
- Cuci tangan berkala
- Hindari menggunakan peralatan rumah bersama[25]
Bagi Keluarga
Pengendalian infeksi bagi keluarga ataupun orang yang tinggal dekat dengan pasien yang diduga terinfeksi atau sudah didiagnosa dengan MERS adalah dengan cara-cara berikut:
- Anggota keluarga yang lansia atau mempunyai penyakit komorbid sebaiknya meminimalkan interaksi dengan pasien karena mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi dan mengalami infeksi MERS berat
- Pastikan ventilasi rumah baik
- Gunakan masker saat berinteraksi dengan pasien dan cuci tangan setelahnya
- Jangan gunakan barang bersamaan dengan pasien dan sebaiknya barang milik pasien diurus terpisah dari milik anggota keluarga lainnya[25]
Anggota keluarga juga sebaiknya memonitor kesehatan individu setidaknya 2 minggu kontak erat dengan pasien. Bila mengalami gejala, maka anggota keluarga juga harus mengikuti langkah pengendalian infeksi yang dilakukan oleh pasien serta mengabarkan tenaga medis sebelum berkunjung untuk mendapatkan evaluasi. Bila tidak ada gejala, anggota keluarga dapat beraktivitas seperti biasa.[25]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja