Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Benzodiazepine Use Disorder general_alomedika 2024-03-06T08:12:48+07:00 2024-03-06T08:12:48+07:00
Benzodiazepine Use Disorder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Benzodiazepine Use Disorder

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Benzodiazepine use disorder atau penyalahgunaan benzodiazepine adalah pola penggunaan obat-obat sedatif, hipnotik, atau ansiolitik yang menyebabkan gangguan klinis atau distress yang signifikan selama setidaknya 12 bulan. Diagnosis ini ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5 (DSM-5). Contoh obat golongan benzodiazepine adalah lorazepam, diazepam, dan alprazolam.[1]

Benzodiazepine adalah zat heterosiklik dengan dua cincin yang berisi cincin benzene yang tergabung dalam cincin diazepine. Obat ini awalnya digunakan sebagai hipnotik sedatif dan antiansietas. Banyak pasien yang menggunakan obat ini tanpa alasan terapeutik yang jelas dan menyalahgunakan untuk efek rekreasional, terutama karena harga yang murah dan mudah didapat.[1,2]

Depositphotos_13516603_s-2019_compressed

Benzodiazepine relatif aman untuk penggunaan jangka pendek, sekitar 2 sampai 4 minggu, tetapi keamanannya belum ditetapkan pada penggunaan yang lebih panjang. Ketergantungan benzodiazepine dilaporkan terjadi pada sekitar setengah dari pasien yang menggunakan benzodiazepine selama lebih dari 1 bulan.[3]

Gejala benzodiazepine use disorder sulit dibedakan dengan gangguan tidur dan gangguan cemas. Benzodiazepine use disorder perlu dicurigai pada pasien yang menunjukkan perilaku mencari resep dari beberapa dokter berbeda, memperoleh resep dari apotek yang berbeda, dan memiliki resep yang tumpang tindih.

Gejala putus obat setelah penggunaan benzodiazepine jangka panjang berkaitan dengan keadaan hipereksitabilitas otak dan dapat dibagi menjadi gejala fisik, psikologis, dan sensorik. Bentuk gejala putus obat paling ringan adalah gejala rebound yang umum ditemukan pada pasien yang menggunakan benzodiazepine untuk gangguan tidur. Gejala fisik putus obat yang paling umum adalah ketegangan otot, kelemahan, kejang, dan nyeri. Gejala psikologis putus obat yang paling umum adalah kecemasan dan gangguan panik. Gejala sensorik putus obat dapat berupa hiperakusis, fotofobia, dan disestesia.[1-3]

Pilihan pendekatan tata laksana benzodiazepine use disorder tergantung pada penilaian risiko bahaya dan kekambuhan. Pasien berisiko rendah dapat dikelola dalam praktik umum dan dapat dikelola dengan penurunan dosis perlahan. Pasien risiko tinggi sebaiknya menjalani stabilisasi awal dan terapi pemeliharaan di pusat rehabilitasi.

Pengurangan dosis bertahap benzodiazepine merupakan pendekatan yang disukai. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan atau menghindari gejala putus obat. Penghentian benzodiazepine secara tiba-tiba pada pasien yang menggunakan dosis tinggi dapat menyebabkan kejang.[3-5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ

Referensi

1. Schmitz A. Benzodiazepine use, misuse, and abuse: A review. Ment Heal Clin. 2016;6(3):120–6.
2. Liu L, Jia L, Jian P, Zhou Y, Zhou J, Wu F, et al. The Effects of Benzodiazepine Use and Abuse on Cognition in the Elders: A Systematic Review and Meta-Analysis of Comparative Studies. Front Psychiatry. 2020;11(September).
3. NPS MEDICINEWISE. Managing benzodiazepine dependence in primary care. 2021. https://www.nps.org.au/news/managing-benzodiazepine-dependence-in-primary-care
4. Edinoff AN, Nix CA, Hollier J, Sagrera CE, Delacroix BM, Abubakar T, et al. Benzodiazepines : Uses , Dangers , and Clinical Considerations. 2021;594–607.
5. Kang M, Sassan Ghassemzadeh MAG. Benzodiazepine Toxicity - StatPearls - NCBI Bookshelf. Medscape.com. 2018. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482238/

Patofisiologi Benzodiazepine Use...

Artikel Terkait

  • Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
    Hindari Penghentian Diazepam secara Tiba-Tiba
  • Deteksi dan Manajemen Dini Substance Use Disorder oleh Dokter Layanan Primer
    Deteksi dan Manajemen Dini Substance Use Disorder oleh Dokter Layanan Primer
  • Kontroversi Benzodiazepin sebagai Tata Laksana Delirium
    Kontroversi Benzodiazepin sebagai Tata Laksana Delirium
  • Risiko Pemberian Benzodiazepine dalam Penanganan Insomnia pada Lansia
    Risiko Pemberian Benzodiazepine dalam Penanganan Insomnia pada Lansia
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 April 2025, 20:09
Bagaimana Pemberian Diazepam parenteral untuk Kejang dan berapa dosisnya?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokterBagaimana pemberian diazepam parenteral untuk tatalaksana kejang? Apakah perlu diencerkan? Jika diencerkan berapa cc dan pemberian bolusnya berapa...
dr.Aisyah Farah Putri
Dibalas 08 Oktober 2024, 13:38
Resep lorazepam oleh dokter umum
Oleh: dr.Aisyah Farah Putri
4 Balasan
Alo dokter, sesuai ppk primer insomnia non organik termasuk kompentensi 4A tapi jika saya meresepkan lorazepam 1mg utk beli di luar, apotek selalu tidak...
dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
Dibuat 07 September 2024, 05:13
Kriteria diagnosis ketergantungan benzodiazepine
Oleh: dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
0 Balasan
Ketergantungan terjadi ketika pengguna obat menjadi kurang mampu mengontrol asupan suatu zat. Ketergantungan memiliki dua komponen: ketergantungan...
smmgp-benzodiazapines-guidance.pdf

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.