Edukasi dan Promosi Kesehatan Benzodiazepine Use Disorder
Edukasi dan promosi kesehatan pada benzodiazepine use disorder atau penyalahgunaan benzodiazepine menekankan kepada dampak buruk dari penggunaan benzodiazepine jangka panjang tanpa supervisi dokter dan pentingnya dukungan psikososial terhadap kepulihan pasien.
Edukasi Pasien
Edukasi yang perlu diberikan pada pasien dengan penyalahgunaan benzodiazepine meliputi risiko ketergantungan pada pemakaian jangka lama. Sampaikan pula risiko gejala putus zat apabila menghentikan secara mendadak penggunaan zat, termasuk kejang yang dapat menyebabkan kematian. Sampaikan bahwa intoksikasi benzodiazepine dapat fatal, terutama jika dikonsumsi dengan opioid.[5,15]
Edukasi juga diperlukan bagi pasien dan caregiver bahwa obat yang diberikan hanya diperuntukkan bagi pasien dan tidak boleh diberikan pada orang lain. Mereka juga perlu mengetahui mengenai cara penyimpanan yang aman dan obat sisa harus dimusnahkan atau dikembalikan ke instalasi kesehatan.[15]
Upaya Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Upaya pengendalian benzodiazepine adalah membatasi akses dan peresepan benzodiazepine. Pada pasien yang sedang menjalani detoksifikasi, dianjurkan untuk mendapatkan benzodiazepin pada satu dokter dan satu farmasi saja.
Benzodiazepine harus diberikan sesuai indikasi medis. Benzodiazepine sering digunakan sebagai terapi lini pertama pada pasien dengan gangguan cemas menyeluruh dan serangan panik, meskipun pada literatur, antidepresan terutama selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) lebih direkomendasikan.
Klinisi harus peka terhadap pasien yang berisiko menyalahgunakan benzodiazepine. Beberapa indikasi risiko tinggi yang mungkin ditemukan adalah kontrol lebih awal dari jadwal, penggunaan bersamaan dengan zat lain, berpindah-pindah dokter, memiliki penyakit kronis, hingga meningkatkan dosis tanpa supervisi dokter. Pada anamnesis perlu dilakukan skrining yang komprehensif untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko menyalahgunakan obat.[3,14]
Penggunaan lebih dari 2-3 bulan harus dihindari. Klinisi harus melakukan evaluasi berkala terhadap indikasi penggunaan benzodiazepine. Pada pasien insomnia yang sudah mengalami perbaikan pola tidur, disarankan untuk menggunakan benzodiazepine secara intermitten, tidak setiap hari.[14]
Penulisan pertama oleh: dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ