Etiologi Benzodiazepine Use Disorder
Etiologi dari benzodiazepine use disorder atau penyalahgunaan benzodiazepine diduga disebabkan oleh stimulasi dopamine pada sistem reward, tepatnya pada ventral tegmental area dan nukleus accumbens.[4,5]
Akses Yang Mudah Terhadap Benzodiazepine
Faktor yang banyak mempengaruhi terjadinya benzodiazepine use disorder di Indonesia adalah harga yang relatif murah dan akses yang relatif lebih mudah dibandingkan zat lainnya. Selain itu, benzodiazepine juga digunakan untuk indikasi medis sehingga penggunaannya rawan untuk disalahgunakan.[1,2]
Faktor Risiko
Faktor risiko benzodiazepine use disorder mencakup faktor psikologis, genetik, dan psikososial.
Faktor Psikologis
Orang-orang yang mempunyai gangguan mental atau fisik mempunyai kecenderungan lebih tinggi untuk menyalahgunakan benzodiazepine, khususnya mereka yang mengalami kecemasan, depresi, gangguan tidur, gangguan kepribadian cemas menghindar, atau antisosial. Risiko penyalahgunaan benzodiazepine meningkat signifikan pada mereka yang mempunyai riwayat alcohol use disorder atau substance use disorder lainnya.[4-6]
Faktor Genetik dan Psikososial
Faktor genetik ditemukan berperan pada risiko penyalahgunaan zat, terutama pada usia pubertas hingga dewasa. Cara pasien memilih lingkungan pergaulannya juga dapat meningkatkan risiko paparan terhadap benzodiazepine.[6]
Usia
Penyalahgunaan benzodiazepine umum terjadi pada dewasa muda. Penyalahgunaan benzodiazepine banyak terjadi pada kelompok usia 18-25 tahun (5,8%). Pada kelompok dewasa dan lanjut usia, meskipun peresepan benzodiazepine meningkat pada kelompok ini, namun penyalahgunaan benzodiazepine tidak banyak terjadi.[7,8]
Jenis Kelamin
Perbedaan jenis kelamin terhadap penyalahgunaan benzodiazepine bervariasi tergantung dari jenis penelitian dan responden. Data dari luar Amerika Serikat menunjukkan kecenderungan lebih besar pada perempuan remaja dan dewasa dalam menyalahgunakan benzodiazepine.[7]
Faktor Sosiodemografi Lain
Penyalahgunaan benzodiazepine lebih banyak terjadi pada etnis kulit putih non-hispanik. Pada beberapa penelitian, tingkat pendidikan yang rendah, pendapatan rendah, tidak bekerja, tidak menikah, dan penggunaan zat lain berhubungan dengan peningkatan risiko penyalahgunaan benzodiazepine, terutama pada pasien yang menyalahgunakan opioid.[7]
Peresepan Obat
Peresepan obat benzodiazepine sangat berhubungan dengan penyalahgunaan zat ini. Data di Amerika Serikat menunjukkan bahwa pasien yang diresepkan obat terkait kecemasan memiliki kemungkinan 1,9 kali lebih besar dalam menyalahgunakan benzodiazepine. Semakin lama durasi dan frekuensi penggunaan benzodiazepine maka risiko penyalahgunaan benzodiazepine akan semakin besar. Alprazolam paling banyak disalahgunakan, diikuti oleh clonazepam, diazepam, dan lorazepam.[7,8]
Penulisan pertama oleh: dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ