Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Narkolepsi general_alomedika 2022-03-31T15:34:55+07:00 2022-03-31T15:34:55+07:00
Narkolepsi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Narkolepsi

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Etiologi narkolepsi adalah akibat interaksi faktor genetik dan lingkungan yang menyebabkan hilangnya atau disfungsi neuron orexin di hipotalamus lateral secara selektif. Proses ini diperkirakan dimediasi oleh sistem imun.[1]

Genetik

Penelitian pada anak kembar monozigot menunjukkan konkordansi narkolepsi sebesar 25-32%. Angka narkolepsi familial juga hanya 1-2%. Kurang dari 2% pasien dengan narkolepsi mempunyai anggota keluarga dengan gangguan yang sama.[1,6] Hal ini menunjukkan kemungkinan kecil bahwa gangguan ini diwariskan.

Narkolepsi berhubungan dengan ekspresi HLA kelas II yang mengkode molekul peptida antigenik pada sel CD4. Penelitian menunjukkan bahwa HLA-DBQ1*06:02 diekspresikan pada 86-98% pasien dengan narkolepsi tipe 1 dan 40-50% pada tipe 2.[1,6]

Faktor Lingkungan

Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara musim kelahiran dengan risiko narkolepsi. Hal ini menunjukkan kemungkinan paparan virus, bakteri, atau toksin pada masa awal kehidupan mungkin mengubah perkembangan sistem imun dan menyebabkan individu rentan mengalami narkolepsi. Paparan terhadap hal ini di masa depan dapat menimbulkan reaktivasi atau memicu respon imun yang menyebabkan kerusakan neuron orexin.[1]

Infeksi saluran pernapasan oleh Streptococcus grup A atau influenza bisa menjadi pemicu proses autoimun dan menyebabkan gejala-gejala narkolepsi beberapa bulan sesudahnya.[6]

Kejadian traumatik juga bisa menjadi pemicu munculnya gejala-gejala narkolepsi.[1] Trauma kepala dan perubahan siklus tidur-bangun yang mendadak juga bisa menjadi pemicu tambahan.[6]

Mekanisme Imunologis

Mekanisme autoimun diperkirakan juga terlibat dalam patofisiologi narkolepsi. Hal ini dibuktikan oleh adanya beberapa sitokin spesifik seperti interferon-γ, keterlibatan sel CD4, serta aktivasi sel-sel CD4 dan CD8. Namun, temuan ini masih perlu diteliti lebih jauh.[1,4]

Temuan Patologis

Pemeriksaan histopatologis menunjukkan bahwa pasien narkolepsi tipe 1 secara selektif kehilangan neuron orexin di hipotalamus lateral sekitar 75-95%. Jaringan otak menunjukkan adanya peningkatan gliosis, namun tanpa perubahan inflamatorik atau neurodegeneratif.

Pada hewan coba, kehilangan neuron orexin secara parsial menimbulkan gejala narkolepsi tanpa katapleksi (tipe 2).[1]

Referensi

1. Bassetti CLA, Adamantidis A, Burdakov D, Han F, Gay S, Kallweit U, et al. Narcolepsy — clinical spectrum, aetiopathophysiology, diagnosis and treatment. Nat Rev Neurol 2019;15:519–39.
4. Golden EC, Lipford MC. Narcolepsy: Diagnosis and management. CCJM 2018;85:959–69.
6. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Arlington VA: American Psychiatric Publishing; 2013.

Patofisiologi Narkolepsi
Epidemiologi Narkolepsi
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 23 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 22 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.