Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Narkolepsi general_alomedika 2022-03-31T15:39:44+07:00 2022-03-31T15:39:44+07:00
Narkolepsi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Narkolepsi

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Prognosis narkolepsi tergantung pada pengaruhnya terhadap kualitas hidup pasien dan komplikasi yang timbul terhadap fungsi kehidupan sehari-hari pasien. Narkolepsi merupakan kondisi kronik seumur hidup. Bila tidak ditangani dengan baik, narkolepsi akan mengganggu fungsi dan perkembangan psikologis, sosial, dan kognitif. Hal ini akan menyebabkan berbagai masalah akademik, pekerjaan, dan aktivitas sosial.[1,4,5]

Komplikasi

Gangguan psikiatri lebih sering ditemukan pada pasien dengan narkolepsi. Sebagai contoh, 20-30% pasien narkolepsi mengalami cemas dan depresi. Di lain pihak, narkolepsi juga bisa ditemukan pada pasien dengan gangguan psikiatri, misalnya schizophrenia.[1,6,10]

Narkolepsi bisa menurunkan kualitas hidup pasien, meningkatkan risiko mengalami cedera, kecelakaan, dan trauma. Gangguan ini bisa menimbulkan masalah pekerjaan, mengganggu prestasi akademik, menurunkan percaya diri, dan masalah interpersonal. Hal ini terutama karena narkolepsi bisa menimbulkan kesulitan dalam mempertahankan atensi dan mengambil keputusan.[1]

Akibat disfungsi hipotalamus-pituitari, pasien dengan narkolepsi berisiko mengalami gangguan metabolik. Gangguan metabolik yang paling sering adalah peningkatan berat badan. Pasien dengan narkolepsi mempunyai indeks massa tubuh 10-20% lebih tinggi dibandingkan populasi umum. Mereka juga mempunyai laju lipolisis yang lebih rendah, laju metabolisme yang lebih rendah, penurunan aktivitas motorik, pola makan yang abnormal, dan peningkatan prevalensi pubertas prekoks.[1,4,15]

Prognosis

Hingga kini masih belum ada terapi yang bersifat kuratif untuk narkolepsi. Modalitas terapi yang tersedia dapat mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Meski demikian, perlu diingat bahwa pasien dengan narkolepsi tetap berisiko mengalami penurunan kualitas hidup dan mengalami gangguan dalam aktivitas hariannya walau sudah mendapatkan terapi. Pasien dengan narkolepsi juga rentan mengalami kecelakaan atau cedera.[1,16]

Referensi

1. Bassetti CLA, Adamantidis A, Burdakov D, Han F, Gay S, Kallweit U, et al. Narcolepsy — clinical spectrum, aetiopathophysiology, diagnosis and treatment. Nat Rev Neurol 2019;15:519–39.
4. Golden EC, Lipford MC. Narcolepsy: Diagnosis and management. CCJM 2018;85:959–69.
5. Cremaschi RC, Hirotsu C, Tufik S, Coelho FM. Health-related quality of life in patients with narcolepsy types 1 and 2 from a Sleep Center in Brazil. Arq. Neuro-Psiquiatr. 2020;78:488–93.
6. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Arlington VA: American Psychiatric Publishing; 2013.
10. Quaedackers L, Pillen S, Overeem S. Recognizing the Symptom Spectrum of Narcolepsy to Improve Timely Diagnosis: A Narrative Review. NSS 2021;Volume 13:1083–96.
15. Franceschini C, Pizza F, Cavalli F, Plazzi G. A practical guide to the pharmacological and behavioral therapy of Narcolepsy. Neurotherapeutics 2021; v.18(1).
16. Carls G, Reddy SR, Broder MS, Tieu R, Villa KF, Profant J, et al. Burden of disease in pediatric narcolepsy: a claims-based analysis of health care utilization, costs, and comorbidities. Sleep Medicine 2020;66:110–8.

Penatalaksanaan Narkolepsi
Edukasi dan Promosi Kesehatan Na...
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 22 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 21 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.