Edukasi dan Promosi Kesehatan Asma
Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien asma yang terpenting adalah menghindari faktor pencetus dan faktor yang memperburuk asma. Sampaikan pentingnya kepatuhan terhadap terapi. Lakukan juga edukasi mengenai cara menggunakan alat inhalasi dengan benar.[1,4-6]
Edukasi Pasien
Motivasi pasien untuk berhenti merokok apabila pasien merokok. Selain itu, dorong pasien untuk menghindari lingkungan dengan paparan asap rokok.
Anjurkan kepada pasien untuk melakukan tatalaksana terhadap beberapa kondisi yang dapat memperberat kondisi asma, seperti obesitas dan gastroesophageal reflux disease (GERD).
Lakukan aktivitas fisik secara teratur. Aktivitas fisik kardiopulmonal yang dilakukan secara teratur dikatakan mampu membantu mengontrol gejala asma dan meningkatkan fungsi paru.
Pada pasien asma disertai obesitas, motivasi pasien untuk melakukan manajemen penurunan berat badan. Latihan aerobik dan kekuatan otot yang dilakukan dua kali seminggu dapat membantu mengontrol gejala asma.
Motivasi pasien untuk melakukan manajemen stress dan rasa cemas. Anjurkan kepada pasien untuk tetap berada di dalam rumah ketika kondisi lingkungan sedang kurang baik, seperti terlalu dingin atau ketika tingkat polusi udara terlalu tinggi.[1]
Edukasi Penggunaan Alat Inhalasi
Terdapat beberapa poin terkait edukasi penggunaan alat inhalasi, yaitu choose, check, correct, dan confirm.[1]
Choose:
Poin choose berhubungan dengan pemilihan alat inhalasi yang cocok dengan keadaan pasien sebelum peresepan. Hindari penggunaan berbagai jenis alat inhalasi untuk mencegah kebingungan pada pasien. Dalam memiliki alat inhalasi, dokter dapat mempertimbangkan beberapa hal, seperti usia, jenis kelamin, harga, hingga faktor sosioekonomi pasien.[1,10]
Untuk alat pressurized metered dose inhaler (pMDI) dokter dapat mempertimbangkan penggunaan alat bantu spacer untuk meningkatkan kemungkinan pemberian obat dan menurunkan potensi terjadinya efek samping. Selain itu, jangan lupa lakukan identifikasi hambatan fisik pemberian obat seperti artritis, untuk memaksimalkan pemberian obat ke jalan napas pasien.[1]
Check:
Pada poin check, diharapkan dokter melakukan evaluasi terhadap teknik penggunaan alat inhalasi pasien.[1]
Correct:
Peragakan cara penggunaan alat bantu inhalasi menggunakan inhalasi plasebo. Dokter dapat mempertimbangkan penggunaan alat bantu inhalasi lainnya apabila pasien terlihat kesulitan menggunakan alat bantu inhalasi tertentu.[1]
Confirm:
Pada poin confirm, dokter harus memastikan pasien dapat menggunakan alat bantu inhalasi dengan teknik yang benar.[1]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Panduan Global Strategy for Asthma Management and Prevention (GINA) menyebutkan bahwa obesitas maternal berhubungan dengan peningkatan risiko asma pada bayi, sehingga salah satu upaya pencegahan asma pada anak adalah manajemen berat badan ibu hamil. Selain itu, studi menyebutkan bahwa konsumsi vitamin D dan vitamin E yang cukup pada ibu hamil mampu menurunkan risiko bayi terkena wheezing illness.
Langkah lain adalah pencegahan paparan asap rokok, baik ketika ibu sedang hamil atau setelah kelahiran. Pemberian ASI juga telah dikaitkan dengan penurunan risiko asma.[1]
Penulisan pertama oleh: dr. Gold SP Tampubolon