Epidemiologi Asma
Data epidemiologi asma menunjukkan bahwa angka kejadian cenderung lebih tinggi pada anak usia kurang dari 18 tahun. Di Indonesia, prevalensi asma untuk semua kelompok usia mencapai 2,4%.[3,5,6]
Global
Di Amerika Serikat, laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa prevalensi asma pada tahun 2017 mencapai 7,9%. Prevalensi paling tinggi terdapat pada anak usia kurang dari 18 tahun, yakni sebesar 8,4%.
Pada dewasa, 7,5% individu mengalami asma. Asma lebih sering terjadi pada orang kulit hitam (8,7%) dan Puerto Rico Hispanik (13,3%) dibandingkan orang kulit putih (7,6%). Asma juga dikaitkan dengan kematian yang lebih tinggi pada orang kulit hitam daripada orang kulit putih (25,4 vs 8,8 per juta per tahun).[4-6]
Indonesia
Dara Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi asma pada semua kelompok usia di Indonesia mencapai 2,4%. Selain itu, data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penderita asma anak di Indonesia usia 1-4 tahun sebesar 1,6% dan usia 5-14 tahun sebesar 1,9%.[3,9]
Mortalitas
Data global melaporkan angka mortalitas asma mencapai 0,86 kematian per 100.000 orang. Di Amerika Serikat, tingkat kematian asma dilaporkan sebesar 1 kematian per 100.000 orang. Kematian dikaitkan dengan penurunan fungsi paru-paru, kegagalan manajemen asma, usia lebih tua dari 40 tahun, merokok lebih dari 20 bungkus-tahun, eosinofilia darah, dan volume ekspirasi paksa dalam satu detik (FEV1) 40-69%.[8]
Penulisan pertama oleh: dr. Gold SP Tampubolon