Pendahuluan Hipertrofi Adenoid
Hipertrofi adenoid adalah suatu kondisi obstruktif yang berkaitan dengan pembesaran kelenjar adenoid. Hipertrofi adenoid bersifat nonfisiologis dan merupakan kelainan yang sering menyebabkan obstruksi saluran napas pada anak.[1,2]
Adenoid merupakan salah satu komponen dari cincin Waldeyer yang terletak di nasofaring dan berperan penting dalam sistem imun melalui produksi antibodi untuk melawan bakteri dan virus penyebab infeksi. Normalnya, jaringan adenoid akan membesar pada usia 2-6 tahun, lalu ukuran akan berkurang seiring dengan berjalannya usia.[3,4]
Hipertrofi adenoid dapat disebabkan oleh etiologi infeksi virus dan bakteri. Penyebab lain yang bersifat noninfeksi, adalah refluks gastroesofageal, alergi, dan paparan asap rokok.[5,6]
Penegakan diagnosis hipertrofi adenoid dilakukan berdasarkan manifestasi klinis yang dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang. Selain konfirmasi diagnosis, pemeriksaan penunjang berguna untuk mengevaluasi ukuran dan posisi adenoid. Pasien dengan hipertrofi adenoid dapat mengeluhkan rhinorrhea, kesulitan bernapas, batuk kronik, mengorok, dan gangguan tidur.[1,9]
Penatalaksanaan hipertrofi adenoid dapat menggunakan pemberian antibiotik, steroid, atau antileukotrien. Modalitas tata laksana lain adalah pembedahan berupa tonsilektomi dan adenoidektomi untuk pasien yang mengalami gangguan tidur akibat obstruksi jalan napas.[1]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri