Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Agenesis Renal elizabeth-anastasyaalomedika-com 2025-03-14T11:41:12+07:00 2025-03-14T11:41:12+07:00
Agenesis Renal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Agenesis Renal

Oleh :
dr. Siti Solichatul Makkiyyah
Share To Social Media:

Prognosis agenesis renal atau agenesis ginjal tergantung pada apakah terjadi secara unilateral atau bilateral. Umumnya, janin dengan agenesis bilateral bertahan hanya dalam beberapa hari setelah persalinan atau tidak melewati periode neonatus. Sementara agenesis unilateral memiliki prognosis yang lebih baik.[2,7,12]

Komplikasi

Bayi dengan agenesis renal bilateral umumnya terlahir dengan hipoplasia paru, sehingga letal akibat distress pernapasan berat dan tidak bisa dilakukan resusitasi. Komplikasi lainnya yaitu gagal ginjal stadium 5 karena tidak adanya kedua organ ginjal. Gagal ginjal mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit pada tubuh bayi terutama hiponatremia, hipernatremia, hiperkalemia, hipokalsemia, dan hiperfosfatemia.[12]

Sebuah tinjauan sistematik juga menunjukkan bahwa pasien dengan agenesis renal unilateral sering mengalami hiperurisemia, hematuria, dan proteinuria. Komplikasi lainnya yaitu hiperplasia ginjal, hidronefrosis, hingga hipertensi, dan peningkatan risiko infeksi saluran kemih.[7,12]

Disgenesis ginjal mengakibatkan anemia akibat defisiensi eritropoietin, insufisiensi vitamin D, dan perubahan sistem renin-angiotensin. Kelainan kongenital seperti agenesis renal juga sering disertai deformitas pada organ lain, seperti kelainan jantung, kista pankreas, atresia esofagus, abnormalitas duodenum, agenesis kolon, dan divertikulum Meckel.[12]

Prognosis

Prognosis agenesis unilateral cukup baik jika cairan ketuban normal. Namun, dalam jangka panjang, ginjal unilateral mengalami hipertrofi sehingga menyebabkan disfungsi ginjal dan hipertensi pada usia dewasa. Sementara itu, agenesis bilateral dianggap sebagai kondisi yang letal, karena anhidramnion dapat menyebabkan kematian janin dalam kandungan (IUFD) dan gagal napas neonatal.[2]

Referensi

2. Jelin A. Renal agenesis. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 2021; 225(5): B28-30. DOI:https://doi.org/10.1016/j.ajog.2021.06.048
7. Plutecki D, Kozioł T, Bonczar M, et al. Renal agenesis: A meta-analysis of its prevalence and clinical characteristics based on 15 641 184 patients. Nephrology. John Wiley and Sons Inc; 2023. pp. 525–533. DOI:10.1111/nep.14190
12. Hassan S., Hassan O., Himt H. Case Report of Bilateral Renal Agenesis (Potter S Syndrome) at 26 Weeks Gestational Age. International Journal of Applied Technology in Medical Sciences. 2022; 1: 18–23. DOI:10.54878/IJATMS

Penatalaksanaan Agenesis Renal
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ag...

Artikel Terkait

  • Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Penurunan Berat Badan sebagai Prediktor Mortalitas pada Penyakit Ginjal Kronis
    Penurunan Berat Badan sebagai Prediktor Mortalitas pada Penyakit Ginjal Kronis
  • Kontroversi Manfaat Pemberian Asam Folat pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis
    Kontroversi Manfaat Pemberian Asam Folat pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Januari 2025, 14:05
eGFR dan kreatinin pada lansia yang meningkat tanpa keluhan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, sy dpt px laki2 70th di puskes dgn lab prolanis HT didapatkan hiperlipidemia dan px kreatinin meningkat 1,43 dan eGFR 49. Px saat ini tanpa...
dr.Widya Kumala Sari
Dibalas 28 Juni 2024, 20:52
Timbul bullae pasca HD pada pasien CKD dengan DM
Oleh: dr.Widya Kumala Sari
4 Balasan
Izin konsul dok, pasien Tn. I usia 60 th. Rutin cuci darah 2x seminggu karena CKD sejak 2 th yll. OS ada riwayat DM sejak 10 th yll, rutin minum obat...
Anonymous
Dibalas 15 April 2024, 07:55
Asam amino untuk pasien CKD stadium dini
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok pasien dengan CKD stadium dini yang belum dibatasi asupan konsumsi protein sebelumnya apakah tetap perlu diberikan asam amino nocid acid?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.