Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Agenesis Renal elizabeth-anastasyaalomedika-com 2025-03-14T13:11:46+07:00 2025-03-14T13:11:46+07:00
Agenesis Renal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Agenesis Renal

Oleh :
dr. Siti Solichatul Makkiyyah
Share To Social Media:

Agenesis renal atau agenesis ginjal adalah kondisi kelainan bawaan, yang mana satu atau kedua ginjal tidak terbentuk pada janin. Agenesis renal bilateral menyebabkan oligohidramnion-anhidramnion dan Sindroma Potter, yang berujung pada berbagai kelainan fisik dan kematian beberapa hari setelah bayi lahir. Sementara itu, bayi dengan agenesis renal unilateral dapat bertahan hidup dengan hipertrofi kompensatori dari ginjal yang tersisa.[1]

Etiologi agenesis renal terkait dengan berbagai mutasi genetik dan kromosomal yang mengakibatkan gangguan pada sinyal induksi organogenesis ginjal selama masa kehamilan trimester pertama. Tunas ureter dan blastema metanefrik gagal menyatu dan akibatnya nefron dan ureter tidak terbentuk.[2]

Kidney,Icon,Vector.,Human,Kidney,Vector,Icon.,Human,Kidneys,Anatomy

Diagnosis agenesis renal umumnya ditegakkan dengan pemeriksaan anatomi janin lengkap pada saat pemeriksaan rutin antenatal menggunakan pencitraan ultrasonografi (USG) pada trimester kedua kehamilan. Kecurigaan awal yang sering dijumpai yaitu kondisi oligohidramnion pada kehamilan.[2,3]

Penatalaksanaan agenesis renal bergantung pada jenis unilateral atau bilateral, serta kelainan kongenital penyerta. Pada kondisi agenesis renal unilateral terisolasi tidak diperlukan perubahan dalam manajemen obstetri, kecuali pemberian konseling genetik yang tepat. Sementara jika agenesis renal unilateral disertai anomali organ lain yang mengarah pada etiologi sindromik, maka penanganan dilakukan sesuai dengan sindrom yang dialami.[2]

Referensi

1. Rehman S, Ahmed D. Embryology, Kidney, Bladder, and Ureter. StatPearls Publishing. 2023.
2. Jelin A. Renal agenesis. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 2021; 225(5): B28-30. DOI:https://doi.org/10.1016/j.ajog.2021.06.048
3. Jones K, Keiser AM, Miller JL, Atkinson MA. Bilateral renal agenesis: fetal intervention and outcomes. Pediatric Nephrology. Springer Science and Business Media Deutschland GmbH; 2024. DOI:10.1007/s00467-024-06449-8

Patofisiologi Agenesis Renal

Artikel Terkait

  • Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Penurunan Berat Badan sebagai Prediktor Mortalitas pada Penyakit Ginjal Kronis
    Penurunan Berat Badan sebagai Prediktor Mortalitas pada Penyakit Ginjal Kronis
  • Kontroversi Manfaat Pemberian Asam Folat pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis
    Kontroversi Manfaat Pemberian Asam Folat pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Januari 2025, 14:05
eGFR dan kreatinin pada lansia yang meningkat tanpa keluhan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, sy dpt px laki2 70th di puskes dgn lab prolanis HT didapatkan hiperlipidemia dan px kreatinin meningkat 1,43 dan eGFR 49. Px saat ini tanpa...
dr.Widya Kumala Sari
Dibalas 28 Juni 2024, 20:52
Timbul bullae pasca HD pada pasien CKD dengan DM
Oleh: dr.Widya Kumala Sari
4 Balasan
Izin konsul dok, pasien Tn. I usia 60 th. Rutin cuci darah 2x seminggu karena CKD sejak 2 th yll. OS ada riwayat DM sejak 10 th yll, rutin minum obat...
Anonymous
Dibalas 15 April 2024, 07:55
Asam amino untuk pasien CKD stadium dini
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok pasien dengan CKD stadium dini yang belum dibatasi asupan konsumsi protein sebelumnya apakah tetap perlu diberikan asam amino nocid acid?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.