Etiologi Inkontinensia Urine
Etiologi inkontinensia urine berbeda-beda tergantung pada jenis inkontinensia yang terjadi, misalnya inkontinensia stres, inkontinensia urgensi, inkontinensia overflow, dan inkontinensia fungsional. Secara umum, inkontinensia terjadi akibat kelainan struktur atau kelainan sistem saraf yang mengatur miksi. Inkontinensia stres merupakan jenis inkontinensia yang paling sering terjadi.[2,3,8,9,12]
Gangguan Struktur
Gangguan struktur dapat mengganggu proses miksi dan menyebabkan inkontinensia. Contoh penyebab gangguan struktur adalah:
- Trauma: proses partus, trauma pelvis
- Hipoestrogenisme: defisiensi estrogen, pascamenopause
- Kelainan otot detrusor: obesitas, hiperplasia prostat
- Gangguan traktus urinarius: infeksi, batu ginjal, involusi uretra
- Kelainan kongenital: spina bifida, meningocele, agenesis sakrum, epispadia
- Keganasan: karsinoma renal, buli, prostat
- Terapi radiasi pelvis
- Iatrogenik: prosedur urologi, prosedur obstetrik, pembedahan abdomen bawah
- Lainnya: penuaan, kehamilan, idiopatik
Faktor Neurologis
Kelainan neurologis yang dapat menyebabkan inkontinensia urine adalah:
- Lesi serebral: stroke, tumor, aneurisma, perdarahan, penurunan kesadaran
- Lesi medulla spinalis: herniasi, kompresi, neuropati, sindrom cauda equina, dan mielodisplasia
- Sklerosis multipel
- Penyakit Parkinson
Faktor Psikologis
Demensia juga dilaporkan berhubungan dengan terjadinya inkontinensia urine.
Obat-Obatan Tertentu
Obat yang dapat menimbulkan inkontinensia urine adalah obat golongan agonis alfa adrenergik, antikolinergik, antagonis alfa, diuretik, calcium channel blockers, inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE inhibitor), dan obat sedatif.[2,3,8,9,12]
Faktor Risiko
Faktor risiko inkontinensia urine adalah:
- Usia tua
- Penyakit jaringan ikat
- Penyakit metabolik: diabetes mellitus, defisiensi vitamin D
- Naiknya tekanan intraabdomen berkepanjangan: konstipasi kronis, batuk kronis
- Kelainan neurologis: penyakit Parkinson, penyakit serebrovaskular, sklerosis multipel, gangguan kognitif
- Gangguan mobilitas
- Operasi abdomen bawah atau operasi urologi
- Lainnya: obesitas, kebiasaan merokok[3,4,9,13,14]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur