Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hepatitis B general_alomedika 2022-09-27T15:33:19+07:00 2022-09-27T15:33:19+07:00
Hepatitis B
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hepatitis B

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Hepatitis B adalah infeksi hepar oleh virus hepatitis B (HBV) yang dapat bersifat akut maupun kronik. HBV dapat ditularkan dari ibu ke anak selama kelahiran dan persalinan, serta melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain saat berhubungan seks dengan pasangan yang terinfeksi, suntikan yang tidak steril, atau paparan instrumen tajam (needle stick injury).[1-3]

Gejala yang dapat muncul pada penderita hepatitis B adalah ikterus, urine berwarna gelap, kelelahan, mual, muntah, dan nyeri perut. Pasien juga bisa mengalami sindroma serum sickness-like, yaitu demam, ruam kulit, arthralgia, dan arthritis. Sindroma ini biasanya membaik ketika ikterus muncul.

Depositphotos_39584263_m-2015_compressed

Selain melalui gejala klinis, perlu juga dilakukan pemeriksaan serologi virus. Pemeriksaan serologi utama pada hepatitis B adalah hepatitis B surface antigen (HBsAg). Pemeriksaan ini bisa dilakukan dalam rentang 1-12 minggu setelah paparan. Pemeriksaan lain yang juga diperlukan adalah hepatitis B surface antibody (anti-HBs) dan total hepatitis B core antibody (anti-HBc). Dari pemeriksaan klinis tersebut, dokter perlu menentukan apakah pasien terinfeksi akut atau kronik, telah divaksinasi dan memiliki kekebalan terhadap hepatitis B, serta apakah rentan terinfeksi dan memerlukan vaksinasi hepatitis B.[1]

Populasi yang rentan terinfeksi hepatitis B adalah bayi yang lahir dari orang dengan infeksi HBV, pasangan seks orang dengan infeksi HBV, lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), dan pengguna narkoba suntik. Populasi lain yang juga rentan terinfeksi HBV adalah pekerja kesehatan dan keselamatan publik yang berisiko terpapar darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi, serta pasien yang menjalani hemodialisis.

Sekitar 25% orang yang terinfeksi hepatitis B kronik selama masa kanak-kanak dan 15% yang terinfeksi kronik setelah melewati masa kanak-kanak dilaporkan meninggal karena sirosis atau kanker hepar. Bayi merupakan populasi yang paling berisiko mengalami infeksi kronik hepatitis B. Sementara itu, kebanyakan orang dewasa dapat sembuh dari infeksi akut dan tidak berkembang menjadi infeksi kronik. Penggunaan vaksin hepatitis B dapat mencegah timbulnya penyakit ini, sehingga turut mencegah komplikasi mengancam jiwa terkait hepatitis B.[4]

Pasien dengan hepatitis B akut ditangani dengan terapi suportif berdasarkan gejala yang muncul. Pada pasien dengan hepatitis B kronik, dapat dilakukan pemberian antivirus seperti peginterferon alfa-2a, peginterferon alfa-2b, entecavir, lamivudin, adefovir, dan tenofovir. Terapi-terapi ini bertujuan untuk menekan replikasi dan mencegah reaktivasi.[1,4]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita

Referensi

1. Tripathi N, Mousa OY. Hepatitis B. StatPearls, Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022.
2. Lim HK, Jeffrey GP, Ramm GA, Soekmadji C. Pathogenesis of Viral Hepatitis-Induced Chronic Liver Disease: Role of Extracellular Vesicles. Front Cell Infect Microbiol. 2020 Nov 10;10:587628. doi: 10.3389/fcimb.2020.587628.
3. Pyrsopoulos NT. Hepatitis B. Medscape, 2021.
4. CDC. Hepatitis B Questions and Answers for Health Professionals. 2022. https://www.cdc.gov/hepatitis/hbv/hbvfaq.htm

Patofisiologi Hepatitis B

Artikel Terkait

  • Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
    Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
  • Memahami Hasil Serologi Hepatitis B
    Memahami Hasil Serologi Hepatitis B
  • Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
    Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
  • Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
    Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
  • Menyusui pada Ibu dengan Hepatitis B dan C
    Menyusui pada Ibu dengan Hepatitis B dan C

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 24 April 2025, 06:44
Apakah pasien hepatitis B harus diterapi seumur hidup?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Ijin bertanya. Apakah terapi pd pasien hepatitis b harus diberikan seumur hidup?Jika tidak, kapan kita bisa stop untuk terapi hepatitis b...
Anonymous
Dibalas 06 Maret 2025, 17:10
Tatalaksana mual pada Pasien post HD dengan HbSAg positif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter..Izin bertanya, saya ada pasien perempuan usia 65th, datang dengan keluhan sesak nafas, perut rasa begah, mual dan demam. Pasien post HD 1 hari...
Anonymous
Dibalas 13 Juni 2024, 08:56
Terapi Hepatitis B apakah harus seumur hidup?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi dokter. Untuk terapi hepatitis biasanya berlangsung berapa lama? Apakah penderita harus minum obat seumur hidup? Kemudian kapan kita bisa cek...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.