Prognosis Hepatitis B
Prognosis hepatitis B pada pasien dewasa sangat baik. Kebanyakan pasien dewasa sembuh sepenuhnya setelah mengalami infeksi hepatitis B. Infant dan anak lebih rentan mengalami infeksi kronik. Penggunaan vaksin pre pajanan dapat mencegah komplikasi mengancam jiwa yang timbul akibat hepatitis B, misalnya sirosis dan karsinoma hepatoselular.[3]
Komplikasi
Berbeda dengan hepatitis A dan hepatitis E, infeksi hepatitis B berpotensi berlanjut menjadi kondisi kronik. Risiko perkembangan menjadi kasus kronik dilaporkan paling tinggi pada infant. Sementara itu, hepatitis B jarang berkembang menjadi kronik pada dewasa imunokompeten. Hepatitis B kronik akan meningkatkan risiko seseorang mengalami end stage liver disease, termasuk sirosis hepatis dan karsinoma hepatoseluler.
Pasien juga berisiko mengalami reaktivasi infeksi hepatitis B. Populasi yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami reaktivasi adalah pasien dengan hasil anti-HBc dan HBsAg yang positif, pasien yang menjalani kemoterapi, mengonsumsi imunosupresan, pasien HIV, resipien transplantasi organ, dan pasien yang menjalani terapi koinfeksi hepatitis C.
Pada kondisi akut maupun kronik, hepatitis B juga dapat menyebabkan gagal hati. Hepatitis B fulminan merupakan kasus yang jarang terjadi, tapi dapat menyebabkan pasien mengalami ensefalopati, edema serebri, dan koagulopati.[1,4,5,13]
Prognosis
Sekitar 95% kasus infeksi hepatitis B akut pada pasien dewasa sembuh sepenuhnya dan tidak berkembang menjadi infeksi kronik. Pada bayi, dilaporkan 90% kasus berkembang menjadi infeksi kronik, sedangkan pada anak balita 25-50% kasus berkembang menjadi infeksi kronik. Data CDC Amerika Serikat menunjukkan bahwa 25% anak yang mengalami infeksi kronik hepatitis B meninggal prematur akibat sirosis atau kanker hati.[4,5]
Penulisan pertama oleh: dr. Sunita