Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Hepatitis C general_alomedika 2022-09-27T09:35:36+07:00 2022-09-27T09:35:36+07:00
Hepatitis C
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Hepatitis C

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Etiologi hepatitis C adalah infeksi virus hepatitis C (HCV) yang termasuk ke dalam famili Flaviviridae, genus Hepacivirus. Risiko hepatitis C akan meningkat pada populasi berisiko, seperti petugas kesehatan, pelajar bidang medis, pengguna narkoba suntik, warga binaan pemasyarakatan, pasien yang menjalani hemodialisis, pekerja seks, dan lelaki seks dengan lelaki (LSL).[2,3,5]

Virus Hepatitis C

Virus hepatitis C (HCV) merupakan virus RNA untai tunggal positif yang berbentuk sferis, beramplop, dengan diameter kurang lebih 55 nm. Genom HCV memiliki panjang 9,6 kb yang mengkode poliprotein untuk diproses menjadi minimal 10 protein yang terdiri dari 3 protein struktural dan 5 protein nonstruktural yang berperan dalam kompleks replikasi virus.[2,3]

Terdapat 7 genotipe HCV yang telah teridentifikasi berdasarkan variabilitas nukleotida pada sekuensi HCV, yaitu genotipe 1-7 dengan 67 subtipe. Genotipe yang paling banyak ditemukan secara global adalah genotipe 1 yang berkaitan dengan penyakit hati yang lebih berat dan risiko yang lebih tinggi untuk berkembang menjadi kanker hati. Dibandingkan genotipe 2 dan 3, genotipe 1 juga memiliki respon yang lebih rendah terhadap antivirus.[3-5]

Transmisi

HCV adalah virus yang ditransmisikan melalui darah (blood-borne virus), antara lain seperti penggunaan berulang atau sterilisasi yang kurang baik pada peralatan medis, jarum akupunktur, peralatan tato, dan pisau cukur. Transmisi juga dapat terjadi akibat luka jarum suntik pada tenaga kesehatan, penggunaan jarum suntik bersama pada pengguna narkoba, serta transfusi darah.

Infeksi nosokomial dapat terjadi antar pasien dari kontaminasi saat kolonoskopi, dialisis, atau pembedahan. Meski jarang, HCV dapat ditransmisikan dari ibu ke bayi, dan juga melalui hubungan seksual.

HCV tidak ditransmisikan melalui air susu ibu (ASI), makanan, air, berpelukan, berciuman, maupun kontak dengan benda-benda yang digunakan penderita hepatitis C.[1-4]

Faktor Risiko

Faktor risiko hepatitis C dapat dibedakan menjadi risiko paparan, perilaku berisiko, dan kondisi berisiko.[2,6]

Risiko Paparan

Faktor risiko paparan antara lain:

  • Bekerja pada lingkungan yang berisiko tertusuk jarum infeksius, misalnya tenaga kesehatan
  • Anak yang dilahirkan dari ibu penderita hepatitis C
  • Transfusi darah tanpa skrining ataudengan skrining namun tidak adekuat
  • Menjalani hemodialisis rutin

Perilaku Berisiko

Perilaku berisiko antara lain:

  • Penggunaan jarum suntik yang sama bergantian, misalnya pada pengguna narkoba suntik, tindik, akupunktur, atau tato
  • Penggunaan alat manicure, pedicure, atau pisau cukur yang tidak steril
  • Menggunakan sikat gigi, alat cukur, atau gunting kuku bergantian dengan penderita hepatitis C
  • Pasangan seks berganti-ganti
  • Hubungan seks tanpa proteksi, terutama anal seks pada lelaki seks dengan lelaki (LSL)

Kondisi Berisiko

Kondisi berisiko antara lain:

  • Adanya infeksi HIV

  • Hepatitis kronik atau penyakit hati kronik,
  • Pendonor dan resipien transplantasi organ[5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha

Referensi

1. World Health Organization. Hepatitis C. 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-c
2. Schillie S, Wester C, Osborne M, Wesolowski L, Ryerson AB. CDC Recommendations for Hepatitis C Screening Among Adults - United States, 2020. MMWR Recomm Rep. 2020 Apr 10;69(2):1-17. doi: 10.15585/mmwr.rr6902a1. PMID: 32271723; PMCID: PMC7147910.
3. Basit H, Tyagi I, Koirala J. Hepatitis C. [Updated 2022 Jul 18]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430897/
4. Dhawan VK. Hepatitis C. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/177792-overview
5. Centers For Disease Control And Prevention. Hepatitis C. 2020. https://www.cdc.gov/hepatitis/hcv/index.htm
6. Ghany MG, Morgan TR; AASLD-IDSA Hepatitis C Guidance Panel. Hepatitis C Guidance 2019 Update: American Association for the Study of Liver Diseases-Infectious Diseases Society of America Recommendations for Testing, Managing, and Treating Hepatitis C Virus Infection. Hepatology. 2020 Feb;71(2):686-721. doi: 10.1002/hep.31060. PMID: 31816111.

Patofisiologi Hepatitis C
Epidemiologi Hepatitis C

Artikel Terkait

  • Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
    Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
  • Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
    Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
  • Pilihan Terapi Hepatitis C pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Pilihan Terapi Hepatitis C pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Penggunaan Child-Pugh Score pada Penyakit Hati Kronis
    Penggunaan Child-Pugh Score pada Penyakit Hati Kronis
  • Rasionalisasi Pemberian Albumin Intravena
    Rasionalisasi Pemberian Albumin Intravena

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Gabriela
Dibalas 10 Februari 2023, 09:18
Perbandingan Terapi Profilaksis Sekunder Perdarahan Varises Esofagus Pada Sirosis Hepatis – Telaah Jurnal Alomedika - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
2 Balasan
ALO Dokter!Saat ini, terapi profilaksis sekunder perdarahan varises esofagus pada pasien sirosis hepatis masih bervariasi. Padahal, terapi ini sangat penting...
Anonymous
Dibalas 13 Januari 2023, 16:32
Pilihan obat nyeri untuk pasien sirosis hati
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter. Mau bertanya dok apabila ada pasien sirosis hati yang mengalami nyeri ringan-sedang, pilihan obat injeksi seperti metamizole atau ketorolac...
Anonymous
Dibalas 24 Oktober 2022, 10:20
Menikah dengan penderita Hepatitis C - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi dr. Eduward Jansen Thendiono, Sp.PD .. Ada kerabat yang akan menikah, tetapi calon suaminya mengidap hepatitis C. Persiapan kesehatan pra nikah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.