Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Sepsis general_alomedika 2023-09-26T08:41:22+07:00 2023-09-26T08:41:22+07:00
Sepsis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Sepsis

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Sepsis adalah disfungsi organ yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh disregulasi respon host terhadap infeksi. Sepsis dapat menyebabkan terjadinya gagal organ, hipotensi, dan peningkatan morbiditas dan mortalitas.[1-4]

Sepsis terjadi sebagai respon terhadap infeksi yang memicu aktivasi sistem imun pro-inflamasi dan antiinflamasi. Aktivasi kaskade tersebut menyebabkan disregulasi dari sistem pembekuan, terjadinya kondisi imunosupresi, dan disfungsi organ pada tingkat selular, jaringan, dan disfungsi organ.[5,6]

Blurred,Of,Patient,Is,Wearing,An,Endotracheal,Tube,Sleeping,On

 

Sepsis dapat ditegakkan jika terdapat infeksi yang dicurigai atau terdokumentasi, disertai tanda disfungsi organ. Skor Sequential Organ Failure Assessment (SOFA) atau qSOFA (quick SOFA) merupakan contoh sistem skoring yang kerap digunakan secara klinis dalam diagnosis dan penentuan prognosis pasien.

Skor qSOFA mencakup perubahan status mental, dengan skor GCS < 15, tekanan darah sistolik < 100 mmHg, dan laju pernapasan > 22 napas per menit. Sementara itu skor SOFA mencakup berbagai poin yang melibatkan evaluasi sistem organ.

Pada pedoman Surviving Sepsis Campaign 2021, direkomendasikan untuk tidak lagi menggunakan qSOFA sebagai alat penapisan tunggal dalam diagnosis sepsis karena sensitivitas diagnostiknya yang buruk. Meski demikian, skort qSOFA yang positif tetap perlu meningkatkan kecurigaan terhadap adanya sepsis.

Di sisi lain, syok sepsis merupakan bentuk berat dari sepsis, di mana kelainan sirkulasi dan metabolisme seluler yang mendasari cukup besar untuk secara substansial meningkatkan mortalitas. Syok sepsis dapat didiagnosis bila ada gambaran klinis sepsis dengan hipotensi yang menetap, memerlukan terapi vasopresor untuk meningkatkan mean arterial pressure (MAP) di atas 65 mmHg dan laktat > 18 mg/dL meskipun telah dilakukan resusitasi cairan yang adekuat.[2,4]

Sepsis merupakan kondisi emergensi yang membutuhkan penanganan segera. Penatalaksanaan sepsis mencakup stabilisasi hemodinamik, pemberian antibiotik yang sesuai, kontrol dari sumber infeksi, dan pemberian obat vasopressor untuk mencapai MAP bila diperlukan.[4,7]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha

Referensi

1. Gotts J, Matthay MA. Sepsis: pathophysiology and clinical management. BMJ. 2016;353:1-20.
2. Gyawali B, Ramakrishna K, Dhamoon AS. Sepsis: The evolution in definition, pathophysiology, and management. Sage Open Medicine. 2019.7: 1–13
3. Marik PE, Taeb AM. SIRS, qSOFA and new sepsis definition. Journal of Thoracic Disease. 2017;9(4):943-945. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5418298/pdf/jtd-09-04-943.pdf
4. Evan L, Rhodes A, Alhazzani W, Antonelli M, et al. Surviving Sepsis Campaign: International Guidelines for Management of Sepsis and Septic Shock 2021. Critical Care Medicine. 2021. https://journals.lww.com/ccmjournal/fulltext/2021/11000/surviving_sepsis_campaign__international.21.aspx
5. Mahapatra S, Heffner AC. Septic Shock. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430939/
6. World Health Organization. Sepsis. WHO. 2020. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sepsis
7. Dugar S, Choudhary C, Duggal A. Sepsis and septic shock: Guideline-based management. Cleveland Clinic Journal of Medicine. 2020. https://www.ccjm.org/content/ccjom/87/1/53.full.pdf

Patofisiologi Sepsis

Artikel Terkait

  • Tes Prediktor Sepsis Terbaru
    Tes Prediktor Sepsis Terbaru
  • Pedoman Sepsis dan Syok Sepsis pada Anak Terbaru
    Pedoman Sepsis dan Syok Sepsis pada Anak Terbaru
  • Melakukan De-eskalasi Antibiotik di Rumah Sakit
    Melakukan De-eskalasi Antibiotik di Rumah Sakit
  • Pedoman Manajemen Sepsis Intraabdominal dalam Perspektif Indonesia
    Pedoman Manajemen Sepsis Intraabdominal dalam Perspektif Indonesia
  • Prokalsitonin Vs C-Reactive Protein Sebagai Penanda Sepsis Di ICU
    Prokalsitonin Vs C-Reactive Protein Sebagai Penanda Sepsis Di ICU

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Felicia
Dibalas 08 Mei 2023, 09:36
Pemberian Vitamin C Intravena pada Dewasa dengan Sepsis di ICU – Telaah Jurnal Alomedika - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO Dokter!Vitamin C intravena sudah lama digunakan pada pasien dewasa dengan sepsis di ICU. Akan tetapi, studi terkait hal ini masih dalam perdebatan. Hal...
dr. Nurul Falah
Dibalas 11 November 2021, 15:50
Peranan pemeriksaan CRP dan prokalsitonin untuk deteksi sepsis
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Ardi Putranto, Sp.PK, izin bertanya dokter.Bagaimana peranan pemeriksaan CRP dan prokalsitonin dalam deteksi sepsis? Yang mana yang lebih...
dr. Hendra Gunawan SpPD
Dibalas 06 Mei 2021, 12:22
Krisis tiroid dan sepsis - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: dr. Hendra Gunawan SpPD
1 Balasan
Alo Prof Pradana Sp.PD-KEMD, Izin menanyakan, seringkali pasien hipertiroid sering memiliki risiko infeksi lebih tinggi hingga sepsis dan keduanya dapat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.