Edukasi dan Promosi Kesehatan Sepsis
Edukasi dan promosi kesehatan yang perlu diberikan dokter kepada pasien sepsis adalah pentingnya pencegahan infeksi, risiko komplikasi, dan penatalaksanaan apa yang diperlukan pasien. Dua langkah utama untuk mencegah terjadinya sepsis adalah pencegahan transmisi mikroba dan pencegahan infeksi agar tidak berkembang menjadi sepsis.[6,15]
Edukasi Pasien
Sampaikan bahwa sepsis adalah penyakit serius yang mungkin memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Pasien memiliki risiko untuk mengalami komplikasi dan kematian jika terapi tidak dilakukan secara tepat dan tepat, sehingga sampaikan untuk kooperatif selama perawatan.
Setelah perawatan, pasien berisiko lebih tinggi mengalami masalah medis seperti kelemahan, kelelahan, sesak napas, kesulitan berjalan, dan gagal organ. Sampaikan juga bahwa pasien bisa mengalami masalah mental seperti kesulitan tidur, depresi, dan kecemasan. Jika pasien mendapat antibiotik, antivirus, atau antijamur, sampaikan untuk menyelesaikan regimen terapi sesuai saran dokter.
Minta pasien untuk hidup sehat dengan diet seimbang, aktivitas fisik teratur, dan mengelola stres. Sarankan untuk membatasi konsumsi alkohol. Usahakan jumlah dan kualitas tidur cukup.
Hindari duduk dalam waktu lama tanpa bergerak. Sarankan pasien untuk berjalan-jalan pendek setiap 1-2 jam untuk meningkatkan aliran darah dan pernapasan.
Ajarkan cara pencegahan infeksi. Sarankan untuk melengkapi vaksinasi. Sarankan pula untuk rajin mencuci tangan setidaknya selama 20 detik menggunakan sabun dan air.[2,4,6,15]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Gaya hidup sehat akan mencegah terjadinya sepsis. Pasien dengan penyakit kronik perlu menjalani terapi rutin untuk mengontrol kondisinya dan menurunkan risiko sepsis.
Pencegahan Transmisi Mikroba
Proses pencegahan ini terutama dilakukan di masyarakat dengan memberikan edukasi seperti mencuci tangan, proses penyiapan makanan yang aman dan higienis, memperbaiki saluran sanitasi dan menjaga kualitas air, memberikan nutrisi yang baik pada populasi rentan, dan ASI eksklusif untuk neonatus.[6,15]
Pencegahan Infeksi
Pencegahan infeksi merupakan kunci utama mencegah terjadinya sepsis. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah menjaga kesehatan terutama pada pasien-pasien dengan kondisi penyakit kronik dan penggunaan agen imunosupresan. Lakukan vaksinasi yang direkomendasikan, seperti vaksinasi influenza dan pneumonia.[3,4,6,15]
Pola Hidup Bersih dan Sehat
Selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan atau buang air. Apabila terdapat luka sebaiknya dilakukan perawatan luka dengan baik sampai luka benar-benar sembuh.[6,15]
Mengenali Tanda dan Gejala
Pasien dan keluarga dengan faktor risiko perlu diedukasi adanya tanda dan gejala sepsis berupa demam tinggi, menggigil, disorientasi, dispnea, nyeri yang berat, atau diaforesis. Periksakan diri ke dokter apabila dirasa timbul tanda dan gejala tersebut atau mengalami sakit infeksi yang tidak kunjung sembuh.[3,4,6,15]
Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha