Etiologi Sepsis
Etiologi sepsis berkaitan dengan respon terhadap infeksi yang terjadi di organ atau jaringan tertentu, seperti infeksi pernapasan dan saluran cerna. Selain itu, sepsis juga dapat terjadi secara langsung dari masuknya mikroba dalam sirkulasi melalui infus intravena.[5,6]
Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunak yang dapat menyebabkan sepsis umumnya ditandai dengan eritema, edema, limfangitis, dan hasil pemeriksaan penunjang kulit yang menunjukkan adanya patogen infeksius. Ini mencakup necrotizing fasciitis, selulitis, mionekrosis, dan gas gangrene.[5,6]
Saluran Napas
Infeksi saluran napas yang dapat menyebabkan sepsis umumnya ditandai dengan inflamasi, eksudat, bengkak, limfadenopati, dan hasil positif pada swab atau kultur. Ini mencakup infeksi saluran napas atas seperti faringitis, tonsilitis, atau sinusitis, serta infeksi saluran napas bawah seperti pneumonia, empyema, dan abses paru.[5,6]
Sistem Saraf Pusat
Infeksi sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan sepsis umumnya ditandai dengan iritasi meningeal, abnormalitas sel pada analisis cairan serebrospinal, dan hasil kultur positif. Ini mencakup meningitis, abses otak, dan hematoma yang terinfeksi.[5,6]
Sistem Kardiovaskular
Sepsis mungkin berkaitan dengan infark miokard, disfungsi katup akut, miokarditis, ruptur aneurisma aorta, aortitis, atau emboli septik.[5,6]
Gastrointestinal
Sepsis mungkin berkaitan dengan kolitis, diare, appendicitis, pankreatitis, kolesistitis, abses hepar, ataupun kasus perforasi dan abses intraabdomen lainnya. Bakteri yang terlibat umumnya Escherichia coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, atau Clostridium difficile.[5,6]
Traktus Urinarius
Sepsis dapat terjadi pada kasus abses renal, pyelonephritis, sistitis, dan uretritis.[5,6]
Organ Reproduksi
Pada wanita, sepsis bisa berkaitan dengan penyakit radang panggul, servisitis, salpingitis, dan berbagai infeksi organ reproduksi lainnya. Pada laki-laki, sepsis bisa berkaitan dengan orchitis, epididimitis, prostatitis, balanitis, dan abses prostat.[5,6]
Muskuloskeletal
Sepsis juga bisa berkaitan dengan infeksi tulang, seperti osteomyelitis, maupun arthritis septik.[5,6]
Infeksi Lainnya
Sepsis juga bisa berkaitan dengan sindrom febril sistemik, misalnya pada babesiosis, rickettsial diseases, Lyme disease, ataupun demam tifoid.[5,6]
Faktor Risiko
Risiko sepsis meningkat pada pasien dengan penyakit kronis, populasi rentan, dan penyalahgunaan alkohol
Penyakit Kronis
Penyakit kronis seperti penyakit paru obstruktif kronis, sirosis, dan kanker, dapat meningkatkan risiko terjadinya sepsis.[5,6]
Populasi Rentan
Populasi rentan yang dimaksud yaitu pasien usia sangat muda atau tua, wanita hamil, serta pasien imunokompromais seperti pasien HIV atau yang mengonsumsi imunosupresan.[5,6]
Alkohol
Pada pasien yang ketergantungan alkohol, terjadi peningkatan risiko sepsis dan mortalitas. Hal ini diduga karena ketergantungan terhadap alkohol menyebabkan mudah terjadinya infeksi.[8]
Intervensi Medis
Risiko sepsis meningkat pada pasien yang dirawat dalam waktu lama, dan pada pasien yang dirawat di ruang intensif. Adanya transfusi, penggunaan kateter urine, dan kateter vena sentral dapat meningkatkan risiko terjadinya sepsis.[5,6]
Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha