Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Sepsis general_alomedika 2023-09-26T08:41:43+07:00 2023-09-26T08:41:43+07:00
Sepsis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Sepsis

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Patofisiologi sepsis terjadi sebagai respon terhadap infeksi yang memicu aktivasi sistem imun pro-inflamasi dan anti-inflamasi. Proses ini meliputi aktivasi makrofag, monosit, dan neutrofil yang berinteraksi dengan reseptor patogen.

Respon lanjutan dari reaksi inflamasi melibatkan mediator inflamasi lain seperti sitokin, protease, dan nitrit oksida. Endotelium merupakan tempat pertama terjadinya respon inflamasi, pelepasan mediator inflamasi pada proses lebih lanjut mengaktivasi koagulasi, kaskade komplemen, cedera vaskular, dan kebocoran kapiler.[5]

Innate Immunity dan Mediator Inflamasi

Langkah pertama terjadinya inisiasi host response terhadap patogen yaitu dengan aktivasi sel imun, diinisiasi oleh sitokin proinflamasi seperti makrofag, monosit, neutrofil, dan natural killer cells (NK cells). Reseptor dari sel-sel tersebut bereaksi dengan endotoksin bakteri dan B-glucans fungi. Ikatan reseptor tersebut mengakibatkan terjadinya aktivasi dan proliferasi leukosit, sistem komplemen, dan keluarnya kemokin. Pada kondisi sepsis, peningkatan aktivasi respon imun tersebut mengakibatkan kerusakan kolateral pada sel jaringan host.[2,5]

Disregulasi Hemostasis

Pada kondisi sepsis, terjadi disregulasi antara reaksi inflamasi dan jalur hemostasis, yaitu terjadinya aktivasi kaskade koagulasi. Pada kondisi ini terjadi trombositopenia ringan hingga disseminated intravascular coagulation (DIC).

Hiperkoagulabilitas terjadi akibat pelepasan tissue factor yang menyebabkan produksi trombin, aktivasi platelet, dan pembentukan fibrin clots. Kondisi ini dapat menyebabkan hipoksia jaringan dan disfungsi organ.[2,5]

Imunosupresi

Sebelum terjadinya sepsis, terjadi inisiasi fase proinflamasi yang sering diawali dengan fase imunosupresi yang memanjang. Pada fase ini, sistem imun seseorang tidak mampu merespon terhadap infeksi bakteri, jamur, atau virus.

Beberapa aspek seluler yang mengalami gangguan fungsi pada saat kondisi sepsis, yaitu adanya apoptosis limfosit, hiperaktivitas neutrofil, dan kegagalan sel endotel. Kondisi limfopenia merupakan biomarker terjadi imunosupresi pada sepsis. Pada pasien sepsis terdapat apoptosis yang signifikan pada limfosit, terutama pada limpa dan timus. Adanya apoptosis limfosit dapat menjadi penyebab terjadinya penurunan fungsi limfosit pada pasien sepsis sehingga terjadi kegagalan produksi sitokin.[2,5]

Disfungsi Tingkat Sel, Jaringan, dan Organ

Terjadinya disfungsi organ pada sepsis akibat adanya hipoperfusi disertai penurunan suplai oksigen ke organ. Kondisi ini terjadi akibat disfungsi kardiovaskular seperti penurunan ejeksi fraksi ventrikel kiri dan dilatasi dari mikrovaskular, yang diperberat dengan hilangnya barrier endotel. Efek yang terjadi yaitu peningkatan metabolisme anaerob dan peningkatan asam laktat.

Selain itu, pada pasien sepsis, terjadi kerusakan dan disfungsi pada mitokondria. Hal ini menyebabkan energi yang dihasilkan menurun. sehingga terjadi disfungsi organ secara perlahan dan viabilitas sel dalam menjalankan fungsinya menurun.[2,5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha

Referensi

2. Gyawali B, Ramakrishna K, Dhamoon AS. Sepsis: The evolution in definition, pathophysiology, and management. Sage Open Medicine. 2019.7: 1–13
5. Mahapatra S, Heffner AC. Septic Shock. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430939/

Pendahuluan Sepsis
Etiologi Sepsis

Artikel Terkait

  • Tes Prediktor Sepsis Terbaru
    Tes Prediktor Sepsis Terbaru
  • Pedoman Sepsis dan Syok Sepsis pada Anak Terbaru
    Pedoman Sepsis dan Syok Sepsis pada Anak Terbaru
  • Melakukan De-eskalasi Antibiotik di Rumah Sakit
    Melakukan De-eskalasi Antibiotik di Rumah Sakit
  • Pedoman Manajemen Sepsis Intraabdominal dalam Perspektif Indonesia
    Pedoman Manajemen Sepsis Intraabdominal dalam Perspektif Indonesia
  • Prokalsitonin Vs C-Reactive Protein Sebagai Penanda Sepsis Di ICU
    Prokalsitonin Vs C-Reactive Protein Sebagai Penanda Sepsis Di ICU

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Felicia
Dibalas 08 Mei 2023, 09:36
Pemberian Vitamin C Intravena pada Dewasa dengan Sepsis di ICU – Telaah Jurnal Alomedika - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO Dokter!Vitamin C intravena sudah lama digunakan pada pasien dewasa dengan sepsis di ICU. Akan tetapi, studi terkait hal ini masih dalam perdebatan. Hal...
dr. Nurul Falah
Dibalas 11 November 2021, 15:50
Peranan pemeriksaan CRP dan prokalsitonin untuk deteksi sepsis
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Ardi Putranto, Sp.PK, izin bertanya dokter.Bagaimana peranan pemeriksaan CRP dan prokalsitonin dalam deteksi sepsis? Yang mana yang lebih...
dr. Hendra Gunawan SpPD
Dibalas 06 Mei 2021, 12:22
Krisis tiroid dan sepsis - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: dr. Hendra Gunawan SpPD
1 Balasan
Alo Prof Pradana Sp.PD-KEMD, Izin menanyakan, seringkali pasien hipertiroid sering memiliki risiko infeksi lebih tinggi hingga sepsis dan keduanya dapat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.