Prognosis Sepsis
Prognosis sepsis tergantung pada status kesehatan dasar pasien, kecepatan dan ketepatan penanganan, kendali sumber infeksi, dan efikasi terapi antimikroba. Potensi komplikasi sepsis yang paling berat adalah kematian.[4,7]
Komplikasi
Sepsis dapat berkembang menjadi syok sepsis apabila tidak segera dilakukan penatalaksanaan. Komplikasi yang dapat timbul adalah kegagalan multiorgan. Ini mencakup disfungsi renal, disfungsi miokard, gagal hati, dan acute respiratory distress syndrome (ARDS).
Pasien penyintas sepsis juga berisiko mengalami morbiditas bermakna. Ini termasuk disfungsi kognitif, disabilitas fisik, disfungsi pulmonal persisten, serta post traumatic stress disorder.[4,7]
Prognosis
Prognosis sepsis bergantung pada kondisi pasien dan kondisi saat sepsis awal teridentifikasi. Sepsis memiliki mortalitas mencapai 40%. Mortalitas ini bergantung pada organisme penyebab infeksi, sensitivitas antibiotik, jumlah organ yang terkena infeksi, dan umur pasien.
Data menunjukan bahwa usia tua, patogen penyebab dengan resistensi, imunokompromais, takipnea, dan perubahan status mental merupakan prediktor prognosis yang buruk. Selain itu, penggunaan inotropik jangka panjang juga merupakan prediktor prognosis yang buruk.[3,5,15]
Skor SOFA dapat digunakan untuk menentukan prognosis pasien. Skor SOFA yang rendah mengarah pada tingkat mortalitas yang lebih rendah pula. Sementara itu, skor SOFA >11 memprediksi mortalitas hingga 95%.[10,11]
Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha