Epidemiologi Sepsis
Data epidemiologi sepsis memperkirakan terdapat lebih dari 30 juta kasus sepsis setiap tahun di seluruh dunia. Hal ini diperkirakan berpotensi menyebabkan 6 juta kematian setiap tahunnya. Tingkat kematian akibat sepsis di Eropa diperkirakan sebesar 41%, sedangkan di Amerika Serikat sekitar 28,3%.[2]
Global
Sepsis diduga mempengaruhi 30 juta pasien setiap tahun di seluruh dunia dan menyebabkan setidaknya 6 juta kematian setiap tahunnya.
Di Amerika Serikat, insidensi sepsis dan syok sepsis dilaporkan hingga 300 kasus per 100.000 orang. Sepsis dilaporkan berkontribusi sebesar 5,2% dari seluruh biaya rumah sakit tahunan di Amerika Serikat.[2,7]
Indonesia
Data mengenai prevalensi sepsis di Indonesia masih sangat terbatas. Sebuah studi observasional retrospektif yang mengevaluasi data kasus sepsis nasional melaporkan terdapat 14.076 pasien sepsis antara tahun 2013-2016. Dari jumlah tersebut, 58,3% pasien meninggal dan 41,7% mengalami perbaikan. Rata-rata usia pasien adalah 49,4 tahun. 31% pasien didiagnosis sepsis akibat infeksi multifokal. Case fatality rate pada pasien yang dirawat di ruang intensif adalah 69%.[9]
Mortalitas
Pada tahun 2017, diare dilaporkan sebagai penyumbang terbanyak kasus sepsis dan mortalitas terkait sepsis. Selain diare, penyebab kematian terbanyak terkait sepsis adalah kelainan pada fase neonatal dan infeksi saluran napas bawah. Sekitar sepertiga kematian akibat sepsis terjadi pada pasien dengan riwayat penyakit kronis.[6,10]
Angka mortalitas sepsis di Eropa dilaporkan sekitar 41%, sedangkan di Amerika Serikat sebesar 28,3%. Sementara itu, sebuah studi multicenter di Australia dan Selandia Baru yang melibatkan 101.064 pasien kritis menunjukkan bahwa angka kematian pada sepsis telah menurun selama bertahun-tahun dari sekitar 35% pada tahun 2000 menjadi sekitar 20% pada tahun 2012.[2]
Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha