Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Kanker Ovarium general_alomedika 2023-02-27T14:05:40+07:00 2023-02-27T14:05:40+07:00
Kanker Ovarium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Kanker Ovarium

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Etiologi dari kanker ovarium masih belum diketahui secara pasti. Faktor risiko yang diduga berperan dalam terjadinya kanker ovarium mencakup faktor genetik, faktor reproduktif, dan faktor hormon.[4]

Faktor Risiko

Faktor risiko kanker ovarium mencakup faktor genetik, faktor reproduktif, dan faktor hormon.[4]

Faktor Genetik

Faktor genetik cukup berperan dalam terjadinya kanker ovarium. Apabila memiliki 1 anggota keluarga (first degree relative) yang pernah mengalami kanker ovarium, maka risiko meningkat hingga 4-5% untuk juga mengidap kanker ovarium. Risiko meningkat hingga 7% apabila memiliki 2 anggota keluarga yang mengalami kanker ovarium. Sebanyak 5-10% kasus pasien dengan kanker ovarium, pasti memiliki riwayat keluarga dengan kanker ovarium pula.[4,5]

Risiko familial berkaitan erat dengan mutasi dari gen BRCA 1 dan BRCA 2. Mutasi dari kedua gen ini meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker payudara dan kanker ovarium. Selain itu, terdapat pula sindrom Familial with Lynch II yakni merupakan sindroma dengan risiko mengalami kanker kolorektal, endometrium, gaster, usus halus, payudara pankreas dan ovarium. Sindrom ini disebabkan oleh mutasi di gen mismatch repair (MSH2, MLH1, PMS1 dan PMS2).[5]

Faktor Reproduktif

Faktor reproduktif atau status paritas merupakan salah satu faktor penting yang diduga berperan dalam terjadinya kanker ovarium. Risiko terjadinya kanker ovarium epitelial tinggi pada wanita yang tidak memiliki anak, dengan usia menarke muda, atau menopause lambat.

Wanita yang sudah pernah hamil (multipara) memiliki risiko 50% lebih rendah untuk mengalami kanker ovarium dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah hamil. Selain itu, penggunaan obat kontrasepsi oral juga dapat menurunkan risiko terjadinya kanker ovarium.[4,5]

Terapi Hormon

Diduga bahwa penggunaan hormon atau terapi hormon berkaitan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker ovarium. Berdasarkan sebuah meta-analisis yang dilakukan oleh Liu et al, didapatkan hasil bahwa wanita menopause yang mendapatkan hormone replacement therapy (HRT) memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami kanker ovarium, terutama tipe serosa dan tumor endometrioid.

Mekanisme yang mendasari hubungan antara risiko terjadinya kanker ovarium dengan penggunaan HRT masih belum diketahui secara pasti, namun diduga berkaitan dengan pengaruh estrogen dalam menstimulasi terjadinya proliferasi pada permukaan sel epitel pada ovarium dan peran progesteron dalam meningkatkan apoptosis pada sel ovarium. Baik reseptor estrogen maupun progesteron dapat ditemukan pada permukaan ovarium normal, dan tumor ovarium bersifat estrogen receptor positive.[6]

Faktor Lainnya

Faktor lain yang berperan dalam peningkatan risiko terjadinya kanker ovarium yakni:

  • Indeks masa tubuh tinggi meningkatkan risiko kanker ovarium
  • Riwayat endometriosis

  • Konsumsi laktosa berlebihan
  • Riwayat post traumatic stress disorder/ PTSD

  • Merokok[4,5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

4. Green AE. Ovarian Cancer. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/255771-overview
5. Zheng G, Yu H, Kanerva A, Försti A, Sundquist K, et al. Familial risks of ovarian cancer by age at diagnosis, proband type and histology. PLOS ONE. 2018. 13(10): e0206721
6. Liu Y, Ma L, Yang X, et al. Menopausal hormone replacement therapy and the risk of ovarian cancer: A meta-analysis. Front Endocrinol. 2019; 10: 801.

Patofisiologi Kanker Ovarium
Epidemiologi Kanker Ovarium

Artikel Terkait

  • Risiko Kanker Ovarium pada Endometriosis
    Risiko Kanker Ovarium pada Endometriosis
  • Bedak Talc dan Risiko Kanker Ovarium
    Bedak Talc dan Risiko Kanker Ovarium
  • Kanker Ovarium Stadium Lanjut - Pembedahan atau Kemoterapi Neodajuvan
    Kanker Ovarium Stadium Lanjut - Pembedahan atau Kemoterapi Neodajuvan
  • Deteksi Dini Kanker Ovarium: Peran Human Epididymis Protein 4
    Deteksi Dini Kanker Ovarium: Peran Human Epididymis Protein 4
  • Salpingectomy untuk Pencegahan Primer Kanker Ovarium
    Salpingectomy untuk Pencegahan Primer Kanker Ovarium

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 03 September 2021, 13:40
Peranan pemeriksaan radiologi dalam diagnosis kanker ovarium - Obgyn Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Iwan, Sp.OG, (K) Onk., izin bertanya dokter.Pemeriksaan radiologi apa saja yang akan bermanfaat dalam diagnosis kanker ovarium?Terimakasih sebelumnya...
drg.Erwin Sutono, Sp.Pros
Dibalas 13 April 2021, 21:32
Penanganan yang tepat bagaimana untuk pasien kanker ovarium metastase paru
Oleh: drg.Erwin Sutono, Sp.Pros
2 Balasan
Mohon teman sejawat sekalian memberikan info apakah ada saran terbaik untuk penanganan pasien dan rumah sakit yang bisa membantu dalam penanganan kasus...
Anonymous
Dibalas 07 Oktober 2019, 12:29
Penarikan Ranitidine oleh BPOM Karena Risiko terjadinya kanker
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Dok, ada kabar yang Saya dengar bahwa Ranitidine akan ditarik karena dapat memicu kanker, apakah isu itu benar?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.