Prognosis Kanker Ovarium
Prognosis kanker ovarium dipengaruhi oleh stadium kanker dan adanya komplikasi. Kanker ovarium memiliki angka mortalitas yang cukup tinggi dan umumnya berkaitan dengan keterlambatan diagnosis. Sebagian besar kasus kanker ovarium ditemukan pada stadium lanjut dengan komplikasi seperti metastasis.[4]
Komplikasi
Kanker ovarium dapat menyebabkan komplikasi seperti kelemahan atau fatigue, mual, muntah, konstipasi, edema pedal hingga anemia. Pada kondisi kanker ovarium dengan metastasis atau stadium lanjut yang tidak mendapatkan terapi, pasien dapat mengalami asites, obstruksi saluran cerna, gangguan nutrisi, efusi pleura, dan obstruksi kandung kemih.
Potensi komplikasi akibat kemoterapi mencakup neurotoksisitas, toksisitas pada saluran cerna, toksisitas renal, toksisitas metabolik, anemia, alopesia, atralgia, myalgia, edema perifer, trombositopenia, dan granulositopenia. Komplikasi akibat pembedahan mencakup infeksi, thromboemboli, perdarahan, hingga kematian.[4,14]
Prognosis
Kesintasan 5 tahun pada pasien kanker ovarium bergantung pada stadium kanker. Semakin dini kanker ditemukan, maka semakin baik kemungkinan kesintasan pasien.
Kanker ovarium stadium 1 memiliki angka harapan hidup 5 tahun sebesar 91-98%. Di sisi lain, stadium 3-4 memiliki angka harapan hidup hanya sebesar 30-75% tergantung jenis kanker. Jenis kanker dengan prognosis terbaik adalah tumor sel germinal, sedangkan jenis kanker dengan prognosis terburuk adalah kanker ovarium epitel invasif.[16]
Tabel 3. Angka Harapan Hidup Berdasarkan Jenis Kanker Ovarium dan Stadium
Jenis Kanker Ovarium | Stadium | Angka Kesintasan 5 Tahun |
Kanker Ovarium Epitel Invasif | 1 | 92% |
2 | 75% | |
3-4 | 30% | |
Tumor Stromal Ovarium | 1 | 99% |
2 | 89% | |
3-4 | 61% | |
Tumor Sel Germinal | 1 | 98% |
2 | 95% | |
3-4 | 75% | |
Kanker Tuba Falopii | 1 | 91% |
2 | 57% | |
3-4 | 47% |
Sumber: dr. Novita Tirtaprawita, Alomedika, 2022.[16]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta