Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kanker Ovarium general_alomedika 2023-02-27T14:05:11+07:00 2023-02-27T14:05:11+07:00
Kanker Ovarium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Kanker Ovarium

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Kanker ovarium merupakan salah satu keganasan ginekologi yang paling sering terjadi pada wanita dan memiliki angka mortalitas yang tinggi. Tingginya angka mortalitas berkaitan erat dengan sulitnya deteksi dini kanker ovarium, sehingga pasien umumnya datang sudah dalam kondisi stadium lanjut. Alat skrining yang tersedia saat ini sayangnya memiliki angka prediktif yang rendah, sehingga tidak direkomendasikan untuk dilakukan sebagai pemeriksaan rutin.[1,2]

Berdasarkan temuan histopatologi, kanker ovarium terbagi menjadi epitelial dan non-epitelial. Kanker ovarium tipe epitelial terbagi lagi menjadi dua, yakni musinosa dan non-musinosa seperti tipe serosa dan endometrioid.  Terdapat beberapa faktor risiko yang diduga berkaitan erat dengan terjadinya kanker ovarium, yakni menopause, terapi hormonal, riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau kanker payudara, obesitas, dan kebiasaan merokok.[2]

Depositphotos_76383241_s-2019_compressed

Gejala yang dialami penderita kanker ovarium umumnya tidak spesifik. Pada stadium awal, kanker ovarium bahkan sering bersifat asimptomatik. Gejala baru akan muncul setelah stadium lanjut, seperti perut terasa penuh, kembung, mual, distensi abdomen, sensasi cepat kenyang, konstipasi, fatigue, nyeri punggung, dispareunia, dan penurunan berat badan.[1,2]

Pada pemeriksaan fisik dapat dilakukan pemeriksaan rektovaginal untuk mencari adanya masa pada abdomen maupun pelvis. Sementara itu, pada pemeriksaan penunjang dapat dilakukan ultrasonografi, tumor marker CA-125, biopsi, CT Scan, MRI, dan pemeriksaan PET Scan.[1]

Penatalaksanaan pada kasus kanker ovarium dapat dilakukan dengan kemoterapi dan pembedahan. Kemoterapi yang diberikan yakni platinum-based, namun pada beberapa kasus dapat diberikan terapi dengan kombinasi anti-angiogenic becavizumab dan inhibitor PARP.[1,2]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Arora T, Mullangi S, Lekkala MR. Ovarian Cancer. NCBI. StatPearls. 2022
2. Momenimovahed Z, Tiznobaik A, Taheri S, Salehiniya H. Ovarian cancer in the world: epidemiology and risk factors. Int J Womens Health. 2019; 30(11):287-299.

Patofisiologi Kanker Ovarium

Artikel Terkait

  • Risiko Kanker Ovarium pada Endometriosis
    Risiko Kanker Ovarium pada Endometriosis
  • Bedak Talc dan Risiko Kanker Ovarium
    Bedak Talc dan Risiko Kanker Ovarium
  • Kanker Ovarium Stadium Lanjut - Pembedahan atau Kemoterapi Neodajuvan
    Kanker Ovarium Stadium Lanjut - Pembedahan atau Kemoterapi Neodajuvan
  • Deteksi Dini Kanker Ovarium: Peran Human Epididymis Protein 4
    Deteksi Dini Kanker Ovarium: Peran Human Epididymis Protein 4
  • Salpingectomy untuk Pencegahan Primer Kanker Ovarium
    Salpingectomy untuk Pencegahan Primer Kanker Ovarium

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 03 September 2021, 13:40
Peranan pemeriksaan radiologi dalam diagnosis kanker ovarium - Obgyn Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
1 Balasan
Alo dr. Iwan, Sp.OG, (K) Onk., izin bertanya dokter.Pemeriksaan radiologi apa saja yang akan bermanfaat dalam diagnosis kanker ovarium?Terimakasih sebelumnya...
drg.Erwin Sutono, Sp.Pros
Dibalas 13 April 2021, 21:32
Penanganan yang tepat bagaimana untuk pasien kanker ovarium metastase paru
Oleh: drg.Erwin Sutono, Sp.Pros
2 Balasan
Mohon teman sejawat sekalian memberikan info apakah ada saran terbaik untuk penanganan pasien dan rumah sakit yang bisa membantu dalam penanganan kasus...
Anonymous
Dibalas 07 Oktober 2019, 12:29
Penarikan Ranitidine oleh BPOM Karena Risiko terjadinya kanker
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Dok, ada kabar yang Saya dengar bahwa Ranitidine akan ditarik karena dapat memicu kanker, apakah isu itu benar?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.