Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2022-05-25T15:09:23+07:00 2022-05-25T15:09:23+07:00
Haloperidol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Haloperidol

Oleh :
dr. Michael Susanto
Share To Social Media:

Haloperidol adalah suatu antipsikotik tipikal generasi pertama yang banyak digunakan untuk skizofrenia. Secara farmakologi, haloperidol menghambat aktivitas reseptor dopamin D2 dalam sistem mesolimbik otak, sehingga tidak terjadi neurotransmisi dopamin, dan menyebabkan efek antidelusional dan antihalusinogen.[1]

Selain sebagai terapi skizofrenia, haloperidol juga dapat digunakan untuk tata laksana gangguan tic, sindrom Tourette, serta sebagai terapi ajuvan untuk ansietas dan gangguan tingkah laku.[2]

Sediaan haloperidol di Indonesia berbentuk oral, drops, serta larutan injeksi laktat dan dekanoat. Haloperidol dekanoat hanya dapat digunakan secara intramuskular. Pada pemberian secara injeksi, haloperidol dapat diabsorpsi hampir seluruhnya. Metabolisme haloperidol terjadi di hati, dan sebagian besar diekskresikan pada urin.[2,3]

Efek samping tersering akibat pemakaian haloperidol adalah gejala ekstrapiramidal, yang ditandai dengan parkinsonisme, distonia, akathisia, serta tardive dyskinesia. Selain itu, efek samping lain yang sering terjadi, antara lain sedasi, kenaikan berat badan, disfungsi ereksi pada pria, dan gangguan menstruasi pada perempuan.[4,5]

Kontraindikasi penggunaan haloperidol adalah pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap haloperidol, dan pada kondisi depresi sistem saraf pusat berat, seperti neuroleptic malignant syndrome (NMS), dan penyakit Parkinson.[5]

Peringatan dalam penggunaan haloperidol adalah pada pasien dengan psikosis yang disebabkan oleh demensia, karena terdapat bukti ilmiah bahwa haloperidol meningkatkan risiko mortalitas dibanding plasebo. Penggunaan secara intravena juga perlu dilakukan secara berhati-hati, sebab dapat menyebabkan gangguan kardiovaskular, seperti pemanjangan interval QT, aritmia, hingga kematian.[2]

Haloperidol jarang digunakan pada anak-anak. Antipsikotik lini pertama pada anak-anak adalah antipsikotik generasi kedua atau atipikal, seperti paliperidone atau clozapine. Hal ini disebabkan oleh efek samping yang lebih minimal dengan efikasi yang sebanding.[19,23]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Haloperidol

Perihal Deskripsi
Kelas Psikofarmaka[2]
Subkelas Antipsikosis[2]
Akses Resep
Wanita hamil

Kategori FDA: C[7]

Kategori TGA: C[8]

Wanita menyusui Haloperidol diekskresikan di ASI, bayi sebaiknya tidak diberikan ASI selama ibu menerima terapi haloperidol[9]
Anak-anak Keamanan dan efektivitas haloperidol pada anak-anak dan infant belum diketahui[9]
Infant
FDA

Approved[7]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Ayano G. First Generation Antipsychotics: Pharmacokinetics, Pharmacodynamics, Therapeutic Effects and Side Effects: A Review. Research & Reviews: Journal of Chemistry. 2016 Sep;5(3):53–63. http://www.rroij.com/open-access/first-generation-antipsychotics-pharmacokinetics-pharmacodynamicstherapeutic-effects-and-side-effects-a-review-.pdf
2. Haloperidol. Drugbank. 2022 https://go.drugbank.com/drugs/DB00502
3. American Society of Health-System Pharmacists. Haloperidol. Drugs.com. 2021 https://www.drugs.com/monograph/haloperidol.html
4. Haloperidol (Rx). Medscape. Medscape. 2021. https://reference.medscape.com/drug/haldol-decanoate-haloperidol-342974
5. Rahman S, Marwaha R. Haloperidol. StatPearls. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560892/#article-22504.s7
6. Haloperidol. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Database. U.S. National Library of Medicine. 2022. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/haloperidol
7. MIMS. Haloperidol. MIMS. 2018. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/haloperidol?mtype=generic
8. Prescribing medicines in pregnancy database. Therapeutic Goods Administration. Australian Government Department of Health. 2022. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database#classification
9. Janssen Pharmaceutica N.V. Haldol. FDA. FDA; 2005. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2008/015923s082,018701s057lbl.pdf
19. Abidi S, Mian I, Garcia-Ortega I, et al. Canadian guidelines for the pharmacological treatment of schizophrenia spectrum and other psychotic disorders in children and youth. Can J Psychiatry. 2017;62(9):635-647.
23. Haloperidol: Drug information. Lexicomp Inc. 2022.

Pendahuluan Haloperidol
Formulasi Haloperidol

Artikel Terkait

  • Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
    Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
  • Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
    Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
  • Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
    Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
  • Pengaturan Dosis Antipsikotik untuk Optimalisasi Pencegahan Kekambuhan Schizophrenia
    Pengaturan Dosis Antipsikotik untuk Optimalisasi Pencegahan Kekambuhan Schizophrenia
  • Metode Tapering Off Antipsikotik untuk Meminimalkan Risiko Relaps
    Metode Tapering Off Antipsikotik untuk Meminimalkan Risiko Relaps

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibuat 30 April 2025, 21:17
Buku psikiatri anak dan remaja beserta obat dan dosisnya
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
0 Balasan
Alo dokter. Ada yang tau gak buku psikiatri anak dan remajaBerserta dosis2 obatnya?Terimakasih
Anonymous
Dibalas 16 September 2024, 09:43
Kapan obat skizofrenia dapat diturunkan dosisnya
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodok, izin konsu dokter,l saya dapat pasien skizofrenia, sekitar 4 bulan yang lalu pasien tersebut dibawa berobat ke RSJ yang kemudian di beri obat...
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibalas 29 Juli 2024, 22:27
Skizofrenia hebefrenik yang menyerang apakah bisa diberikan injeksi diazepam
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
2 Balasan
Pasien mengamuk, putus obat trifluoperasoneHendak mau memberikan obat lagiTapi pasiennya mengamuk hingga memukulSaya ingin memberikan obat injeksi tapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.