Indikasi dan Dosis Haloperidol
Indikasi haloperidol adalah sebagai terapi psikosis, seperti pada skizofrenia. Dosis oral haloperidol dapat dimulai dengan 0,5–5 mg sebanyak 2–3 kali/hari, dengan dosis maksimal sebesar 30 mg/hari.
Selain untuk mengatasi psikosis, haloperidol dapat digunakan untuk gangguan tic berat, sindrom Tourette, terapi tambahan pada gangguan ansietas dan tingkah laku berat, kebingungan, serta cegukan terus menerus.[7]
Psikosis dan Skizofrenia
Untuk psikosis dan skizofrenia, dosis pemberian haloperidol adalah sebagai berikut:
- Dosis oral untuk gejala sedang dimulai dengan 0,5–2 mg, setiap 8–12 jam. Pada gejala berat, 3–5 mg, setiap 8–12 jam. Dosis maksimal 30 mg/hari
- Dosis intramuskular laktat adalah 2-5 mg, setiap 4-8 jam pro renata, dapat diulang setiap jam pada kasus akut. Tidak melebihi 20 mg/ hari
- Dosis intramuskular dekanoat (depot) dimulai dengan dosis 10–20 kali dari dosis per oral, diberikan 1 kali sebulan, maksimal 100 mg. Jika pada konversi pemberian haloperidol oral ke dekanoat dibutuhkan >100 mg, bagi menjadi 2 dosis, berikan dosis kedua dalam 3–7 hari. Dosis pemeliharaan adalah 10–15 kali dosis oral per bulan
Delirium (Off Label)
Dosis intravena laktat (off label) dapat diberikan pada kasus delirium. Dosis awal 2–10 mg, tergantung dari tingkat agitasi pasien. Apabila respon inadekuat, bolus dapat diulang setiap 15–30 menit, dengan dosis 2 kali lipat dosis pertama. Apabila pasien sudah tenang, dapat diberikan 25% dari bolus terakhir setiap 6 jam. Lakukan tapering setelah gejala terkontrol. Pada dosis haloperidol 35 mg atau lebih, elektrokardiografi (EKG) dan interval QT perlu dimonitor untuk memantau kemungkinan efek samping terjadinya torsades de pointes.[4]
Gangguan Tic Berat dan Sindrom Tourette
Untuk gangguan tic berat atau sindrom Tourette, haloperidol dapat diberikan secara oral dengan dosis 0,5–5 mg, 2–3 kali sehari. Dosis pemeliharaan adalah 4 mg/hari. Sesuaikan dosis dengan respon pengobatan dan kemampuan toleransi pasien. Dosis maksimal adalah 18 mg/hari.[7]
Terapi Ajuvan pada Gangguan Ansietas dan Tingkah Laku Berat
Untuk terapi ajuvan pada gangguan ansietas dan tingkah laku berat, haloperidol bisa diberikan dengan dosis 0,5 mg per oral, 2 kali sehari.[3,7]
Kebingungan
Pasien yang mengalami gangguan kesadaran berupa kebingungan/confusion dapat diberikan haloperidol dengan dosis oral sebesar 1–3 mg, 3 kali sehari atau dengan dosis subkutan laktat sebesar 5–15 mg, dalam 24 jam dengan syringe pump.
Cegukan
Cegukan terus-menerus terjadi lebih dari 48 jam dapat diatasi dengan pemberian haloperidol oral dengan dosis 0,5–1 mg, 3 kali sehari. Dosis pemeliharaan adalah 1–3 mg dikonsumsi pada malam hari.[16]
Penggunaan pada Populasi Khusus
Penyesuaian dosis haloperidol mungkin diperlukan pada populasi khusus, seperti geriatri, anak, dan gagal hati.
Geriatri
Pasien geriatri sebaiknya diberikan separuh dari dosis terendah dewasa dan dititrasikan sesuai respon pasien. Dosis maksimal sebaiknya 5 mg/hari, tetapi dapat dinaikkan sesuai dengan pertimbangan klinis.[9,17]
Anak
Haloperidol tidak disarankan untuk anak-anak usia dibawah 18 tahun, kecuali pada keadaan di mana anak-anak tidak merespon psikoterapi atau obat-obatan lain. Tata laksana skizofrenia lini pertama pada anak- anak adalah dengan menggunakan antipsikotik generasi kedua (atipikal), seperti paliperidone atau clozapine. Antipsikotik atipikal memiliki efikasi yang sebanding dengan haloperidol dan efek samping yang lebih rendah.[19,23]
Gagal Hati
Metabolisme haloperidol banyak dilakukan oleh hati dan oleh sebab itu dosis awal sebaiknya separuh dari dosis terendah dan kemudian dititrasi sesuai respon.[17]
Penghentian dan Penggantian
Jika pasien ingin menghentikan terapi haloperidol oral karena tidak dapat mentoleransi efek sampingnya, tetapi pasien menderita gangguan psikiatri kronis, sebaiknya dokter menjelaskan bahwa melanjutkan obat lebih baik daripada menghentikan total. Namun, jika pasien yang menggunakan antipsikotik injeksi long-acting ingin menghentikan terapi, maka terapi dapat dihentikan secara langsung, tanpa penurunan dosis bertahap.[19–23]
Saat mengganti antipsikotik, sebaiknya pertahankan dosis antipsikotik lama, sambil menaikkan dosis antipsikotik kedua secara bertahap. Pada saat antipsikotik kedua sudah mencapai dosis terapeutik, antipsikotik lama mulai dikuranginya dosisnya secara bertahap, lalu dihentikan setelah 1–2 minggu.[23,24]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra