Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Haloperidol general_alomedika 2022-05-25T15:37:49+07:00 2022-05-25T15:37:49+07:00
Haloperidol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Haloperidol

Oleh :
dr. Michael Susanto
Share To Social Media:

Haloperidol dikontraindikasikan pada pasien dengan hipersensitivitas obat, serta pasien yang memiliki kondisi sistem saraf pusat lain yang berat. Penggunaan haloperidol memerlukan perhatian khusus pada pasien demensia, karena dapat meningkatkan risiko kematian, dan pada pemberian intravena, karena dapat menyebabkan interval QT memanjang.

Kontraindikasi

Haloperidol dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap haloperidol. Selain  itu, kontraindikasi pemberian haloperidol adalah pada kondisi depresi sistem saraf pusat berat, seperti koma, neuroleptic malignant syndrome (NMS), kejang yang tidak terkontrol, dan penyakit Parkinson.[4]

Haloperidol dikontraindikasikan dengan obat yang dapat memanjangkan interval QT, seperti obat-obatan antiaritmia, misalnya amiodarone dan quinidine, antidepresan, seperti citalopram dan escitalopram, dan beberapa antibiotik, seperti azithromycin dan levofloxacin. Pemanjangan QT dapat menyebabkan takikardia ventrikel.[2,4]

Kontraindikasi relatif dari haloperidol adalah pada pemakaian bersamaan dengan obat-obatan yang menyebabkan depresi sistem saraf pusat, misalnya golongan barbiturat, benzodiazepine, dan opiat. Jika terpaksa menggunakan, lakukan dengan sangat berhati-hati dan dalam pengawasan yang ketat.[5]

Peringatan

Peringatan pada penggunaan haloperidol dilakukan terhadap penggunaan pada psikosis terkait demensia yang dapat meningkatkan mortalitas. Selain itu, peringatan juga diberikan terhadap gangguan kardiovaskular yang bisa timbul karena pemberian haloperidol.

Pemakaian Haloperidol pada Psikosis terkait Demensia

Terdapat peringatan black box dari Food and Drug Administration (FDA) mengenai penggunaan haloperidol pada psikosis yang berhubungan dengan demensia, karena dapat meningkatkan risiko kematian. Semua antipsikotik, termasuk haloperidol, tidak disetujui untuk pengobatan psikosis terkait demensia.[4,9,17]

Studi menunjukkan, pemberian antipsikotik atipikal pada pasien geriatri meningkatkan risiko mortalitas 1,6–1,7 kali dibanding pasien yang menerima plasebo. Penyebab kematian tersering berhubungan dengan gangguan kardiovaskular, misalnya gagal jantung, henti jantung mendadak, atau karena infeksi, seperti pneumonia.[4,9,17]

Gangguan Kardiovaskular akibat Haloperidol

Kematian seketika, torsades de pointes, dan perpanjangan interval QT dapat terjadi dengan pemberian haloperidol secara intravena. Oleh karena itu, EKG perlu dimonitor apabila obat diberikan secara intravena.[4,9,17]

Overdosis

Pada overdosis haloperidol, manifestasi klinis berupa efek farmakologis yang berlebih dan munculnya berbagai efek samping. Gejala yang paling menonjol, antara lain reaksi ekstrapiramidal berat, hipotensi, dan sedasi. Reaksi ekstrapiramidal ditandai dengan kekakuan otot dan tremor, baik lokal maupun generalisata.[5,18]

Pada kasus overdosis ekstrim, dapat terjadi penurunan kesadaran, hingga koma, disertai depresi pernapasan dan hipotensi yang bisa menyebabkan syok. Risiko aritmia ventrikel juga perlu dipertimbangkan.[18]

Penghentian dan Penggantian

Jika pasien yang menerima haloperidol oral tidak dapat mentoleransi efek samping obat dengan baik, dapat dilakukan pergantian antipsikotik, tetapi jangan dihentikan.[19–23]

Pergantian dapat dilakukan dengan tetap mengonsumsi antipsikotik lama dalam dosis awal, lalu mulai mengonsumsi antipsikotik kedua, dengan dosis yang dinaikkan bertahap. Ketika antipsikotik kedua telah mencapai dosis terapeutik, turunkan dosis antipsikotik lama perlahan, lalu dapat dihentikan setelah 1–2 minggu .[23,24]

Jika pasien menggunakan antipsikotik injeksi long-acting dan ingin menghentikan terapi, tidak perlu melakukan penurunan dosis bertahap. Pada umumnya, injeksi dapat dihentikan secara langsung.[19–23]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Haloperidol. Drugbank. 2022 https://go.drugbank.com/drugs/DB00502
4. Haloperidol (Rx). Medscape. Medscape. 2021. https://reference.medscape.com/drug/haldol-decanoate-haloperidol-342974
5. Rahman S, Marwaha R. Haloperidol. StatPearls. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560892/#article-22504.s7
9. Janssen Pharmaceutica N.V. Haldol. FDA. FDA; 2005. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2008/015923s082,018701s057lbl.pdf
17. Haldol - Art 30 - Annex II. European Medicines Agency. European Medicines Agency; 2017. http://www.ema.europa.eu/docs/en_GB/document_library/Referrals_document/Haldol_30/WC500222210.pdf
18. Meyer-Massetti C, Cheng CM, Sharpe BA, Meier CR, Guglielmo BJ. The FDA extended warning for intravenous haloperidol and torsades de pointes: How should institutions respond?. Journal of Hospital Medicine. 2010;5(4):E8–16. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20394022
19. Abidi S, Mian I, Garcia-Ortega I, et al. Canadian guidelines for the pharmacological treatment of schizophrenia spectrum and other psychotic disorders in children and youth. Can J Psychiatry. 2017;62(9):635-647.
20. Keepers GA, Fochtmann LJ, Anzia JM, et al. The American Psychiatric Association practice guideline for the treatment of patients with schizophrenia. Am J Psychiatry. 2020;177(9):868-872. doi:10.1176/appi.ajp.2020.177901
21. Moncrieff J, Gupta S, Horowitz MA. Barriers to stopping neuroleptic (antipsychotic) treatment in people with schizophrenia, psychosis or bipolar disorder. Ther Adv Psychopharmacol. Published online July 6, 2020.
22. Steinman M, Reeve E. Deprescribing. Post TW, ed. UpToDate. 2021.
23. Haloperidol: Drug information. Lexicomp Inc. 2022.
24. Takeuchi H, Kantor N, Uchida H, Suzuki T, Remington G. Immediate vs gradual discontinuation in antipsychotic switching: a systematic review and meta-analysis. Schizophr Bull. 2017;43(4):862-871. doi: 10.1093/schbul/sbw171

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Haloperidol

Artikel Terkait

  • Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
    Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
  • Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
    Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
  • Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
    Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
  • Pengaturan Dosis Antipsikotik untuk Optimalisasi Pencegahan Kekambuhan Schizophrenia
    Pengaturan Dosis Antipsikotik untuk Optimalisasi Pencegahan Kekambuhan Schizophrenia
  • Metode Tapering Off Antipsikotik untuk Meminimalkan Risiko Relaps
    Metode Tapering Off Antipsikotik untuk Meminimalkan Risiko Relaps

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibuat 30 April 2025, 21:17
Buku psikiatri anak dan remaja beserta obat dan dosisnya
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
0 Balasan
Alo dokter. Ada yang tau gak buku psikiatri anak dan remajaBerserta dosis2 obatnya?Terimakasih
Anonymous
Dibalas 16 September 2024, 09:43
Kapan obat skizofrenia dapat diturunkan dosisnya
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodok, izin konsu dokter,l saya dapat pasien skizofrenia, sekitar 4 bulan yang lalu pasien tersebut dibawa berobat ke RSJ yang kemudian di beri obat...
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibalas 29 Juli 2024, 22:27
Skizofrenia hebefrenik yang menyerang apakah bisa diberikan injeksi diazepam
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
2 Balasan
Pasien mengamuk, putus obat trifluoperasoneHendak mau memberikan obat lagiTapi pasiennya mengamuk hingga memukulSaya ingin memberikan obat injeksi tapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.